Yuk ke Yangon dan Nikmati liburan Indah dan Murah
Datanglah ke Yangon, salah satu kota yang hingga kini bukan merupakan destinasi wisata utama untuk orang Indonesia. Namun demikian cobalah karena dijamin akan merasakan sensasi perjalanan yang berbeda, selain itu juga tidak menguras budget alias murah
Semenjak Negara Myanmar mulai membuka pintu-pintu gerbangnya terhadap dunia luar, kota ini mulai menggeliat dan para wisatawan mancanegara mulai terlihat memenuhi pasar, tempat wisata, dan hotel. Tak terkecuali turis dari negara-negara tetangga termasuk turis dari Indonesia. Untuk menuju kesana juga sudah banyak maskapai yang melayani rute tersebut seperti salah satunya yaitu Malindo Air .
Tertarik? Mulailah berpikir untuk menjadikan Yangon sebagai salah satu destinasi wisata, paling tidak pada saat akhir pekan, untuk menikmati 5 hal ini tanpa harus merogoh kocek dalam-dalam:
Sule Pagoda
Dengan tinggi sekitar hampi 50 meter dan berbalut emas, Sule Pagoda atau Sule Praya menjadi ikon Yangon yang harus didatangi karena menakjubkan serta sangat bagus sebagai tempat untuk berfoto. Kuil berusia lebih dari 2.500 tahun ini tetap berdiri kokoh dan mempesona di tengah bangunan kolonial Inggris, gedung-gedung tinggi, rumah-rumah kumuh, dan kemacetan lalu lintas yang sepintas seperti jakarta.
Sule merupakan kuil tempat menyimpan Helai Rambut Siddharta Gautama (Buddha) sehingga memegang peranan penting bagi umat Buddha di Yangon, bahkan Myanmar.
Stupa utamanya yang berbentuk oktagonal (segi delapan) itu dikelilingi dengan 4 pyatthat (struktur atap berundak khas Burma) yang menjadi mahkota keempat pintu gerbangnya. Sementara struktur modern yang melingkari stupa digunakan untuk pertokoan.
Mengunjungi Sule Pagoda sebaiknya dilakukan saat hari terang dan sudah beranjak malam untuk dapat melihat keindahannya pada dua kondisi. Saat gelap, pagoda itu akan berpendar keemasan dengan begitu indah dan mulia. Lepas makan malam pun kamu bisa berencana untuk mampir sebentar ke Sule.
Shwedagon Paya
Shwedagon Paya atau Pagoda Shewdagon adalah kebanggaan warga negara Myanmar. Pagoda ini sangat terkenal karena merupakan salah satu pagoda terbesar di dunia yang letaknya berada di jantung utama kota Yangon. Kilau emasnya akan sangat mudah terlihat dari berbagai sudut kota.
Momen terbaiknya? Nikmati memandang Shwedagon Paya di malam hari, saat kilau emasnya berpendar dengan begitu meriahnya, membuat langit malam di Myanmar berubah menjadi sedikit oranye. Magis!
999 Shan Noodle Shop
Kita bisa mengunjungi kedai makan ini dari ulasan seorang blogger asing yang dibaca saat menyusun itinerari (kalau nggak salah, Mark Wiens dari Migrationology). Ternyata, lokasinya sangat dekat dari Sule Pagoda. Maka, setelah puas mengambil foto Sule Pagoda, kamu bisa makan di sana.
999 Shan Noodle Shop menempati sebuah unit ruko yang bersih, meskipun tak terlalu luas. Harga seporsi mie di sana mulai dari 2000 Kyat (Rp 20.000), masih terbilang standar untuk ukuran sebuah warung makan kelas menengah di Yangon. Untuk satu porsi Fried Shan Noodle dan Burmese Tea, total harganya sekitar 2500 – 3000 Kyat.
Mahabandula Park
Meskipun pakai embel-embel “park”, tapi sebenarnya tempat ini lebih tepat disebut Mahabandula Square atau Plaza karena bentuknya yang lebih mirip alun-alun. Rumput adalah tumbuhan yang menguasai tempat ini dengan sebuah monumen menyerupai Monas di Jakarta yang berdiri jangkung di tengah taman.
Pasangan, keluarga, kelompok pertemanan, dan mereka yang seorang diri, semuanya berbaur di sini. Ada yang berjalan santai, ada juga yang duduk menikmati suasana. Ada yang duduk di rerumputan, ada juga yang duduk di undakan monumen. Beberapa pasangan duduk bermesraan di bawah naungan payung yang mereka jadikan batas imajiner untuk privasi. Jangan tanya apakah ada pedagang asongan di sini. Ada banget!
Jalan-jalan pakai longyi, sarung khas Myanmar
Jika para pria Indonesia mengenakan sarung untuk beribadah ke masjid atau bersantai, maka di Myanmar, sarung dipergunakan untuk segala kesempatan dari acara formal sampai informal. Longyi, sarung khas Myanmar, dapat dibeli di beragam toko di Yangon, termasuk di Bogyoke Market atau Scott’s Market, salah dua pasar utama di Yangon. Harganya juga mulai dari Rp 10.000 sampai ratusan ribu rupiah, tergantung bahan dan motifnya.
Longyi untuk para laki-laki lebih mirip sarung, sedangkan longyi untuk para perempuan lebih menyerupai kain songket. Jalan-jalanlah dengan longyi di Yangon dan rasakan betapa ademnya suasana kota ini.
Leha-leha di Maha Bandoola Park
Jika kamu ingin tahu apa yang dilakukan para warga lokal di sore hari, kunjungilah Maha Bandoola Park yang terletak persis di depan Yangon City Hall. Di sore hari, apalagi di akhir pekan, kita bisa melihat banyak warga lokal yang duduk-duduk santai sambil bercengkerama dengan keluarga atau teman-temannya.
Oh iya, jangan kaget ketika melihat ada banyak perempuan dengan wajah penuh bedak yang tidak beraturan. Itu adalah bedak dingin atau tanaka, rahasia kecantikan para perempuan Myanmar.
Sule Pagoda ini adalah salah satu pagoda terbesar kedua di Yangon yang letaknya tidak jauh dari Maha Bandoola Park. Kamu bisa melihat berbagai aktivitas warga lokal di sule pagoda ini. Karena rutin mereka beribadah di sana. Kamu boleh mengambil foto atau videonya, asal tidak mengganggu ketentraman warga yang beribadah ya.
Makan masakan berbumbu India rasa Asia
Letak Myanmar yang dekat dengan India ini lumayan membuat pengaruh India cukup kuat, termasuk untuk urusan bumbu masaknya. Kari adalah salah satu bumbu yang tidak dapat dipisahkan dari masyarakat Myanmar. Menariknya, pengaruh masakan Tionghoa pun juga cukup kental. Maka dari itu, rasa masakannya bagi sebagian orang mungkin terasa tidak karuan. Namun, karena rasanya yang khas itulah, kuliner Myanmar patut untuk dicoba!
Kunjungi Aung Thukka Myanmar Restaurant, restoran yang lebih mirip warteg Indonesia ini menyajikan masakan otentik khas Myanmar dengan harga yang terjangkau. Dua hari adalah waktu yang pas untuk mengunjungi kota tempat tinggal Aung San Suu Kyi ini.
Ayo, kunjungi Yangon sekarang, saat belum banyak turis asing yang datang dan menjadikannya sebagai destinasi favorit selanjutnya selain Bangkok. Selamat merencanakan perjalanan! 😎
Leave a Reply