• Review
  • Traveling
  • Daily Notes
  • Tips
  • Mind
  • Komentar Terbaru

    • ainun on Cobain Ide Seru buat Mengisi Liburan Akhir Tahun Bareng Keluarga
    • Nyi on 5 Hal Penting Tentang Pengelolahan Media Sosial Dengan Sociosight
    • Lasmicika on Peran Influencer dan Jasa Live Streaming dalam Menaikkan Omset Penjualan E-commerce dan Cara Kerjasama dengan KOL.ID
  • HOME
  • About me
  • Blog
  • Contact Me
  • Disclosure

Ila Rizky

  • Review
  • Traveling
  • Daily Notes
  • Tips
  • Mind
You are here: Home / Tips / 6 Cara Agar Anak Kecil Usia Sekolah Mau Berbagi Rahasia

6 Cara Agar Anak Kecil Usia Sekolah Mau Berbagi Rahasia

Parenting· Tips

25 Oct

6 Cara Agar Anak Kecil Usia Sekolah Mau Berbagi Rahasia

 

Pernahkah kamu melihat anak-anak usia sekolah dasar sekitar 6 sampai 12 tahun tapi sulit untuk mengungkapkan perasaannya?

 

Saat anak-anak mengalami masalah di sekolah atau pergaulan di sekolah, misalnya mengalami bullying atau masalah adaptasi di sekolah. Hal ini akan membuat anak-anak kesulitan untuk menjalani rutinitas hariannya.

 

Orang dewasa di sekitar anak seringkali mengabaikan perasaan anak yang tidak ingin membuka diri saat ada masalah. Padahal jika orang tua peka terhadap perilaku anak yang berbeda dengan kebiasaannya, maka orang tua pasti tahu ada sesuatu hal yang terjadi pada anak di lingkungan sekolah atau pergaulannya.

 

Jika terjadi bullying di sekolah atau di sekitar rumah, maka orang tua bisa mendeteksi masalah bullying tersebut dengan lebih cepat jika mereka tidak berjarak dengan anak.

 

Bagaimana cara agar anak mau membagikan rahasia yang dimilikinya pada orang tua atau orang dewasa di sekitarnya? Simak tipsnya berikut ini!

 

Lukisan payung kertas

Melukis payung kertas bersama dapat menambah kedekatan anak dengan orang tuanya

6 Cara agar Bisa Dipercaya sebagai ‘Secret Keeper’ oleh Anak Usia Sekolah:

 

1. Sejajarkan diri kita pada anak saat berbicara dengannya

 

Sebenarnya orang dewasa seringkali menjaga jarak dari anak-anak. Hal inilah yang membuat orang dewasa sulit untuk masuk ke dalam dunia anak.

 

Berperanlah sebagai teman yang baik di mata anak kecil. Caranya : kamu harus membuka diri dan dapat menciptakan suasana yang hangat dengan anak-anak. Misalnya dengan mengajak bermain dan beraktivitas di dalam rumah. Mengajak makan makanan favorit di rumah atau menonton film kartun favorit anak.

 

Manfaatkan saja kesamaan hobi dengan anak kecil untuk menjalankan peran sebagai seorang teman yang dapat dipercaya. Setelah itu, kita baru bisa mengorek rahasia yang disimpan anak.

 

2. Konsisten bersikap dalam menyimpan rahasia anak agar tetap aman

 

Sekali dipercaya untuk menjaga rahasia, jangan melanggar.

 

Seringkali karena sifat rahasia yang dimiliki anak yang dipandang “lucu”, lalu anak diolok-olok karena rahasianya tersebut.

 

Misal : anak masih mengompol di malam hari karena takut dengan hantu atau mengalami mimpi buruk.

 

Hindarkan mengolok-olok rahasia anak agar anak tahu bahwa ia bisa menitipkan rahasianya pada orang dewasa yang dipercaya, misalnya orang tua atau kakaknya.

 

3. Ciptakan lingkungan yang kondusif

 

Singkirkan semua faktor yang dapat membuat anak malu atau enggan membuka rahasianya di depan orang tuanya.

 

Misalnya: jangan libatkan terlalu banyak orang dewasa saat orang tua ingin mengorek rahasianya. Biarkan anak berbicara secara pribadi dengan orang tua saat mereka ingin bercerita.

 

Kalau anak sudah merasa aman perasaannya, tanpa disadari ia akan bercerita tentang masalahnya. Dari sana orang tua baru bisa mengorek rahasianya.

 

4. Gunakan pesan diri yang mudah dipahami oleh anak

 

Ungkapkan perasaanmu terkait dengan perilakunya itu. Misalnya “Papa Mama akan sedih sekali kalau Kakak tidak mau cerita karena Papa/Mama tidak mau ada orang yang menyakiti kamu, Sayang.”

 

5. Berikan empati yang sesuai dengan kondisi anak

 

Rahasia menjadi serius jika yang disembunyikan anak adalah hal-hal yang bersifat mengancam atau mengganggu keselamatan dirinya atau orang lain. Rahasia itu menjadi tak wajar jika sudah menyangkut perkembangan emosionalnya terkait dengan harga dirinya.

 

Misalnya : anak berbuat salah, merusak barang kesayangan orang tua, atau takut dimarahin. Bahkan jika ada penganiayaan fisik di lingkungan sekolah, atau ancaman dari orang lain.

 

Gunakan komunikasi efektif dan jadilah pendengar aktif agar dapat mengeluarkan beban yang dirasakan anak.

 

Saat anak menceritakan kisahnya, jadilah pendengar yang berempati dengan masalah yang dihadapi anak.

 

 

6. Beri penghargaan atas keberaniannya untuk membuka rahasia

 

Hargai kesediaan anak untuk mau membuka rahasianya. Hargai pula perilakunya dengan kalimat yang bisa membesarkan hatinya atau mengurang rasa bersalahnya.

More from my site

  • The 9 Most Memorable Quotations in English LiteratureThe 9 Most Memorable Quotations in English Literature
  • Penyebab dari Beberapa Gejala Penyakit DiarePenyebab dari Beberapa Gejala Penyakit Diare
  • Inilah 5 Manfaat Traveling bagi TravelerInilah 5 Manfaat Traveling bagi Traveler
  • Menyibak Kabut Pekat di Gunung Tangkuban Perahu BandungMenyibak Kabut Pekat di Gunung Tangkuban Perahu Bandung
Tweet
Share
Pin
0 Shares

16 Comments

« Inilah 5 Cara untuk Menjaga Bumi Dari Kerusakan Lingkungan
Belajar dari Tokoh Hermione di Novel Harry Potter »

Comments

  1. Nurul Rahma says

    October 25, 2022 at 10:57 am

    Yappp, jadi ortu memang dibutuhkan kepekaan, empati, rasa sayang dan peduli pd buah hati
    Karena klo respon kita ga OK, dia bakal tertutup yhaaa
    Ogah crita ama ortunya.

    Reply
  2. Maria G says

    October 25, 2022 at 7:01 pm

    Huhuhu iya nih, waktu anak perempuan saya masih TK dia suka pada seorang anak laki yang emang lucu menggemaskan, pipinya masih chubby

    nah karena saya kenal baik ibunya, saya bilang kalo anak saya suka pada anaknya

    fatalnya, saya bilang di depan anak saya.

    Menurut saya sih suka seperti itu kan biasa aja, kan si anak laki2 emang ngegemesin

    Tapi rupanya saya salah, anak saya marah pada saya, hiks

    Reply
  3. Okti says

    October 25, 2022 at 7:46 pm

    Dan yang pasti memegang janji terhadap anak ya. Kalau tidak bisa dicap pembohong dan selanjutnya anak gak bakal lagi percaya gak mau lagi buka rahasia ke kita

    Reply
  4. Mutia Ramadhani says

    October 25, 2022 at 9:22 pm

    Hihihi, ngebayangin kita pura-pura jadi anak kecil, jadi teman sebaya mereka setiap hari. Kadang ini bikin kita awet muda loh. Walaupun tujuan sebenarnya kita ingin mendekatkan diri dengan anak di usia tumbuh kembang mereka yang rentan dengan derasnya arus informasi dan media.

    Reply
  5. Annie Nugraha says

    October 26, 2022 at 9:01 am

    Gak gampang memang ya membangun hubungan emosional dengan anak. Tapi bukan berarti gak mungkin. Dan mendidik anak, menjadi orang tua, prosesnya akan seumur hidup. Semoga dengan tips diatas, kita bisa mengisi diri dengan pengetahuan yang mumpuni sebagai orang tua

    Reply
  6. Emma says

    October 26, 2022 at 12:16 pm

    Aku juga menerapkan diri untuk menjadi pendengar yang baik untuk anak-anakku dan Alhamdulillah mereka selalu curhat padaku hihii

    Reply
  7. deddyhuang.com says

    October 26, 2022 at 12:35 pm

    memang gak mudah biar anak kecil mau bercerita sama kita.. beberapa tips yang diberikan nantinya bisa kita cobain nih.

    Reply
  8. Suci says

    October 26, 2022 at 1:19 pm

    Terimakasih artikelnya mbk…
    Diriku yang punya anak menjelang remaja udah mulai merasakannya. Susah rasanya mengorek si anak ini supaya mau cerita.

    Tapi memang semua diawali dari orang tua yang mampu memposisikan sejajar dengan anak.

    Smoga diriku mampu…

    Reply
  9. Fenni Bungsu says

    October 26, 2022 at 2:24 pm

    Untuk anak-anak mudah bercerita gak mudah.
    Namun Alhamdulillah-nya ponakan daku bisa bercerita, dari temen sekolahnya sampai temen mainnya secara detail, dan benar tips nya kak Ila mensejajarkan diri kita dengan anak-anaka

    Reply
  10. Dian says

    October 26, 2022 at 4:30 pm

    Wah makasih ya mbak sudah menulis ini
    Memang gampang gampang sudah ya mengajak anak untuk mau terbuka dengan kita
    Komunikasi efektif ya

    Reply
  11. Lia Yuliani says

    October 26, 2022 at 4:52 pm

    Paling penting buat anak merasa nyaman dulu ya Mba, biar dia juga percaya dengan ortunya. Soalnya jangan sampai sama orang lain bisa cerita tapi nggak ama ortunya sendiri.

    Reply
  12. lendyagassi says

    October 26, 2022 at 5:43 pm

    Setiap fase tumbuh kembang anak ini memang beragam cara pendekatannya yaa..
    Dan bibit kepercayaan anak terhadap orangtua dimulai dari bonding sejak kecil.
    Semoga apa yang kita tanam, dengan penuh kebaikan dan kasih sayang membuat anak-anak merasa dekat dan orangtua menjadi orang pertama tempat anak-anak mencurahkan perasaan dan rahasia mereka.

    Reply
  13. Iva says

    October 27, 2022 at 2:55 pm

    Indeed, meski anaku belum sekolah bisa bgt nih caranya dipraktikkan dari sekarang biar anak lebih terbuka dan selalu curhat ke kita dripda ke orang lain

    Reply
  14. Maria Tanjung says

    October 28, 2022 at 10:49 am

    Walaupun masih kecil, anak juga punya rahasia ya mbak. Mungkin terkait dengan lingkungan pertemanan. Mau cerita ke orang tua tapi takut, malu dan perasaan campur aduk lainnya. Orang tua memang harus punya kadar empati yang tinggi terhadap anak ya

    Reply
  15. Andy Hardiyanti says

    October 30, 2022 at 4:56 pm

    Baca tulisan ini bikin jadi ingat sama teman-teman sekelas anak saya. Entahlah apa yang mereka lihat dari saya, tiap kali saya berkesempatan ke sekolah, ya ampun demen bener mereka bercerita ke saya. Apakah karena saya mendengarkan mereka dengan seksama? apa gimana?

    BTW mbak, ukuran font saat mengetikkan komentar di sini kecil banget euy..

    Reply
  16. Palupi says

    October 31, 2022 at 8:47 pm

    Tips ini pasti berguna banget buat nanti kalau anakku udah masuk sekolah. Sekarang anak-anakku masih preschool jadi apa aja mereka cerita.

    Reply

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Welcome Here

Blogger, Buzzer , Bookworm
Contact me :
Twitter : @ila_rizky
Instagram : @ilarizky
Fb : Ila Rizky Nidiana
Email : sabilla.arrasyid@gmail.com

Recent Posts

  • Perbedaan Translation Agency Lokal dan Internasional: Mana yang Tepat Untuk Kamu?
  • Rekomendasi Kuliner di Victoria untuk Pecinta Budaya Jepang
  • Penting Untuk Diketahui! Apa Saja yang Menjadi Tanda-Tanda Haid? 
  • Cobain Ide Seru buat Mengisi Liburan Akhir Tahun Bareng Keluarga
  • Cobain Tempat Wisata di Bandung Setelah Naik Kereta Whoosh

Popular Posts

Categories

Archives

Blogger Perempuan

KEB

Seedbacklink

Copyright © 2025 · Refined theme by Restored 316