Bicara tentang fungsi keluarga, sebenarnya apa sih keluarga itu sendiri? Keluarga merupakan kumpulan orang yang disatukan karena adanya ikatan pernikahan, ataupun darah, dsb. Kumpulan orang yang dipersatukan dalam sebuah keluarga bisa juga terjadi karena hasil adopsi, artinya mereka tetap berkumpul menjalankan fungsi dan peran sebagai sebuah keluarga namun tidak ada ikatan darah di sana.
Jika kita lebih dalam mengkaji tentang fungsi keluarga, ada salah satu fungsinya yang menjadi awal pembentukan sebuah pribadi atau individu. Fungsi inilah yang memiliki dampak luar biasa ke depannya. Fungsi itu adalah fungsi sosialisasi.
Fungsi keluarga sebagai tempat sosialisasi pada individu memiliki dampak pada pribadi individu itu sendiri. Jika dalam perjalanannya seorang individu mendapatkan fungsi sosialisasi dengan baik, maka seharusnya dia akan menjadi pribadi yang tangguh. Ia akan mampu menguasai setiap keadaan kurang menyenangkan dalam hidupnya. Anak juga mampu bersosialisasi dengan baik. Ketika harus berkumpul pada sebuah lingkungan, baik itu lingkungan yang baru untuknya maupun lingkungan yang sudah ia kenal.
Inilah 2 Fungsi Keluarga dalam Pendidikan Anak
Fungsi keluarga dalam sosialisasi dan pendidikan anak terbagi menjadi dua antara lain:
- Membina kemampuan sosialisasi yang dimiliki seorang anak.
Maksud dari membina kemampuan sosialisasi yang dimiliki anak adalah bagaimana keluarga membantu anak terbiasa dan mampu bersosialisasi dengan baik. Jika sosialisasi ini penting dan disadari oleh keluarga, maka sebaiknya segera ajarkan pada anak sedini mungkin tentang sosialisasi dan bagaimana pentingnya membangun atau menjalin hubungan dengan orang lain. Ajarkan anakmu di awal usianya untuk bersosialisasi dengan anggota keluarga lain. Inilah fungsi keluarga sebagai pembentuk awal kemampuan anak dalam bersosialisasi.
- Membentuk dan mengenalkan norma yang ada (perilaku) yang kemudian disesuaikan dengan usia anak.
Berikutnya, fungsi keluarga di bagian sosialisasi adalah mengenalkan aturan atau norma yang ada di masyarakat. Norma tentang kebiasaan yang tidak boleh, tentang sesuatu yang baik untuk dilakukan dan sebagainya. Tujuannya, agar anak tidak bingung dalam menentukan sikap ketika harus berkomunikasi dengan orang lain. Ketika anak mengerti tentang apa yang boleh dan tidak untuk dilakukan, maka kelak dia akan belajar banyak bagaimana melakukan sesuatu yang baik dan benar saja dalam kehidupannya.
Leave a Reply