• Review
  • Traveling
  • Daily Notes
  • Tips
  • Mind
  • Komentar Terbaru

    • ainun on Cobain Ide Seru buat Mengisi Liburan Akhir Tahun Bareng Keluarga
    • Nyi on 5 Hal Penting Tentang Pengelolahan Media Sosial Dengan Sociosight
    • Lasmicika on Peran Influencer dan Jasa Live Streaming dalam Menaikkan Omset Penjualan E-commerce dan Cara Kerjasama dengan KOL.ID
  • HOME
  • About me
  • Blog
  • Contact Me
  • Disclosure

Ila Rizky

  • Review
  • Traveling
  • Daily Notes
  • Tips
  • Mind
You are here: Home / Traveling / Serunya Body Rafting di Citumang Green Valley, Pangandaran

Serunya Body Rafting di Citumang Green Valley, Pangandaran

Pangandaran· Traveling

1 Nov

Serunya Body Rafting di Citumang Green Valley, Pangandaran

Hari kedua menginap di Hau Citumang, rombongan kami yang berjumlah 17 orang akan melakukan body rafting di Citumang Green Valley. Saya tahu body rafting ini dari adek yang pernah ikutan juga pas KKN. Pas saya nanya ke mba Rian, apa bisa renang pakai kacamata, kata dia, bawa aja deh kacamatanya. Ntar dia ga keliatan karena minusnya udah banyak. Hahaha. Samaan dong kita. 😛 Tapi pas nyampe di sana juga kacamatanya tetep dititipin ke pemandu. *failed* 😛 Lagian masih keliatan juga sih walau ga pake kacamata. ;))

gathering travel blogger hau citumang

gathering travel blogger hau citumang

Trus, bingung kan ke sananya harus pakai sepatu sendal atau nyeker, eh kata Mang Ajum, pemandu kami, pakai aja sendalnya, nanti pas rafting tinggal dititipin ke temannya. Baiklah, kang. Saya dan mbak Dian pun balik badan buat ambil lagi sendal di kamar. Trus, nyiapin pelampung juga yang disediakan sama pemandu.

Pas kami balik ke depan Cafe River Side, Hau Citumang, temen-temen udah pada pakai sendal. Kami pun foto dulu di depan Hau Citumang dan di sepanjang jalan menuju Citumang Green Valley.  Ternyata, jalan ke Citumang Green Valley itu masih desa banget. Jalan setapaknya banyak bebatuan kecil, bukan yang udah dipaving. Jadi ya baiknya emang pakai sendal dulu. 😀

citumang green valley

jalan setapak menuju citumang green valley

Masuk ke kawasan Citumang Green Valley, di sana sudah banyak rombongan lain yang juga sedang bersiap untuk rafting. Pengunjungnya beragam, mulai dari mahasiswa, pegawai kantoran, bapak ibu, bahkan anak-anak sekolah. Sebelum masuk ke Citumang Green Valley, kami foto-foto dulu di depan gerbangnya sambil bilang Cheese.

body rafting citumang green valley pangandaran_2

body rafting citumang green valley pangandaran

Di objek wisata Citumang Green Valley ada dua rute body rafting, satu yang diperuntukkan bagi orang lokal, dan satu lagi untuk jalur bule. Kalau yang buat bule biasanya nggak lewat situ jalurnya, beda lagi deh. Dan lebih lama juga. Kita hanya 2 jam an ya, kalau bule sampai 3 jam perjalanan menyusuri Citumang. Capek? Iya. Hahaha. Tapi buat bule sih asyik-asyik aja ya. Mereka malah suka nyari yang menantang adrenalin. xD

Merasakan Sensasi Geli di Kolam Terapi Ikan Nilam

Sesampainya di tempat antrian, kami menunggu giliran dengan duduk-duduk dulu di kolam ikan nilam yang disediakan untuk terapi ikan. Sesi terapi ikan ini sebenarnya untuk membiasakan kaki kita dengan gigitan ikan di dalam sungai. Karena habitat asli si ikan ada di sungai Citumang. Jadi wajib cobain terapi ikan ya,biar nggak kaget.

Ikan nilam berukuran kecil, warnanya agak abu-abu kehitaman, dan mereka hidup berkelompok. Katanya nih, ikan ini bakalan gigitin kulit kaki kita dan memakan sel-sel kulit mati. Hanya sel kulit mati saja yang akan dimakan. Jadi kalau kaki kamu mulus dan nggak ada kulit matinya kemungkinan bakal bentar aja digigitnya.

terapi ikan di Citumang Green Valley

terapi ikan di Citumang Green Valley (doc : khairulleon.com)

Ada beberapa teman yang niat banget ikutan terapi ini. Hahaha. Kayak teh Nchie tuh, sampai ikannya nempel semua di kakinya. Saya pun cobain, tapi sumpah deh, geli sampe bikin ketawa. Tiap ikannya mau deketin dan bergerombol, saya tarik kakinya. Lol. :p

Pas saya cobain terapi ikan walau sebentar, emang ngefek lho. Terapi ikan nilam ini bikin peredaran darah jadi lancar. Teh Nchie dan Teh Efi pun bilang kalau kulit kakinya jadi keliatan lebih seger dan putih setelah sesi terapi. Saya nggak tahu apa ini beneran ada hubungannya dengan lancarnya aliran peredaran darah di kaki itu ya? 😕

body rafting citumang green valley pangandaran_3

Tantangan Lompatan 7 Meter

Kini tiba giliran rombongan kami yang dapat jatah buat body rafting. Dimulai dari di tepian sungai, ada goa stalaktit yang di dekatnya ada pepohonan dengan akar menjalar menaungi tepian goa. Akar ini dijadikan pijakan untuk naik ke atas, maupun turun ke bawah.

Kata Mang Ajum, wajib cobain lompatan 7 meter buat yang pengin uji nyali. Dan ternyata ada yang beneran naik. Wkwk. Siapa aja ya? Seinget saya ada Khairulleon, Mas Nuz, dan Mba Nia. Awalnya mereka bertiga naik ke akar-akar yang licin itu, lalu pas di atas mau turun, mba Nia mikir lama buat loncat setinggi 7 meter. Jadi, pas turun, yang lain ikut nyorakin. Waa, waa…

loncat 7 meter body rafting citumang

loncat dari akar pepohonan setinggi 7 meter? wow (doc : lagilibur.com)

citumang green valley_4

loncat 7 meter, berani?

berenang ke tepian gua di citumang green valley

berenang ke tepian gua

Eh, nggak berapa lama, Khairulleon juga diminta turun buat loncat. Tapi dia masih mikir juga. Hahaha. 😛 Jadi, gimana rasanya terjun dari 7 meter, Leon? ;)) Eh, gimana kabar Mas Nuz di atas sana? Dia malah turun dengan balik badan dan memijak akar-akar itu lagi. Katanya, saya ngeri! ;))

Sejujurnya, fokus saya justru bukan di mereka waktu pada naik itu. Tapi arus sungai yang ternyata berbeda arahnya. Badan kita ke mana, arah arusnya ke mana. Pas minggir ke tepi sungai itu justru kerasa badan kesedot buat ke tengah, lalu Teh Efi juga samaan sama saya. Jadi kita menepi lagi ke dinding gua dan bebatuan.

Loncatan 3 Meter, Wajib Cobain!

Jika yang sebelumnya adalah loncatan 7 meter, kali ini kami diajak untuk merasakan loncatan 3 meter. Ada batu-batu besar yang digunakan untuk memijak di bagian tepi sungai. Di situ arus airnya lumayan deras. Walau keliatannya lompatannya pendek, tapi pas dari atas kerasa juga kalau itu kejauhan ya. Wkwk. Jadi apa saya cobain? Cobain nggak ya, keknya sih iya, tapi gegara diceburin sama Kang Geri. Woii, kaget tahu! ;))

Loncat dan Bergelantungan ala Tarzan

Usai melakukan loncatan 3 meter, kami diajak untuk merasakan loncat dan bergelantungan ala-ala tarzan. Yah, loncat lagi. xD. Tapi ada loh yang beneran bisa kayak tarzan, jadi talinya itu diayunkan hingga badan bisa balik lagi ke tempat semula. Tapi saya lupa yang bisa gini siapa ya? Seinget saya waktu mau loncat gitu dibilangin sama temen, “banyakin air ludahnya, biar apa gitu, lupa..” *Duh, ingatan saya payah banget*

Saya yang pada dasarnya emang nggak bisa renang *uhuk* ngerasa sebenarnya beban juga sih kalau terjun bebas gitu. Karena nggak tahu medan juga apa sungai yang sebelah situ bakalan arusnya deras. Tapi pas dicobain nggak sederas sebelumnya yang di gua tadi. Di sini masih bisa nepi walau agak lama juga.

loncat ala ala tarzan

loncat ala ala tarzan

Kereta-keretaan dan Membentuk Formasi Melingkar di Sungai Citumang

Dari loncat ala tarzan, kami diajak lagi untuk membentuk kereta-keretaan. Yang saya rasain, waktu pertama kali itu, Mang Ajum tiba-tiba narik pelampung saya dan dia jalan di depan, lalu dia naruh pelampung lain di kedua kaki saya. Lalu saya mikir, eh emang di bawah itu kakinya bisa mijak apa ya? Trus, dia bilang, “Ayo bikin formasi kereta-keretaan. Kakinya dikaitkan di teman yang ada di depannya.”

Pegel? Nggak gitu kerasa sebenernya. Karena namanya body rafting pasti ngandelin badan dan pelampung aja. Jadi ngikutin arus sungai yang ada di depan. Kalau kata Teh Nchie, kakinya dikaitkan aja, jangan dipegang pakai tangan. Pegel bok, pakai tangan. 😀

Yang saya rasain semakin jauh rute body rafting yang dilalui, badan saya kerasa dingin, berbeda dengan air sungai sebelumnya. Pas pertama kali pakai kereta-keretaan, saya ngrasain flu. Bersin. Ini kenapa lemah banget sih badannya. xD Tapi pas bikin formasi udah nggak bersin sih, kemungkinan karena di bendungan itu kan udah kena lagi cahaya matahari, kalau sebelumnya sungainya ketutupan daun-daun di pepohonan yang cukup rindang. Jadi dingin airnya lebih kerasa.

citumang green valley

Waktu udah hampir nyampe di bendungan, kami diminta lagi sama Mang Ajum buat bikin formasi melingkar. Beruntung jumlah pesertanya ada 17, jadi formasi lingkarannya lumayan besar ya, coba kalau jumlah orangnya dikit, bakal jayus banget body rafting kali itu. 😛 Kalau jumlah orangnya banyak, biasanya formasi melingkar dipecah jadi dua, satu lingkaran besar dan satu lingkaran kecil dengan jumlah orang yang lebih sedikit.

formasi melingkar body rafting Citumang Green Valley

formasi melingkar body rafting Citumang Green Valley

Setelah formasi melingkar selesai, kami melanjutkan lagi perjalanan ke etape terakhir yaitu bendungan yang mirip selokan. *eh, bener ga ya?* Ukurannya agak lebar, 1 meter lebih deh. Di situ kami bikin formasi kereta-keretaan lagi. Badan jauh lebih rileks karena itu etape terakhir, jadi ya fun aja. Sambil ketawa cekakak-cekikik ngetawain guyonannya temen-temen, kami pun nyanyi-nyanyi, hingga nggak kerasa rombongan pun sampai di ujung perjalanan.

Agenda body rafting kami selesai setelah kurang lebih 2 jam perjalanan, trus lepasin satu per satu pelampung dan balikin ke tempat penyewaan. Ternyata, penginapan Hau Citumang yang kami tempati tuh deket banget sama  tempat terakhir body rafting tadi. Tinggal ngesot nyampe deh. 😛

kereta-keretaan body rafting citumang

kereta-keretaan menuju perhentian terakhir

Tips Body Rafting di Citumang Green Valley agar Nyaman dan Aman :

  1. Pakai pelampung ya. Safety first. Baik yang emang udah pinter renang maupun nggak. Pakai yang sesuai dengan badan kamu. Nggak kebesaran dan kekecilan.
  2. Streching dulu dalam waktu 15-30 menit biar nggak kram. Karena perjalanan body rafting bakalan lama, memakan waktu 2 jam-an. Jadi tubuh seharusnya pemanasan dulu biar adaptasi dan siap untuk melakukan aktivitas outing ini.
  3. Kalau kram karena kaku, dilemesin aja. Angkat kakinya dan biarkan rileks sejenak. Makin dipaksa buat aktivitas, makin terasa kramnya kalau maksain diri. Kalau kata teh Nchie, rileksin aja.
  4. Kenali batas limit tubuh. Kalau capek, bilang capek trus istirahat. Kebanyakan nggak nyadar kalau ternyata capek abis aktivitas di air selama 2 jam. Jadi kerasanya baik-baik aja. Padahal setelah balik rumah langsung tepar. 😀 *ini saya sih* 😛 Di Hau Citumang, kamu bisa nanya ke resepsionisnya, di mana tempat bisa pijet kalau kram atau badan pegel-pegel. Atau butuh obat juga bisa dibantu cariin.
harga tiket masuk citumang green valley

harga tiket masuk citumang green valley

Udah gitu aja cerita pengalaman Body Rafting di Citumang Green Valley, Pangandaran. Punten kalau kepanjangan ceritanya ya. Semoga kamu jadi punya gambaran gimana body rafting di Citumang Green Valley ini.

Jadi, apa body rafting ini worth it dan aman buat yang nggak bisa renang? Aman kok, insya Allah. Nanti dibantuin sama pemandunya. Karena pemandunya juga nggak hanya satu, tapi ada 1 tim yaitu 3 orang. Dan kalau kamu nggak bisa foto di dalam air selama aktivitas body rafting ini, kamu bisa minta difotoin sama pemandunya buat dokumentasi. Jadi feel free buat nanya-nanya seputar hal ini sama pemandu sebelum memutuskan untuk oke, saya ikutan body rafting di Citumang Green Valley. 😉

pelampung untuk body rafting

pelampung untuk body rafting

citumang body rafting parkir 1

citumang body rafting parkir 1

Oiya, paket body rafting di Citumang Green Valley ini dikenai biaya mulai dari 85 rb/orang. Kalau tiket masuknya untuk wisatawan lokal, weekday 19 rb, weekend 24 rb, dan wisatawan mancanegara weekday 24 rb dan weekend 29 rb. Untuk jam kunjungan mulai jam 08.00 sampai 16.30. Nah, kami masih punya satu hari menginap di Hau Citumang, jadi cerita wisata lain di sekitar Hau Citumang insya Allah akan dibahas di postingan lainnya. Nah, selamat berlibur!  😉

Photo by @salmanbiroe, @lagiliburcom, @khairulleon, @ilarizky

More from my site

  • Menikmati Asyiknya Glamping 3D2N di Hau Citumang Eco Lodges PangandaranMenikmati Asyiknya Glamping 3D2N di Hau Citumang Eco Lodges Pangandaran
  • Membuka Pintu Rezeki Dengan SilaturahimMembuka Pintu Rezeki Dengan Silaturahim
  • Sensasi Naik Kereta Api Harina Jurusan Tegal-BandungSensasi Naik Kereta Api Harina Jurusan Tegal-Bandung
  • Itinerary One Day Trip Wisata di BandungItinerary One Day Trip Wisata di Bandung
Tweet
Share2
Pin
2 Shares

2 Comments

« 7 Tips Hemat Ini Wajib Kamu Coba Agar Bisa Menabung Lebih Banyak
[Review Kuliner] Eat Boss, Makan Kenyang Harga Hemat ala Cafe Kekinian di Tegal »

Comments

  1. khairulleon says

    November 1, 2017 at 9:31 am

    masih keinget-inget nih sampe sekarang gimana sensasi body rafting.
    kadang suka ketawa tawa sendiri kalo inget-inget kejadian uniik di Citumang.
    terus kalo aku baca postingan temen-temen jadi kangen lagi pengen main bareng huhu

    Reply
  2. Nia Tanaya says

    November 1, 2017 at 10:54 am

    bagus bgt tempatnya mba,,mantep lah!
    paling suka kalau ada acara gathering gini, seru..
    bisa jalan rame gitu, banyak perlombaan juga.

    Reply

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Welcome Here

Blogger, Buzzer , Bookworm
Contact me :
Twitter : @ila_rizky
Instagram : @ilarizky
Fb : Ila Rizky Nidiana
Email : sabilla.arrasyid@gmail.com

Recent Posts

  • Perbedaan Translation Agency Lokal dan Internasional: Mana yang Tepat Untuk Kamu?
  • Rekomendasi Kuliner di Victoria untuk Pecinta Budaya Jepang
  • Penting Untuk Diketahui! Apa Saja yang Menjadi Tanda-Tanda Haid? 
  • Cobain Ide Seru buat Mengisi Liburan Akhir Tahun Bareng Keluarga
  • Cobain Tempat Wisata di Bandung Setelah Naik Kereta Whoosh

Popular Posts

Categories

Archives

Blogger Perempuan

KEB

Seedbacklink

Copyright © 2025 · Refined theme by Restored 316