Yuk, Kenali Kode Oli Mesin dan Sesuaikan dengan Spesifikasi Kendaraanmu
Apakah kamu ingin mengganti oli mesin kendaraanmu? Masihkah kamu merasa bingung harus memilih oli yang cocok seperti apa bagi kendaraanmu? Nah, saat ini banyak sekali jenis maupun bermacam-macam oli untuk mesin. Sejumlah produsen berlomba-lomba menghadirkan produk yang dapat menarik minat para konsumen untuk menggunakan oli mesin miliknya. Namun, semakin banyak pilihan, tentu membuatmu merasa bingung memilih oli yang pas untuk mesin kendaraan.
Pelumas mesin dari berbagai merek dijual dengan berbagai macam tingkat kadar kekentalan atau SAE. Akan tetapi, bukan berarti pemilik mobil bebas memilih oli sesuai keinginannya. Karena dalam penggunaan jenis oli juga harus menyesuaikan dengan spesifikasi kendaraan. Mobil dengan mesin teknologi lama sebaiknya tidak menggunakan oli yang encer dengan tingkat kekentalan SAE 5W-40 atau SAE 0W-20. Karena hal tersebut dapat berakibat menguapnya oli.
Kental atau encernya oli dapat dilihat dari kode SAE. Semakin besar angka yang tertera, maka semakin kental pula tingkat kadar kekentalan pelumas tersebut. Misalnya untuk mobil tahun 2000 ke bawah sebaiknya menggunakan SAE 10W-40 atau SAE 20W-50 yang kadar kekentalannya lebih kental dibanding oli dengan SAE angka kecil. Nah, bagi kamu yang oli mobilnya sudah terlanjur salah menggunakan jenis oli sampai terjadi penguapan, lebih baik untuk segera menggantinya dengan jenis oli yang sesuai. Tujuannya, supaya volume oli di ruang mesin kembali ke jumlah normal. Disarankan, dalam menambahkan oli sebaiknya dilakukan dalam kondisi mesin kendaraan sedang dingin.

Mobil harus menggunakan oli yang sesuai. Jadi lihat dulu kode oli mesin mobil sebelum menggunakannya.
Nah, berikut ini adalah penjelasan mengenai kekentalan oli berdasarkan SAE, dan dapat dibagi menjadi tiga yaitu encer, sedang dan kental. Angka yang tertera di belakang SAE menunjukkan tingkat kekentalan oli pelumas pada suhu tinggi maupun rendah.
Beberapa kode SAE yang kerap kali digunakan oleh oli pelumas yakni:
- SAE 20W-50
Kode oli yang berarti oli dapat mengubah kekentalannya sesuai temperatur, yakni 20W atau winter pada suhu dingin, dan pada temperatur tinggi kekentalannya akan berubah menjadi SAE 50. Oli jenis ini masih bisa mengalir atau tidak membeku meskipun temperatur drop hingga -20º C, dan saat suhu naik mencapai 100º C oli jenis ini masih dapat mempertahankan kekentalannya.
- SAE 15W40
Kode oli yang memiliki arti bahwa oli akan bersifat seperti SAE 15W di suhu rendah dan menjadi SAE 40 di suhu tinggi. Karakteristik oli ini adalah mampu tetap mengalir di suhu minus 25º C, dan bertahan di level kekentalan 12,5 cSt-16,3 cSt pada suhu 100º C.
- SAE 10W30
Kode oli yang memiliki sifat tetap mampu mengalir di suhu -30º C, tetapi di suhu tinggi kekentalannya hanya berkisar antara 9,3 cSt hingga 12,5 cSt.
Kemudian apa hubungan antara kode dan angka SAE oli pelumas tersebut dengan karakteristik kendaraan? Yah, tentu saja angka SAE tersebut sangat berpengaruh, sebab angka tersebut menunjukkan karakteristik kinerja oli pada suhu tinggi dan rendah.
Sebenarnya para produsen kendaraan sendiri banyak yang menyediakan oli yang direkomendasikan untuk mobil buatan mereka, karena jenis dan kualitas olinya sudah disesuaikan dengan spesifikasi penggunaan normal serta telah melalui tahap-tahap uji coba. Namun, terkadang kita merasa bahwa oli rekomendasi tersebut dirasa kurang cocok, terkait dengan keperluan dan penggunaan kendaraan yang kamu miliki. Untuk itu sebaiknya kamu memilih oli mesin yang memang sesuai dengan kebutuhanmu dalam berkendara. Selain itu, kamu juga dapat memilih dan bertanya lebih lanjut mengenai oli mesin yang pas untuk kendaraanmu pada laman Mobil.co.id.
Leave a Reply