• Review
  • Traveling
  • Daily Notes
  • Tips
  • Mind
  • Komentar Terbaru

    • ainun on Cobain Ide Seru buat Mengisi Liburan Akhir Tahun Bareng Keluarga
    • Nyi on 5 Hal Penting Tentang Pengelolahan Media Sosial Dengan Sociosight
    • Lasmicika on Peran Influencer dan Jasa Live Streaming dalam Menaikkan Omset Penjualan E-commerce dan Cara Kerjasama dengan KOL.ID
  • HOME
  • About me
  • Blog
  • Contact Me
  • Disclosure

Ila Rizky

  • Review
  • Traveling
  • Daily Notes
  • Tips
  • Mind
You are here: Home / Daily Notes / Sensasi Naik Kereta Matarmaja Jurusan Tegal-Malang

Sensasi Naik Kereta Matarmaja Jurusan Tegal-Malang

Daily Notes· Malang· Traveling

24 May

Sensasi Naik Kereta Matarmaja Jurusan Tegal-Malang

Perjalanan panjang dari Tegal ke Malang menggunakan kereta Matarmaja dimulai sejak pukul 19.30. Sepanjang jalan, saya disuguhi pemandangan menakjubkan yang terpampang nyata di depan mata saya *Syahrini mode on*. Pemandangan stasiun kereta di malam hari, hamparan sawah menghijau pagi hari, matahari terbit yang indah, hingga kabut pekat turun perlahan di pepohonan daerah Blitar. Udara juga cukup dingin dengan AC yang membuat tubuh mulai menggigil.

Saya kira kereta Matarmaja ini sudah hampir sampai di Malang. Ternyata ibu di depan saya bilang bahwa kami baru melewati Blitar, jadi masih jauh ke Malangnya. Saya bolak-balik chat whatsapp ke Ayie untuk memberitahu bahwa perjalanan saya sudah sampai di stasiun-stasiun kecil menuju Malang. Tujuannya agar perkiraan waktu tempuh bisa diperhitungkan. Ya, setidaknya nggak selama yang kami bayangkan.

Dua jam terakhir menuju stasiun Malang saya habiskan dengan mengobrol bersama ibu yang duduk di depan saya. Katanya beliau seorang perantau asli Batu, Malang. Hanya sudah dua bulan ini beliau tinggal di Semarang. Perjalanan kali ini untuk berlibur juga di tempat saudaranya.

Saya ditanya mau kemana, saya jawab ke Bromo, Batu dan Malang. Dan ibu tersebut antusias sekali untuk merekomendasikan tempat wisata jika ingin berlibur lebih lama di Malang. Karena katanya, “Sayang banget mbak kalau nggak menyinggahi semua wisata kota Malang karena banyak tempat menarik, apalagi pantainya banyak yang masih bersih di daerah Malang Selatan.” Waah, ibuuu, saya pengin banget ke sana! Semoga saja ada rezeki bisa main ke Malang lagi ya. Aamiin. 😀

kereta matarmaja

kereta Matarmaja berhenti di stasiun Jebres, Solo(doc pribadi)

Kalau ditanya apa kesan saya naik kereta terlama sepanjang sejarah saya naik kereta, jawabannya, pegel, kakak. Hahaha. Iyaaa, saya ngerasa punggung saya capek banget abis menempuh perjalanan selama hampir 12 jam. Yaps, gila memang siih. Sendirian pula perginya. Ini sih namanya nekat. 😛 (pake huruf t ya, bukan d, kalo nekad kesannya seperti semangat saya sekeras baja dan sebulat tahu bulat digoreng ndadak limaratusan) wkwk. Padahal waktu ke Surabaya dulu paling 8 jam aja saya udah ngerasa capek karena panas. Di kereta sebenarnya bisa cuci muka atau pipis/pup karena ada fasilitas wc. Sayangnya airnya abis pas saya mau pakai. Jadi saya milih untuk bebersih setelah sampai di stasiun Malang aja.

stasiun malang kota

stasiun Malang Kota tampak depan (doc : Asri Ariningtyas)

Pertama nyampe di Stasiun Malang itu seneng liatnya. Stasiunnya bersih walau kesan horornya masih terasa karena bangunan Belanda dan lebih besar dibanding stasiun Tegal atau Semarang yang sering saya singgahi. Saya keluar dari pintu kereta mengikuti langkah kaki ibu tadi yang segerbong dengan saya menuju arah pintu keluar. Ternyata penumpang harus turun ke terowongan untuk naik ke atas, yaitu pintu keluarnya. Kebayang nggak siiihh, kalo misal saya nggak ngikuti si ibu? Bisa-bisa saya kesasar. Wekeke.

Bersyukur saya akhirnya bisa nemuin pintu keluar, tapi saya memutuskan untuk menunggu adek di dalam stasiun saja agar lebih mudah ketemuan. Adek saya, Ayie dan Wica, temannya naik kereta Malabar jurusan Bandung-Malang yang baru tiba sejam kemudian. Saya ngrasain nunggu selama itu ternyata nggak enak ya. Haha. Berasa jadi orang ilang karena penumpang lain sudah keluar dari stasiun, hanya tinggal tiga orang yang terlihat masih duduk di ruang tunggu kereta. Selain itu ada juga petugas kereta yang membersihkan lantai hingga bersih.

stasiun kota malang

ada kios kecil di area ruang tunggu Stasiun Malang Kota (doc : pribadi)

Btw, soal toilet stasiun Malang kota, cukup bersih meski kelihatan bangunan tua ya. Ada cermin besar juga untuk berkaca. Fyi, hanya boleh pipis dan pup saja, tidak boleh numpang mandi. Jadi mandinya nanti di penginapan saja. 😀 Soal makanan, di stasiun malang ada kios yang menjual majalah, minuman, snack, dan beberapa kebutuhan lainnya.  Tapi saya lihat nggak ada gerai roti O atau donat yang biasanya dijual di dekat stasiun. Ah, iya, stasiun ini menggunakan tiga bahasa, bahasa Inggris, Bahasa Indonesia dan Bahasa Jepang/China. Saya lupa itu china atau jepang ya. Karena nggak begitu mendengarkan dengan jelas. Yang saya salut, sekarang setiap kali kereta akan berangkat atau selesai melakukan perjalanan, semua kru di perjalanan hari itu melakukan briefing untuk evaluasi kinerja. Keren ya. 😀

Oh iya, saat kami akan pulang ke Tegal, Wica mengalami insiden sepatu ketsnya basah kena air hujan. Jadi dia membeli sandal di kios stasiun Malang itu. Saya lupa nanya harganya, tapi memang lebih mahal dibanding biasanya. Di kios itu juga dijual beberapa oleh-oleh khas Malang seperti kripik Malang aneka rasa.

stasiun Malang Kota di area ruang tunggu, selalu dibersihkan petugas

stasiun Malang Kota di area ruang tunggu, selalu dibersihkan petugas (doc : pribadi)

Ngomongin soal fasilitas kereta Matarmaja ekonomi, sebenarnya nggak jauh beda antara kereta bisnis yang dipakai Wica dan Ayie dari Bandung dan kereta ekonomi ini. Bedanya lebih ke restonya aja dan fasilitas pinjam bantal seharga 10 rb. Di kereta ekonomi nggak ada resto, ada sih resto kecil tapi hanya bisa menampung dua orang yang ingin makan di sana. Dan menurut saya restonya agak sedikit kurang representatif. Jadi lebih baik makan di kursi tempat kita duduk di kereta aja. Untuk makanan seperti nasi ayam rames dijual seharga 20 rb, air mineral 4 rb, dan teh panas 5 rb.

Btw, saran saya, kalau bisa sih bawa minuman sendiri aja daripada nyari minuman di resto stasiun. Karena waktu saya butuh minum, ternyata masnya lagi ketiduran. Lha iya, saya nyari minumnya jam 1 malam. Fufufu.  Maafkan ya, tenggorokan saya kering banget malam itu, jadi nunggu mas pelayannya bangun buat bayar air minum rasanya lama banget. Ditambah lagi harus menempuh beberapa gerbong buat kembali ke gerbong yang kami duduki. Saya harus mempercepat langkah kaki biar nggak ngrasain gronjal-granjul pergerakan kereta api pas jalan. Rasanya kayak orang mau jatuh digoyang ke sana ke sini. Syerem. Heuheu. Sekian postingan saya untuk edisi kereta Matarmaja kali ini.

See you next post yaa~

More from my site

  • Balada Kawah Bromo BergemuruhBalada Kawah Bromo Bergemuruh
  • Itinerary Trip Bromo, Malang dan BatuItinerary Trip Bromo, Malang dan Batu
  • Tips Hemat Mendapatkan Hotel di Solo MurahTips Hemat Mendapatkan Hotel di Solo Murah
  • Kuliner Mantap di Kawasan MandiriKuliner Mantap di Kawasan Mandiri
Tweet
Share
Pin
0 Shares

9 Comments

« Kuliner Mantap di Kawasan Mandiri
Cari Hotel di Singapura? Pilih 3 Hotel Ini Saja! »

Comments

  1. widhie says

    May 24, 2016 at 9:48 pm

    lah tak kira sama ayie berangkatnya mba…duh jadi ke malang dah…dulu semarang-bandung juga pegel banget padahal pake Harina yang bisnis..untung ibu-ibu sebelah turun di pekalongan jadi bantalnya katanya buat aku tidur gpp hihihi…

    Reply
    • Ila Rizky says

      May 24, 2016 at 9:59 pm

      Hihi, ga jadi, mba. Soalnya waktunya nanti molor lama. Jadi janjian ketemu di stasiun Malang aja. Untung beneran ketemu sama mereka. Haha. Iya di Harina juga bisa nyewa bantal ya. Jadi enak buat istirahat. 😀 Biasanya bantal disewain di stasiun pertama, sedangkan aku pake kereta di stasiun Tegal. Jadi udah ga dapet bantalnya deh. Hehe

      Reply
  2. Melly Feyadin says

    June 7, 2016 at 4:06 pm

    Bersih banget ya area stasiunnya, Gak keliatan kumuh, apa krn di jam sepi?

    Reply
    • Ila Rizky says

      June 18, 2016 at 2:45 pm

      Iya, mba Mell. Selalu dibersihin kalo pas udah sepi pengunjung. 😀

      Reply
  3. karlina says

    September 8, 2016 at 2:14 pm

    Aq ada plan mau liburan ke malang desember ini.. Baca2 dr pngalaman yg udh naik matarmaja katanya bnyak kecoa.. Huaa ngeri aq paling jijik sm kecoa. Trus bnyk pedagang asongan yg lalu lalang ga mba? Mohon dijawab y mba… 🙂 trims bgt….

    hallo, mb Karlina. Sepengetahuan saya nggak ada pedagang yang masuk ke kereta, mba. Karena sudah ada makanan yang dijual oleh petugas kereta api. kalau untuk kebersihan memang agak kurang terutama untuk sampah masih ada yang berserakan, baru dibersihkan setelah hampir turun di stasiun Malang, tapi kalau soal kecoa saya belum pernah lihat. 🙂 mb bisa coba pakai kereta bisnis jika ingin lebih nyaman, karena lebih bersih dan terawat untuk kursi dan restorasinya. 🙂 semoga jawaban saya cukup membantu ya.

    Reply
  4. ve says

    December 4, 2016 at 11:31 am

    selamat siang mbak.
    saya jg mau nyobain naik kereta matarmaja. hehe..
    untuk ketepatan waktu kereta matarmaja, apakah sesuai jadwal pas kita pesan tiket ya mbk. soalnya saya sempet baca celotehan blog sebelah. katanya kereta nyampek ke kota tujuan bisa telat hampir 2jam’an.
    mohon pencerahannya ya mbk. haha.. terimakasih 🙂

    halo, mba Ve. kalau pas saya naik kereta matarmaja, telatnyanya sekitar 1 jam-an. tapi karena ada jeda di stasiun lainnya. jadi masih wajar segitu, mba. kalau 2 jam itu udah telat banget, hehe. semoga perjalanannya lancar ya. 🙂

    Reply
  5. Ilham says

    February 9, 2017 at 7:26 am

    asyik naik kereta api.. aku paling suka kalau udah naik kereta api

    Reply
  6. Izza says

    January 1, 2019 at 1:05 pm

    Hallo kak .. mau tanya klo turun di st malang kotalama kira2 dsna ad tmpt pnyewaan motor gtu kak ? Oiya satu lagi klo dari malang ke bromo itu semisal 2 orng recomendednya pke apa ya buat ksna ?

    kurang tahu kalo itu. Bisa dicek di google maps biasanya ada penyewaan motor, atau tanya petugas stasiunnya langsung ya. 🙂

    kalo dua orang baiknya tetap nebeng jeep ke bromonya. Jadi ke pasar tumpang di malang dulu. Nanti di sana ada penyewaan jeep ke bromo. Bilang aja mau ke bromo. Nanti disediain dari sana.

    Reply
  7. MasDzul says

    October 9, 2019 at 1:08 pm

    Mau nanya untuk bangkunya masih hadap”an atau sudah kaya kereta kaligung ya?

    Reply

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Welcome Here

Blogger, Buzzer , Bookworm
Contact me :
Twitter : @ila_rizky
Instagram : @ilarizky
Fb : Ila Rizky Nidiana
Email : sabilla.arrasyid@gmail.com

Recent Posts

  • Perbedaan Translation Agency Lokal dan Internasional: Mana yang Tepat Untuk Kamu?
  • Rekomendasi Kuliner di Victoria untuk Pecinta Budaya Jepang
  • Penting Untuk Diketahui! Apa Saja yang Menjadi Tanda-Tanda Haid? 
  • Cobain Ide Seru buat Mengisi Liburan Akhir Tahun Bareng Keluarga
  • Cobain Tempat Wisata di Bandung Setelah Naik Kereta Whoosh

Popular Posts

Categories

Archives

Blogger Perempuan

KEB

Seedbacklink

Copyright © 2025 · Refined theme by Restored 316