Pernahkah kamu merasa hidupmu ada di persimpangan jalan, tidak tahu harus kemana, bahkan tak melihat cahaya apapun saat itu, kamu tak tahu harus melakukan apa.
Hal itu terjadi berulang kali, lalu kamu merasa butuh bantuan dari orang lain. Namun, sahabat atau keluargamu tak kunjung membantu.
Di saat itu, kamu teringat kutipan atau Quotes tentang Kehidupan, Cinta dan Perasaan Manusia yang pernah kamu baca di sebuah postingan motivasi di internet
Ya, kamu ingat quotes yang pernah kamu pelajari saat muda dulu, dan kutipan tentang hidup itu membantumu untuk bertahan hidup di masa sulit.
Well… Terdengar klise ya, tapi kita tak tahu apa yang bisa membuat seseorang bertahan di masa sulit, seperti pandemi Covid saat ini.
Jadi, jangan pernah putus harapan karena kita berhak menjalani kehidupan sampai akhir yang indah. Semangat ya!
Berikut kutipan yang bisa membantumu untuk memaknai kehidupan yang dijalani. Ya… Tidak selalu mudah, tapi semoga cukup membantumu melewati hari-hari yag akan kamu lalui.
Kutipan/Quotes tentang Kehidupan, Cinta dan Perasaan Manusia
1. Kenali kegelapanmu sendiri, itulah cara terbaik menangani kegelapan orang lain. (Carl Gustav Jung)
Pernah merasakan kegelapan dalam hidup? Jika belum, kamu akan sulit melihat sisi terang dan gelap kehidupan yang dilalui oleh setiap manusia.
Seorang pemulung yang hidup sulit karena tidak memiliki uang untuk membeli makan, akan lebih memilih bekerja dengan hasil seadanya dari aktivitas memulung sampah daripada meminta-minta.
Dalam kehidupan yang sedang berada di titik nadir, seseorang baru akan melihat kehidupan dengan cara yang berbeda. Itu sebabnya, melihat kegelapan tak bisa hanya sekadar melihat dari layar kaca televisi, karena kamu harus melihatnya di kehidupan nyata baru bisa merasakan apa yang mereka rasakan.
Saat kamu melihat hal itu, bantulah mereka yang kesulitan, karena sejatinya kemudahan hidupmu juga adalah cara Tuhan untuk menitipkan sebagian rezeki melalui rezekimu.
Berikanlah mereka makanan, ajaklah bicara, dan ajak untuk mencari kehidupan dan pekerjaan yang lebih baik.
Saat itu, kamu akan membantu orang mengangkat hidupnya dari kaum papa menjadi lebih berharga.
2. Orang yang melakukan kesalahan dan tidak memperbaikinya, sebenarnya tengah melakukan kesalahan berikutnya. (Confusius)
Setiap orang memiliki kesalahan dalam hidup, karena pada dasarnya hidup adalah sekumpulan kegagalan dan keberhasilan.
Tak selalu yang kamu lakukan akan berhasil, tapi ada masanya kamu dipaksa menyerah karena gagal berkali-kali. Tak apa, it’s oke.
Yang perlu kamu ingat adalah setiap orang memiliki jatah gagal dalam hidup, jadi cobalah untuk terus belajar dari kesalahan. Lakukan evaluasi diri setiap menyelesaikan satu pekerjaan.
Alihkan energimu dari pekerjaan satu ke pekerjaan lain. Tak perlu banyak berpikir bahwa kamu akan berhasil atau gagal. Karena yang terpenting kamu berusaha melakukan yang terbaik, semampu yang kamu bisa kerjakan.
Manusia yang tak pernah belajar dari kesalahan dan kegagalan hanya akan mengulang kegagalan itu di masa depan. Jadi, ingatlah saat melakukan kegagalan, ambillah hikmahnya.
Tarik nafas dan hembuskan perlahan. Lalu bilang bahwa di masa depan nanti, kamu akan melakukan hal yang jauh lebih baik.
Dengan begitu, kehidupanmu akan bertumbuh dan tidak berhenti hanya karena kegagalan di masa lalu.
3. Kesakitan pikiran lebih buruk daripada kesakitan tubuh. (Publisius Syrus)
Pernahkah melihat seseorang yang mati rasa karena pikirannya penuh dengan emosi negatif?
Manusia memiliki sisi negatif dan positif dalam dirinya. Selama pikiranmu selalu positif, kehidupan akan jauh lebih mudah dijalani.
Kamu tak terganggu dengan ekspektasi tentang kesuksesan yang terlalu tinggi, atau kamu juga tidak jatuh karena satu kegagalan di masa lalu.
Kamu akan lebih mudah mengendalikan perasaan dan pikiranmu baik dalam kondisi sedang sedih atau baik-baik saja
Saat pikiranmu lebih tertata dan jernih, kamu akan menemukan kedamaian yang akan kamu rasakan dalam hati dan jiwamu.
Kamu akan mendapatkan jawaban dari berbagai pertanyaan yang selama ini kamu pertanyakan, mengapa kehidupan begini dan begitu.
Belajar mengenali pikiran dan jiwamu, karena sejatinya saat kita jauh lebih tenang menghadapi hidup, kehidupan akan memihakmu dan bersikap lembut padamu
4. Nilai kehidupan kita harus diukur dengan sesuatu yang mulia; bukan usia, tapi kerja. (Richard B. Sheridan)
Kemuliaan hidup didapat dengan cara apa? Apakah popularitas, harta, jabatan, kerja keras, atau karena bertambahnya usia?
Aku melihat kemuliaan seseorang dari kebaikan hidupnya. Bagaimana dia melakukan banyak kebaikan itu tanpa pamrih. Ketulusan itu akan mengharumkan namanya, hingga kemudian dikenal orang.
Kemuliaan hidup didapat dengan memuliakan orang lain. Itu sebabnya jika kita ingin dihargai, hargailah orang lain sebagaimana kita ingin dihargai
Manusia pada dasarnya memiliki keinginan untuk menjadi istimewa, itu sebabnya kemuliaan seringkali dikejar hingga ujung dunia. Kepopuleran pun diagungkan hingga tak terbatas hanya lisan, namun juga tulisan.
Tapi, kemuliaan tanpa kerja keras adalah omong kosong. Karena kemuliaan itu harus didapat dengan memeras keringat kita sendiri, bukan keringat orang lain.
Keringat yang kita keluarkan saat bekerja keras akan menghasilkan pundi-pundi uang. Dengan uang itu kita bisa hidup di atas kaki kita sendiri, bukan dari belas kasihan orang lain atau pemberian orang.
Kemuliaan hidup seringkali melenakan manusia. Itu sebabnya, ingatlah bahwa kemewahan dan kemuliaan hidup itu bukan sebagai sesuatu yang harus dibanggakan. Secukupnya saja, agar kita tak jadi jumawa di hadapan orang lain.
Bekerja keraslah karena kemuliaan hidup datang pada orang yang berjuang untuk dirinya dan keluarganya.
5. Di dekat maut, banyak orang yang tahu hidupnya sia-sia. (Emerson)
Kematian tak hanya sebagai pengingat untuk menjalani hidup dengan lebih baik, tapi juga menjadi jeda yang panjang untuk sejenak menatap ke dalam diri sendiri. Apa saja yang sudah kita lakukan selama hidup?
Apakah hidup kita bermakna bagi diri sendiri, keluarga maupun orang lain sekitar kita?
Apakah kita sudah menjalankan kehidupan dengan cara yang bijak dan baik, tanpa mengganggu kehidupan orang lain?
Maut seringkali bisa menjadi cara bagi kita untuk melihat apakah kita sudah melewati fase-fase terbaik hidup kita.
Saat kita melihat maut di sekitar kita, kita baru sadar waktu yang kita habiskan di dunia sudah sangat banyak.
Jatah usia yang dipakai untuk berleha-leha dan bermain-main itu seharusnya bisa diisi dengan lebih baik. Lebih banyak kebaikan, lebih banyak manfaat yang bisa diberikan pada makhluk hidup di muka bumi.
Sudahkah kamu menabung kebaikan untuk bekal kembali kepada Tuhanmu?
Bertanyalah lebih banyak pada dirimu sendiri, maka kamu akan menemukan refleksi terbaik karena akhirnya kamu sadar untuk apa hidup yang kamu jalani ini, apakah untuk kebaikan dan menuju jalan yang terang? Ataukah sebaliknya?
6. Kebahagiaan seperti bola, kita kejar pada saat menggelinding, dan kita tendang pada saat berhenti. (Goethe)
Kebahagiaan manusia seringkali luput dari pantauan. Manusia memiliki obsesi akan kebahagiaan layaknya Ibu Tiri Snow white yang terobsesi tentang kecantikan, seolah kebahagiaan harus dikejar dan didapat dengan cara apapun. Meskipun harus mengorbankan orang lain.
Hmm… Padahal kebahagiaan sejati seharusnya membuat kita merasa tentram dan damai. Merasa cukup dan tak lagi menginginkan lebih dari yang seharusnya didapat.
Kebahagiaan tak perlu dikejar secepat bola menggelinding di lapangan. Lalu, diperebutkan banyak orang. Seharusnya, kebahagiaan akan melahirkan makna baru yaitu memaknai arti kata cukup dalam hidup.
Secukupnya, semampunya.
Tak perlu sekeras itu menghadapi hidup untuk mendapatkan kebahagiaan. Karena sebenarnya, apa yang kita cari dari bahagia itu sendiri?
Sudahkah kamu memaknai bahagia dengan cara yang lebih baik?
7. Waktu dan jarak akan menyingkap rahasia besarnya, apakah rasa suka itu semakin besar, atau semakin memudar. (Tere Liye)
Cinta itu seringkali membuat manusia enggan untuk beranjak dari rasa pilu yang merasuk hati dan jiwa. Pikiran manusia tentang cinta acapkali membuat mereka lupa bahwa cinta itu ada karena dua orang yang saling membersamai.
Bagaimana jika dua orang itu akhirnya berpisah di jalan masing-masing, lalu dpertemukan di persimpangan kembali, usai badai yang menerpa hidup?
Bagaimana cara menyikapi cinta masa lalu, jika ia hadir kembali dalam bentuk yang paling absurd?
Bagaimana jika rindu dan debar cinta datang silih berganti dalam pikiranmu, sedangkan kamu tak tahu apakah ia masih merindukanmu?
Quotes Tere Liye tentang Cinta membuatku berpikir bahwa cinta itu akan datang dengan sendirinya. Jalinan takdir memang rumit mengikat kisah cinta manusia dalam kehidupan yang serba kompleks.
Manusia-manusia sendu meminjam bahu orang lain untuk meletakkan kisah cinta mereka. Mereka menyandarkan rasa percaya, impian, harapan, dan realitas dalam satu wadah bernama Cinta.
Lalu, saat terbangun dari kenyataan, kamu baru sadar bahwa cinta sejati akan datang di saat yang tepat, tanpa perlu dikejar hingga melelahkan. Karena jika itu adalah rezekimu, maka jodoh akan mendatangimu tanpa perlu mengetuk pintu dengan keras.
Kamu akan tahu siapa yang akan datang ke dalam hidupmu setelah kamu melihat rangkaian peristiwa itu dalam frame yang lebih utuh. Ternyata, cara Tuhan untuk memilihkan jodohmu sangat menarik dan unik, sesuai cara-Nya sendiri.
Jadi tugasmu saat ini adalah bersabar dan lembutkanlah hatimu dengan keyakinan besar bahwa Tuhan Maha Baik, maka Dia akan menyandingkanmu dengan pasangan yang baik pula, selama kamu selalu berusaha untuk memperbaiki diri.
Nah, selamat memaknai quotes kehidupan ini ya. Semoga bermanfaat! ❤️
Leave a Reply