• Review
  • Traveling
  • Daily Notes
  • Tips
  • Mind
  • Komentar Terbaru

    • ainun on Cobain Ide Seru buat Mengisi Liburan Akhir Tahun Bareng Keluarga
    • Nyi on 5 Hal Penting Tentang Pengelolahan Media Sosial Dengan Sociosight
    • Lasmicika on Peran Influencer dan Jasa Live Streaming dalam Menaikkan Omset Penjualan E-commerce dan Cara Kerjasama dengan KOL.ID
  • HOME
  • About me
  • Blog
  • Contact Me
  • Disclosure

Ila Rizky

  • Review
  • Traveling
  • Daily Notes
  • Tips
  • Mind
You are here: Home / Catatan Blog Lama / Sekadar curahan hati : dilema cinta

Sekadar curahan hati : dilema cinta

Catatan Blog Lama

24 Sep

Sekadar curahan hati : dilema cinta

Aku hanya ingin cinta yang halal, di mata dunia juga akhirat
Biar aku sakit, hampa aku masih, Tuhan sayang aku

“Dia beda, La.. emangnya kamu, yang nggak mau nunggu orang..”, ungkap seorang sahabat padaku.
“Dia mau nunggu sampe kapan?” tanyaku berat.
“Nunggu sampe aku bisa membahagiakan orang tuaku. Minimal lima tahun lagi.” Jawabnya datar.

Aku terdiam, lama.. sakittt… kata-kata itu masih melayang-layang di atas kepalaku. Perih. “Emangnya kamu, yang nggak mau nunggu orang.”

Glek! Aku menelan ludahku usai membaca tulisannya di roomchat yahoo tentang dilema cinta ini. Apa kau kira aku juga tak memikirkan semua konsekuensi yang sudah kupegang erat-erat sejak awal keputusan kuambil? Menanti itu melelahkan, kawan. Apalagi bagi seorang perempuan. Melelahkan karena hati yang tak jua bertemu pada muara yang benar, harus dibenturkan dengan kondisi yang memprihatinkan. Menanti dengan hati yang gamang. Penuh ketidakpastian-ketidakpastian. Dan saat itulah sebuah pilihan memang harus diambil. Allah… Engkau tahu, aku di sini menangis, merapatkan hatiku padaMu, hanya padaMu. Meretaskan segala keinginan pun harapan, labuhkan di hatiku. Perih. Dilema cinta yang tak mudah kumengerti mengapa harus begini.

Masih teringat kata-kataku di sebuah blog, mungkin dengan dipenuhi emosi-emosi tak terkendali, ah.. entahlah…;

‘lalu, bilakah menunggu itu menjadikanmu ragu, apakah engkau masih tetap menunggu?’

Maaf ya hanya ikutan berpendapat, kasian sama yang nunggu. Bukan hanya proses syar’i yang terhambat, tp juga keikhlasan dan kesungguhan yang jadi prinsip utama dari segalanya akan mulai pudar.

‘Percayakah pada takdir?’

Nah, kalo percaya, ya kenapa harus menunggu. Jodoh, rizki, kematian, semua sudah diatur. Itu jadi sepaket kejutan yang Allah beri. Jika tetap tak percaya dengan ketetapannya, itu artinya, ada yang salah dengan keimanan dirimu? Lalu, masihkah bersemayam lailahailallah’? Perlu dipertanyakan lagi keislamanmu. 🙂

Dalam hal ini, bukan hanya ridha Allah yang tak akan tercapai, tp juga akan mengurangi barakah itu sendiri, waah… gak mau kan kalo kehilangan berkah di setiap aktivitas kita? So, pilihannya hanya satu. Menuruti syariat yang ada. Jadi, kalo mau ya jalani ‘proses’ yang ada dengan syar’i. Sesuai aturan yang diajarkan Allah SWt dan Rasulullah Saw, Qudwah mulia kita. 🙂 Wallaahu’alam.

Dan tahukah engkau, kawan, karena tulisan itu aku dicap sebagai orang yang ‘sok’ idealis?Astaghfirullah.. T_T 

Ya Rahman, aku hanya tak ingin mendurhakaimu dengan menetapkan putusan-putusan yang akan membawaku pada sebuah takdir yang jauh dari harapanku, membawaku pada kedurhakaan-Mu, membawaku pada sekeping hati yang belum halal bagiku. Adakah itu yang kau inginkan dariku, kawan? Keputusan-keputusan yang justru membuatku menjadi permata yang tak berharga di mata-Nya. Dilema cinta ini kuharap akan segera berakhir indah.

“Ya Rahman, ajarkan kami untuk tidak pernah putus asa dari kasih-Mu, ajari kami untuk selalu berharap yang terbaik dari-Mu, ajari kami unuk selalu berani bercita-cita dan merencanakan hidup yang indah bersama orang-orang mulia. Ikhwah, sekelam apapun langit semalam, hidup kita esok, jodoh kita esok, rizqi kita esok, semuanya boleh direncanakan. Dan di jalan cinta para pejuang, akan kita ganti kata ‘boleh’ dengan kata ‘harus’ atau ‘wajib’. “ (Salim A. Fillah – Jalan Cinta para Pejuang)

Sekaran, 10 Okt ‘09
sedang diliputi gundah seminggu ini, huff…

rekam jejak perjalanan hati

rekam jejak perjalanan hati

More from my site

  • Dilema Ibu Bekerja dan Ibu Rumah TanggaDilema Ibu Bekerja dan Ibu Rumah Tangga
  • Cara Mengobati Penyakit Diabetes Secara AlamiCara Mengobati Penyakit Diabetes Secara Alami
  • 3 Variasi Menu Makanan Untuk Berbuka Puasa3 Variasi Menu Makanan Untuk Berbuka Puasa
  • 4 Tips Sukses Menjadi Pengusaha dengan Ruko di Indonesia4 Tips Sukses Menjadi Pengusaha dengan Ruko di Indonesia
Tweet
Share
Pin
0 Shares

1 Comment

« You have been mature, Sist…
Bilakah Rindu Itu Tlah Sirna »

Comments

  1. Rosa says

    February 7, 2014 at 2:52 pm

    Mbak Ila dari Unnes yah???

    iya, mba Rosa hehe

    Reply

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Welcome Here

Blogger, Buzzer , Bookworm
Contact me :
Twitter : @ila_rizky
Instagram : @ilarizky
Fb : Ila Rizky Nidiana
Email : sabilla.arrasyid@gmail.com

Recent Posts

  • Perbedaan Translation Agency Lokal dan Internasional: Mana yang Tepat Untuk Kamu?
  • Rekomendasi Kuliner di Victoria untuk Pecinta Budaya Jepang
  • Penting Untuk Diketahui! Apa Saja yang Menjadi Tanda-Tanda Haid? 
  • Cobain Ide Seru buat Mengisi Liburan Akhir Tahun Bareng Keluarga
  • Cobain Tempat Wisata di Bandung Setelah Naik Kereta Whoosh

Popular Posts

Categories

Archives

Blogger Perempuan

KEB

Seedbacklink

Copyright © 2025 · Refined theme by Restored 316