Perumahan murah selalu jadi idaman bagi banyak orang, terutama bagi yang sulit mendapatkan tempat tinggal di daerah perkotaan. Misalnya saja Bandung, Jakarta, Bekasi dan sekitarnya yang sudah sangat penuh dengan orang semakin mempersempit lahan perumahan di kota. Ada sih lahan yang masih kosong, biasanya ada di pelosok desa yang jauh dari akses kendaraan umum maupun fasilitas publik lainnya seperti alun-alun maupun pusat perbelanjaan.
Di beberapa daerah di Indonesia banyak yang akhirnya lebih memilih tinggal di apartemen atau rumah susun alias rusun. Bagi orang yang kaya bisa memilih tinggal di apartemen karena sangat nyaman dan tak perlu memikirkan pemeliharaan gedung,tinggal serahkan saja pada pemilik gedung dengan membayar sejumlah uang iuran bulanan maka semua fasilitas gedung tetap terawat seperti sejak awal digunakan. Tapi ada juga yang memilih tinggal di rumah susun karena apartemen teramat mahal bagi keuangan mereka. Jadi rumah susun terasa lebih murah dan bisa digunakan selama bertahun-tahun.
Tanggal 21 Oktober lalu saat kami sekeluarga akan ke Bandung, kami melewati jalanan alternatif untuk keluar dari jalan raya utama menuju terminal Tegal. Menengok kiri kanan jalan raya yang ternyata masih ditumbuhi tanaman bakau, saya jadi takjub sendiri karena jarang melewati jalanan itu. Hampir tidak pernah malah. Makanya pas lihat di sebelah kiri jalan ada rumah susun dengan warna biru mendominasi saya berpikir “Wah, ternyata di Tegal ada rusun ya, baru tahu.” Kemana aja saya selama ini ya, hehe. Di dalam kota seperti Mejasem ada banyak perumahan murah yang masuk dalam kategori perumnas alias perumahan nasional. Perumnas digagas oleh pemerintah sebagai sarana untuk memudahkan warga mendapatkan rumah dengan harga yang terjangkau.
Saat ini ternyata tak hanya perumnas saja yang dibangun oleh pemerintah tapi juga rusun. Alasannya karena hal ini bisa menjadi solusi bagi pengembang yang kekurangan lahan. Jadi rumah dibuat ke atas, bukannya menyamping sehingga lebih banyak orang yang bisa ditampung di rumah susun tersebut.
Seperti yang disebutkan dalam website perumnas.co.id yang mengatakan bahwa “Perum Perumnas menargetkan mampu membangun sekitar 25 menara rumah susun sederhana milik (rusunami) hingga akhir 2013. Sejumlah rusun tersebut akan tersebar di Jakarta dan Bekasi. Ini bagian dari program pemerintah yang mencanangkan pembangunan sekitar 200 tower dalam 2-3 tahun ke depan.” ucap Dirut Perumnas, Himawan Arief Sugoto.
Ya, tak hanya sebuah rencana tapi hal ini bisa menjadi sebuah solusi yang jitu bagi warga yang memang membutuhkan hunian yang murah dan nyaman. Semoga saja tercipta rumah susun yang bisa digunakan warga dengan layak dan nyaman sebagai solusi bagi permasalahan perumahan di Indonesia saat ini.
Leave a Reply