Inilah 5 Cara Travel Blogger Menghasilkan Uang

Cara Travel Blogger Menghasilkan Uang

Travel blogger kini menjadi primadona. Pasalnya, brand memiliki kepercayaan untuk menghire travel blogger untuk menaikan nilai kepercayaan para calon konsumennya. Travel blogger mengeluarkan biaya yang cukup besar untuk menghasilkan konten-konten kreatif untuk tulisan dan foto yang dihasilkan. Baik untuk review kuliner, hotel, tempat wisata, dll. Lalu, bagaimana cara travel blogger menghasilkan uang untuk menutup biaya travelingnya? Kamu bisa mencoba berbagai cara travel blogger menghasilkan uang berikut ini.

gamelan jawa di pekan batik nusantara 2016

Inilah 5 Cara Travel Blogger Menghasilkan Uang Yang Bisa Kamu Coba : 

1. Membuat review kuliner di blog

Seorang travel blogger suka mengunjungi tempat wisata dan mencicipi beragam kuliner khas daerah tersebut. Jika sebuah tempat makan yang dikunjungi direview dengan sukarela, ada kemungkinan review tersebut dibaca oleh para pembacanya, baik yang berkunjung lewat pencarian di google maupun menemukan linknya dari rekomendasi teman atau share link di social media. Review kuliner yang jujur memungkinkan travel blogger untuk memberikan penilaian yang sesuai dengan hasil yang ia rasakan selama mencicipi kuliner daerah yang dikunjunginya. Ia bisa menjadi acuan orang untuk mencoba menu yang pernah dicicipinya. Seperti saya yang juga sering melihat postingan review kuliner travel blogger lain ketika akan berkunjung ke suatu daerah namun belum tahu kuliner mana saja yang enak untuk dicoba.

menu kuliner di quest hotel Surabaya

2. Menjual foto yang dibidiknya saat traveling

Menjual foto traveling bisa dilakukan lewat situs jual beli foto. Foto yang dipakai biasanya dijual dalam bentuk copy fotonya. Misalnya untuk dipakai sebagai foto brosur, cover buku, kalender, dll. Menjual copy right foto dalam sistem royalti lebih menguntungkan. Setidaknya foto bisa dipakai berkali-kali oleh pengguna dalam batas yang disepakati. Namun jika ingin melebarkan sayap, travel blogger juga bisa menjual fotonya dengan menuliskan kisah perjalanannya juga di majalah traveling atau koran yang memiliki rubrik catatan perjalanan/leisure.

suasana gunung bromo pagi hari, kabutnya tebal sekali

3. Menyewakan Guest House/apartemen

Baru-baru ini saya melihat seorang travel blogger yang juga memiliki rumah hunian yang diubahnya menjadi guest house. Promosi yang dilakukannya dimulai dari mulut ke mulut lewat bantuan travel blogger lainnya. Hal ini dilakukannya agar para calon penyewa guest house tersebut dapat melihat gambaran yang lebih jelas tentang guest house yang disewakannya. Apa saja spesifikasi dan fasilitas yang ditawarkan dari guest house tersebut. Selain guest house, ada juga yang memberikan harga sewa apartemen dengan harga yang lebih terjangkau untuk traveler di situs penyedia layanan sewa kamar secara online.

anne guest house penginapan murah di malang – batu

4. Menjadi Pereview Kamar Hotel

Dulu banget saya pernah dengar seorang teman yang mendapatkan penawaran fantastis, mereview kamar hotel seharga jutaan rupiah. Di atas 5 juta, pastinya. Wew banget kan? Itu dia lakukan dengan memberikan portofolio kamar hotel yang pernah dipakainya, baik saat liburan maupun karena fasilitas kantor. Misalnya ada perjalanan dinas ke luar kota dan si travel blogger tadi menginap di hotel, nah dia mereview di blognya dengan sukarela, maka dia bisa menjadikan tulisan travelingnya sebagai contoh untuk review-review hotel selanjutnya.

lawang sewu semarang

5. Membuka jasa layanan open trip ke suatu tempat wisata

Yes, ini seringkali dilakukan terutama oleh travel blogger yang sudah berkali-kali mengunjungi suatu daerah dan ia paham plus minus dan detail perjalanan yang dilakukannya. Jika ia punya detail itinerarynya, maka ia bisa mencoba menawarkan jasa open trip pada para pembacanya yang ingin melakukan perjalanan yang sama dengannya. Misalnya yang dilakukan oleh Claudia Kaunang, seorang travel writer. Ia membuka beberapa open trip yang direncanakannya selama setahun ke depan. Biasanya ia menawarkan harga tripnya saja, sedangkan orang yang ingin ngetrip mengurus visa, paspor, dll sendiri. Yang ditanggung dari open trip biasanya adalah makanan, penginapan, tiket tempat wisata, dan akomodasi selama di sana. Tapi untuk pengeluaran pribadi tidak termasuk, juga tips untuk tour guide di luar harga yang ditawarkan.

Nah, kamu berminat mencobanya? Share dong di komentar. 😉