Idul Fitri sebentar lagi tiba. Horee horeee horeee! Kamu sudah menyiapkan hadiah yang diberikan saat Idul Fitri? Atau kamu sudah menyiapkan hidangan makanan, minuman, gamis brokat cantik untuk hari raya, atau tiket untuk mudik? Saya tidak mudik, karena tinggal di kampung halaman. Hehe. Jadi selamat mudik untuk yang sedang dalam perjalanan. Semoga mudiknya lancar ya. 😉
Dalam masyarakat kita, ada tradisi untuk memberikan bingkisan hadiah bagi sanak keluarga maupun kerabat yang biasa berinteraksi saat Idul Fitri yang jarang kita temui di hari-hari biasa karena keterbatasan jarak, misal saudaranya jauh di sebrang pulau atau malah di luar negeri. Moment ngumpul saat mudik dijadikan ajang untuk memberi hadiah yang diberikan saat Idul Fitri agar suasana makin akrab dan menjadikan kebersamaan menjadi makin istimewa.
Sejatinya, memberi hadiah yang diberikan saat Idul Fitri bukan budaya baru, jadi saya maklum saja jika orang kian sibuk di hari akhir bulan Ramadan. Kebiasaan memberi hadiah juga berlaku saat hari biasa. Hanya saja bedanya, saat Idul Fitri setiap orang menjadi pribadi yang baru, sehingga anggap saja memberi hadiah adalah sebuah bentuk perayaan kemenangan.
Apa saja bentuk hadiah yang diberikan saat Idul Fitri?
1. Uang THR Kantor untuk Belanja Kebutuhan Idul Fitri
Kamu sudah terima THR hari ini? Kalau sudah, jangan dihabiskan semua ya. 😛 Uang THR adalah salah satu hadiah dari perusahaan untuk karyawannya. Jadi, bijaklah menggunakan uang THR yang hanya turun setahun sekali itu untuk kebutuhan yang penting. Boleh ngasih keponakan hadiah uang di amplop angpau, tapi sisihkan juga untuk membayar zakat fitrah dan mencicil tabungan. Siapa tahu ada kebutuhan mendadak di esok hari.
2. Parcel Makanan Sang Pengikat Silaturahim antar Kerabat saat Idul Fitri
Parcel dalam bentuk makanan ringan, minuman, permen jelly manis, biskuit, gula, dan teh biasanya diberikan oleh orang yang ingin menghadiahkan orang yang kedudukannya dituakan di masyarakat maupun dalam keluarga. Misalnya dari menantu ke mertua, dari kantor ke karyawan, bahkan guru ke kepala sekolahnya.
Oh iya, ada juga yang lebih memilih menggunakan parcel dalam bentuk kain daerah karena dirasa lebih praktis dan murah. Ibu saya menerima parcel kain batik Tegal yang warnanya sangat cantik ini. Yang memberi juga menyelipkan amplop berisi uang, mungkin maksudnya untuk uang ongkos jahit pakaian ya, karena kain yang diberikan memang masih dalam bentuk lembaran batik.
3. Bertukar Makanan lewat Tradisi Udun-udunan
Biasanya di masyarakat Jawa tempat saya tinggal, ada tradisi udun-udunan. Selesai shalat Ied, makanan diberikan ke masjid. Pulang dari masjid, makanan itu ditukar dengan milik orang lain. Kalau ibu saya biasanya membuat ketupat kuning, ditambah dengan sambal dan keruput kuning. Budaya ini mirip dengan budaya potluck yang diadaptasi oleh sebagian teman saat berkumpul di tengah kopdar komunitas.
Nah, kalau kamu, apa hadiah yang kamu sediakan untuk Idul Fitri? Semoga Idul Fitri memberikan kita arti kemenangan yang sesungguhnya, menang untuk menjadi insan mulia lagi bertaqwa. Aamiin.
Aamiin…aku mau dong THR dari Ila hahaha
Haha. Emaknya Andhin mah udah banyak THR. 😛
Paling sering dapet atau ngasih parcel. Tapi tahun ini gak bikin parcel, duitnya buat beli clodi semua, haha 😀 #malahcurcol
Ya, betul sekali. Selain uang THR, parcel makanan, ada juga bagi bagi hasil masakan ke tetangga maupun saudara dekat..
Mantabbb mbak e.. saya sendiri dapat tablet mayan bisa buat ngeboog hehehe
Itu batiknya kerrren.
Motifnya khas Tegal kah?
Aku baru tahu tradisi udun-udunan di Jawa = potluck versi masyarakat kekinian hehehe 😀