Siang tadi saya mengantri di sebuah bank untuk menyetorkan dana ke tabungan. Saat memencet tombol untuk mendapatkan kertas nomor antrian, saya melihat di layar monitor untuk mengecek berapa lama saya harus menunggu antrian itu. Saya lihat masih ada 26 orang lagi yang harus dipanggil. Duh, lama juga ya. Padahal saya kira hari ini akan sesepi hari-hari lainnya. Saya lebih sering ke bank tanggal tengah bulan atau akhir, tapi kali ini di sepertiga bulan.
Mengetahui antrian sebanyak itu saya pun mencari tempat duduk yang masih kosong. Di samping saya ternyata ada pasangan manula yang sedang mengantri pula. Saya nggak tahu mereka mau antri untuk apa. Apa untuk menabung tabungan haji, mengambil uang pensiun atau membayar asuransi kesehatan. Karena setiap orang punya kepentingannya masing-masing jadi saya sebisa mungkin nggak kepo sama nenek itu. Saat saya maju ke depan, dan selesai dengan transaksi 5 menit kemudian, pasangan nenek dan kakek itu masih ada di sana. Di sudut kursi bagian depan. Menunggu entah sampai kapan untuk tujuan mereka yang saya pun tidak tahu.
Saya pikir ada banyak nenek dan kakek seperti mereka yang di usia senjanya masih harus berurusan dengan uang. Tidak hanya untuk menabung, kadang untuk berinvestasi. Apa saja investasi yang bisa dilakukan oleh seorang yang sudah lanjut usia? Banyak pilihan investasi lho. Salah satunya adalah lewat menabung emas, bermain saham, deposito dan dana pensiun. Bagi yang sudah tua, dana pensiun semacam ini bisa dicairkan ketika sudah tidak bekerja lagi. Salah satu produk AstraLife yang saya tahu berbasis dana asuransi adalah Dana Pensiun Lembaga Keuangan DPLK Astra Life atau DPLK. DPLK ini merupakan solusi yang tepat bagi kebutuhan program dana pensiun karyawan.
Di web AstraLife, kita bisa lihat bahwa Dana Pensiun Lembaga Keuangan DPLK Astra Life menyediakan beberapa strategi investasi dengan menetapkan persentase dana yang akan ditempatkan di pasar uang maupun pasar modal sehingga memudahkan peserta mandiri atau karyawan perusahaan dalam memilih jenis investasi. DPLK dalam hal ini bekerja sama dengan penasihat investasi yang memiliki reputasi internasional. Selain itu pendapatan yang diperoleh dari hasil investasi umumnya bebas pajak. Jadi untuk hal yang satu ini cukup menguntungkan ya. Karena tidak ada potongan yang harus disetorkan ke kas negara dalam bentuk pajak setiap tahunnya.
Untuk produk Dana Asuransi ada tiga manfaat yaitu manfaat pensiun normal, pensiun cacat maupun pensiun meninggal dunia. Jadi jika pensiun normal seperti nenek dan kakek yang saya lihat di bank tadi siang, mereka bisa mendapat dana pensiun saat sudah masuk masa pensiun normal. Untuk yang cacat, ada dana yang bisa dicairkan saat butuh dana untuk biaya kesehatan baik cacat tetap maupun sementara. Sedangkan pensiun karena meninggal dunia, orang yang memiliki dana pensiun akan mendapatkan uang pengganti sebagai biaya untuk mengurus kematian.
Jadi bagi orang yang masih menjadi karyawan, sangat bagus untuk mencoba berinvestasi sedini mungkin terutama bagi orang yang sudah paham bagaimana cara kerja investasi. Jika pun ingin berinvestasi dalam jangka panjang selain dana asuransi lembaga keuangan ini, juga bisa menggunakan emas dalam bentuk logam ataupun batangan. Jadi bisa dijual jika sewaktu-waktu membutuhkan. Yang saya tahu emas bisa dijual dengan mengikuti perkembangan zaman, Jadi jika dulu belinya murah, kalau dijual 10 tahun lagi akan mengikuti harga yang lebih tinggi lagi sesuai dengan perkembangan zaman. Nah, kalau kamu berminat dengan investasi yang mana?
Lidya says
wajib juga ini untuk masa tua ya Ila, apalagi kalau sudah ga kerja lagi
widhie says
lagi pengin cobain tabungan emas euy…tabung di celengan dulu kalau udah cukup baru beli emas batangan hehehe..Amiin