Tips Naik Gunung Bagi Pendaki Pemula agar Pendakian Lancar dan Aman
Saat ini naik gunung sedang menjadi tren di kalangan anak millenial. Sejak film 5 cm menjadi hits dan booming di jajaran film box office Indonesia, hobi naik gunung bukan lagi sebuah hobi yang ekstrim. Film 5 cm itu mematahkan anggapan bahwa naik gunung hanya bisa dilakukan anak mapala. Atau naik gunung harus memiliki banyak kesiapan. Entah karena sugesti film tersebut atau bagaimana, saya merasa banyak sekali pendaki pemula yang tidak memiliki info yang memadai seputar cara mendaki gunung yang aman, tips dan trik untuk pendaki pemula agar tetap sehat dan pulang dengan selamat.
Nah, saya rangkum tips naik gunung bagi pendaki pemula ini ya. Yuk disimak!
Tips Naik Gunung bagi Pendaki Pemula
-
Latihan fisik rutin selama 1 bulan sebelum pendakian gunung
Latihan fisik 1 bulan sebelum mendaki. Perbanyak latihan fisik selama seminggu terakhir sebelum pendakian gunung. Jika gunung yang kamu daki merupakan gunung dengan ketinggian di atas 2000 mdpl, maka ada baiknya kamu sudah mencicipi terlebih dulu gunung dengan skala ketinggian di bawah itu.
Beberapa teman saya mendaki gunung-gunung kecil di Jawa Timur sebelum memutuskan untuk ikut pendakian Semeru. Mereka juga melakukan olahraga seperti lari, wall climbig, bouldering, rapelling, naik turun tangga, dll yang bertujuan untuk melatih kekuatan otot kaki. Nah tips naik gunung bagi pendaki pemula ini sangat penting untuk dilakukan ya. Jangan sampai kamu naik gunung tanpa latihan fisik apapun.
-
Pergi rombongan dalam jumlah kecil (3-10 orang/1 tim)
Seseorang tidak boleh mendaki sendiri karena di gunung apapun bisa terjadi. Semisal hilang, hipotermia, dll. Jika kamu seorang yang sangat awam tentang pendakian, ada baiknya kamu ikut dalam rombongan yang minimal ada 1 orang yang sudah pernah mendaki dan memiliki ketrampilan untuk melakukan pertolongan pertama jika terjadi hal-hal yang tidak terduga misalnya kecelakaan atau cedera. Ada baiknya ikut dalam rombongan minimal 3 orang karena misal 1 orang terjadi sesuatu, misal pingsan atau hipotermia, maka dua orang yang tersisa harus berbagi tugas untuk 1 orang menjaga temannya dan 1 lagi turun ke basecamp meminta pertolongan.
-
Pergi Mendaki Gunung dengan Tim yang Solid
Saya pernah dimarahi adek laki-laki saya karena pergi naik gunung dengan ikut open trip. Padahal risikonya sangat besar jika rombongan terpencar karena lelah atau terpisah tidak sengaja. Apalagi dalam rombongan yang besar dan kebanyakan belum familiar dengan segala hal tentang pendakian. Ya, di gunung apapun bisa terjadi. Makanya untuk meminimalisir hal itu, tim yang solid diperlukan.
Kesalahan saya waktu ikut pendakian Semeru itu, saya sama sekali nggak kenal yang lainnya, selain adek saya. Jadi kesolidan tim ini sangat penting dibangun, bahkan sebelum pendakian dimulai.
Tim lain yang ada di Jakarta dan Malang justru sudah pernah kopdar dan membahas apa saja yang perlu dilakukan sebelum pendakian. Mereka pun sudah melakukan latihan bersama seperti lari bareng ataupun olahraga lainnya.
Jadi benarlah bahwa adek saya khawatir dengan tim yang saya ikuti karena kami memang terpisah jarak dan belum pernah bertemu. Khawatirnya kalau tidak bisa saling menjaga. Nah, kalau sudah kenal lama dan teman akrab kan setidaknya dia nggak akan meninggalkan saya ketika saya sedang kelelahan atau sedang tidak sehat.
Sahabat pasti tahu plus minus kondisi diri saya, apalagi pendakian membutuhkan fisik yang prima. Kadang ada orang yang berusaha terlihat baik-baik saja saat pendakian, nggak mau jujur bilang lagi sakit. Jika tidak diantisipasi, bisa terjadi hal yang tidak diinginkan misalnya temannya nggak tahu kalau kamu sakit atau nggak care karena menganggap hanya segitu aja masa sih capek. Ya, intinya adalah cari teman yang solid, baru kamu bisa naik gunung. Jangan pertaruhkan nyawamu dengan pergi muncak tanpa tim yang kamu kenal dengan baik, luar dan dalamnya.
-
Berbagi tugas dalam satu Tim
Tips naik gunung bagi pendaki pemula berikutnya adalah bagi tugasmu dengan teman lainnya. Misal kamu yang memasak, yang lainnya mendirikan tenda, yang lainnya lagi cari air di sumber mata air. Cari teman yang enak dan bisa buat masak dan mendirikan tenda. Perlengkapan tim yang wajib ditentukan bersama misalnya siapa saja yang akan membawa tenda, nesting, beras, sayur-sayuran, indomie, sarden, dll.
-
Pelajari lokasi tujuan pendakian dengan cermat
Medan setiap gunung berbeda. Cari tahu info sebanyak-banyaknya, baik dari internet maupun teman dekat. Taati instruksi pendakian dari saver atau penjaga gunung karena mereka lebih tahu apa saja yang boleh dan tidak boleh dilakukan di gunung tersebut.
-
Seimbangkan waktu istirahat
Istirahat itu wajib banget. Jadi kamu harus mengatur ritme perjalanan. Misal ada 5 pos dengan waktu tempuh 5 jam. Kamu bisa beristirahat di setiap pos selama 10-15 menit. Jika kamu kelelahan sebelum sampai di pos berikutnya, beristirahatlah di tempat yang datar agar kamu bisa menyeimbangkan kakimu. Luruskan kaki dan atur nafas dengan teratur agar kamu tidak cepat merasa lelah. Minum air yang kamu bawa di pinggir kerilmu. Kunyah atau lumat gula merah untuk memperbanyak air liurmu agar kamu tidak cepat haus.
-
Perbekalan dan logistik itu wajib
Perbekalan penting untuk mengisi tenaga dalam pendakian. Masukkan coklat, madu dan gula merah ke dalam logistik wajibmu. Selain itu setiap orang juga wajib membawa beras agar tidak kelaparan. Karena makan mie saja tidak cukup untuk energi sebelum muncak.
-
Siapkan peralatan naik gunung dari A-Z dengan tepat
Cek ricek dan list peralatan pendakianmu sebelum berangkat naik gunung. Pastikan peralatan pendakianmu masih berfungsi dengan baik. Misalnya : treking pole pernya masih berfungsi, senter ataupun head lamp dengan menggunakan baterai baru. Bawa cadangan baterai atau headlamp lebih dari 1 agar jika rusak atau tidak berfungsi kamu masih bisa menggunakan yang lainnya. Tas carriermu harus memiliki rain cover agar tas tidak kotor kena debu dan menghindari air hujan juga.
Sesuaikan peralatan dengan fungsi dan lokasi pendakian. Mulai dari tas gunung, sepatu gunung, tenda, hingga alat masak saat pendakian. Kamu harus memiliki cadangan pasak tenda juga agar tidak khawatir saat pasak tendamu hilang entah kemana. Gunakan kompor yang bisa menghalau angin (wind proof) agar saat kamu memasak makanan, apinya tidak mengarah ke tenda.
-
Gunakan peralatan yang ada di alam
Jika ingin mencuci piring dan alat masak gunakan saja sabut dari rumput yang ada di sekitar tendamu. Kamu harus mencuci peralatan tersebut jauh dari sumber mata air, agar mata airnya tidak tercemar. Jika kamu kelelahan dan tidak membawa treking pole, kamu bisa menggunakan kayu yang ada di sekelilingmu.
-
Waspada dengan hewan liar di sekitar camping area dan sumber mata air
Satwa liar tetap ada di sekitar sumber mata air karena hutan tersebut masih alami. Itu sebabnya, jangan sembarangan berada di sekitar kawasan yang ditandai sebagai habitat asli satwa liar semisal macan, maupun hewan berbahaya lainnya.
-
Baca peta jalur pendakian gunung dengan baik
Kamu harus memiliki tim yang solid dan bisa membantumu membaca peta jalur pendakian gunung. Selain agar tidak tersasar ke jalur pendakian gunug yang salah, kamu juga harus memastikan bahwa kamu bisa pulang dengan selamat sampai ke rumah. Karena tujuan perjalanan pendakian gunung bukan hanya menaklukkan puncak gunung melainkan pulang dengan selamat tanpa kurang suatu apapun. Buat peta perjalanan yang pas sesuai tujuan. Kapan jalan kapan daki kapan ngecamp dan kapan melihat sunset atau sunrise.
-
Berpikir positif selama pendakian, baik sebelum, sesaat dan sesudah summit attack/puncak pendakian
Berpikirlah positif selama pendakian. Baik sebelum, saat dan sesudah pendakian gunung. Kita harus tahu bahwa di gunung adalah tempatnya jin dan makhluk halus lainnya. Itu sebabnya jangan sembarangan mengumpat, menggunakan kata-kata kotor, berpikiran negatif ataupun berpikiran kotor dan jorok. Selalu jaga sikap dan sopan santun selama pendakian. Sugestikan bahwa pendakian yang kamu lakukan akan sukses dan pulang dengan selamat. Selalu berpikir bahwa halangan apapun yang datang selama pendakian dapat kamu taklukkan dengan baik.
-
Managemen logistik pendakian yang efisien
Kamu harus memiliki managemen logistik pendakian yang efisien. Mana saja yang masuk ke dalam tas gunungmu harus bisa digunakan saat di perjalanan. Jadi nggak usah bawa barang kebanyakan kalau akhirnya nggak kepake.
Link : tips packing tas gunung
-
Membuat tanda suara jika terjadi hal berbahaya atau kondisi SOS di gunung
Sinyal suara pada survival umumnya dibuat dengan menggunakan peluit. Jarak dengar peluit jika dibunyikan secara maksimal bisa mencapai radius 1,6 km. Sinyal suara bisa digunakan untuk memberi tahu lokasi kita atau memberi tanda bahaya kepada pendaki lain yang mendengarnya.
-
Membuat Tanda Cahaya saat kondisi SOS di gunung
Jika kamu tersesat di gunung, gunakanlah cahaya lampu senter untuk memberi tanda darurat. Caranya dengan mengedipkan lampu senter sebanyak 60 kali per menit. Mengedipkan lampu senter secara berulang kali menandakan ada yang tidak beres pada lokasi di mana senter itu berkedip.
-
Menggunakan alas kaki yang tepat saat di Gunung
Jika kamu terbiasa naik gunung, pastikan kamu memiliki dua alas kaki ini yaitu sepatu gunung yang memiliki tapak kaki gondrong yang digunakan jika jalur treking sangat ekstrim dan curam. Sedangkan sandal gunung dipakai untuk perjalanan yang tidak terlalu ekstrim dan jalur tidak panjang. Seorang teman saya memilih menggunakan sandal gunung untuk turun pendakian.
-
Membawa obat pribadi
Jika kamu mudah sakit atau kelelahan, ada baiknya kamu memiliki obat pribadi yang bisa kamu persiapkan jauh-jauh hari. Bawalah obat-obatan pribadi dengan stok banyak. Bawa juga obat untuk alergi maupun untuk luka.
-
Usahakan berjalan dalam tempo yang sama
Usahakan berjalan dalam tempo yang sama dengan teman satu tim. Jangan kadang cepat, lalu kadang melambat. Santai saja namun pasti, akan jauh lebih baik. Pilih cuaca yang sesuai saat akan melakukan pendakian. Jika dirasa akan hujan sebaiknya ditunda dulu. Jika kamu mendaki di musim kemarau, udara akan terasa jauh lebih dingin saat malam hari. Namun jika kamu mendaki saat musim hujan tiba, udara akan jauh lebih hangat saat malam hari. Pahami dengan benar risiko pendakian hingga penanganannya.
-
Pilih jalur pendakian gunung yang umum
Pilihlah jalur pendakian gunung yang umum. Selain untuk menghindari tersesat, agar kamu juga lebih cepat sampai. Dan menghindari jalur yang dilewati oleh hewan liar di gunung. Cara ini juga digunakan untuk menghindari hal yang tidak diinginkan misalnya hipotermia, maka saver gunung biasanya bisa membantumu lebih cepat jika mereka tahu medan yang dilalui adalah jalur utama pendakian.
-
Cara berjalan ketika mendaki gunung
Saat kamu mendaki gunung, usahakan untuk berjalan dengan kaki yang selalu lentur. Setiap kali menapakkan kaki, fokus pada pijakan kakimu. Jika kamu menggunakan sepatu gunung di musim penghujan, gunakan tapak kaki di bagian depan untuk memijak sehingga tidak terjadi slip. Jangan fokus pada kamera atau melamun. Karena bisa berakibat pada kakimu yang tidak memijak di jalur yang benar. perhatikan juga tanda seperti bendera atau tulisan yang bisa dijadikan petunjuk arah menuju jalur berikutnya.
-
Bawa pulang sampahmu saat turun gunung
Jangan membuang sampahmu di gunung. Bawa turun sampahmu saat turun gunung. Nah, jika kamu akan membuang sampah, gunakan plastik besar sehingga kamu mudah membawanya. Kamu bisa menggunakan bantuan treking pole atau kayu untuk memanggulnya turun gunung. Kaitkan sampah plastik itu di kayu panjang atau treking pole.
Nah, semoga tips naik gunung bagi pendaki pemula ini bermanfaat ya. Selamat mencoba! 😉
NB : makasih untuk @marlinajourney dan @muhamadfay yang udah nambahin tip naik gunungnya yaa. 😊
Lisa says
dulu waktu masih awal2 saya naik gunung, belum berani lebih dari 2000 mdpl selalu cari yang dibawahnya. Setelah terbiasa coba gunung yang lebih tinggi.