Tren Hijrah ke Bali Lagi Hits, Apa Alasannya?
Belakangan ini, kita sebagai masyarakat biasa seolah disuguhkan pemandangan oleh hijrahnya sejumlah artis Ibukota ke Pulau Dewata Bali. Sebut saja Nana Mirdad dengan suaminya Andrew White. Atau Indah Kalalo beserta keluarga kecilnya. Kondisi kepindahan tersebut kemudian mereka posting pada akun sosial media mereka masing – masing, seperti di Instagram. Apa yang dibagikan ke masyarakat memang berupa hal – hal menyenangkan juga menggambarkan kalimat ‘everyday is holiday in Bali’.
Hasilnya, posting dan share para artis itu berhasil makin menonjolkan citra Bali sebagai pulau nan tenang dan bisa memberikan kebahagiaan lebih besar. Tapi, dibalik itu semua sebenarnya apa alasan yang kira – kira membuat banyak sekali seleb — bahkan orang biasa tertarik buat akhirnya membeli rumah dijual di Bali sebagai tempat bermukim? Berikut adalah beberapa kemungkinan masuk akal mengenai hal itu dan bisa juga dijadikan sebagai pertimbangan jika kamu saat ini pun sedang memikirkan buat pindah juga ke Pulau Dewata:
-
Pemandangan alam yang indahΒ
Tak bisa dipungkiri bahwa rumah dijual di Bali menawarkan beragam pemandangan alam nan cantik yang tak bisa ditemukan di kota lain, Jakarta khususnya. Sebagian besar hunian tapak disini pun mengandalkan pemandangan sebagai nilai jual utama. Misalnya hanya 5-10 menit menuju pantai eksotik atau tebing cantik. Sehingga, dengan beli lalu bermukim dalam rumah dijual Bali memang dapat meningkatkan kesehatan mental. Rumah bukan hanya jadi tempat tidur pada malam hari saja. Lebih dari itu, rumah jadi tempat yang bakal selalu dirindukan setelah seharian lelah beraktivitas. Kalau mengutip kata – kata anak milenial, ‘less stress’.
-
Lapangan Pekerjaan Luas
Tidak cuma di Jabodetabek saja ternyata yang mempunyai scope area lapangan pekerjaan super luas. Bali pun demikian. Misalnya, jika dulu banyak orang berpikir bahwa perusahaan startup hanya banyak di Ibukota, kini tak lagi demikian. Mulai banyak startup masuk dan membuka kantornya di Bali, terutama perusahaan rintisan yang bergerak dalam bidang pariwisata. Ya, sejalan dengan image Bali sebagai destinasi utama wisata. Kondisi seperti ini juga ternyata memberi banyak pengaruh bagi tingkat lakunya rumah dijual di Bali.
-
Banyak Hunian Tapak Berkonsep Unik Dipasarkan
Jika hidup di Jakarta kamu hanya bisa menemukan hampir 100% orang jual rumah dengan bahan utama dinding bata atau hebel, maka berbeda dengan rumah dijual Bali. Kamu bisa lebih leluasa memilih hunian tapak dengan bahan tembok kayu atau bahkan bambu. Sehingga sebagai pembeli, kamu bisa lebih bebas mengekspresikan konsep hidup dan bermukim yang sesuai. Ya, rumah dijual Bali memang sangat beragam. Itulah yang membuat Pulau Seribu Pura ini dilirik oleh jutaan pemburu hunian tapak.
-
Variasi Harga Hunian Tapak untuk Semua Kalangan
Rasanya mustahil buat mendapatkan pihak penjual menawarkan jual rumah seharga 200 jutaan dengan super mudah di Ibukota. Tetapi hal seperti itu tak akan terjadi apabila Anda memutuskan buat melirik rumah dijual Bali. Bahkan, landed house dijual dengan tipe subsidi pun tak perlu saling berebut sampai segitunya. Meski memang kenaikan harga jual rumah per triwulan secara tahunan disini bisa mencapai lebih dari 1% yoy setiap periodenya karena salah satu sebabnya ialah tren hijrah hits ini, tapi tetap untuk landed house termurah masih jauh lebih terjangkau dibanding DKI.
Nah, apakah kamu juga berminat pindah ke Bali? π
Bang Day says
Minaynya liburan 2 minggu aja mba. Tspi setiap bulan ke Balinya πππ