Datang ke Owabong di akhir pekan merupakan pilihan yang tepat bagi saya untuk merasakan me time. Ini kali kedua saya jalan-jalan ke Owabong, yang terletak di Purbalingga, Jawa Tengah. Sebelumnya dua tahun lalu saya sudah pernah ke sini dengan keluarga juga.
Surprise! Saya suka sekali dengan penataan Owabong yang sekarang karena lebih keren! Pasalnya, saya menemukan banyak pembaruan yang dilakukan pihak pengelola objek wisata air Bojongsari atau yang biasa disebut Owabong ini. Pihak pengelola membuat kebijakan yang banyak berpihak bagi kenyamanan pengunjung tempat wisata. Tujuannya tentu saja agar makin banyak orang yang merasa nyaman berada di tempat wisata tanpa takut merasa cemas dan ribet.
Apa saja pembaruan yang dibuat? Nah, inilah 4 pembaruan di objek wisata Owabong.
1. Dibuat 1 Jalur Pintu Masuk dan 1 Jalur Pintu Keluar yang Terpisah.
Dulu Owabong menggunakan pintu masuk dan keluar dengan jalur yang sama. Jadi orang masuk dan keluar akan melewati pintu yang sama saja. Ini membuat lalu lintas manusia yang melewatinya sangat padat jika liburan tiba. Belum lagi jika petugas harus pusing mengatur bagaimana agar orang yang masuk bisa tertib.
Biasanya jika pergi dalam rombongan, leader tour memang harus memesan lebih dahulu dengan mengatakan pada petugas loket seberapa banyak jumlah orang dalam rombongan yang dibawanya. Setelah itu, petugas akan menghitung dengan alat yang ia pencet untuk menghitung jumlah orang. Jika rombongan tidak rapi karena pintu masuk dan keluar satu jalur ini akan membuat bingung dan tidak efisien. Nah, di Owabong, sekarang sudah ada dua jalur yang berbeda.
2. Lahan Parkir Yang Lebih Efisien
Sejak pengunjung membludak, maka diperlukan lahan parkir yang lebih luas. Bagaimana agar parkir yang sedikit itu bisa efisien? Dengan menertibkan para pedagang yang berjualan sekitar tempat parkir. Dulu letak kios oleh-oleh ada di depan Owabong dekat parkir, sekarang diletakkan sebelum pintu keluar. Lahan parkir lebih luas ini juga jadi lebih tertib karena dibedakan antara parkir untuk bus dan parkir untuk sepeda motor dan mobil. Jadi tidak simpang siur letak kendaraannya. Mudah mencari, mudah juga untuk mengeluarkan kendaraan jika akan pulang.
3. Tersedia Tempat Loker atau Kotak Penyimpanan Barang
Baru sekarang saya memakai jasa peminjaman kotak loker. Meski harus membayar, namun sesuai dengan keamanan yang diberlakukan. Kotak penyimpanan barang atau loker ini didesain dengan satu kunci yang disematkan dalam karet gelang. Dengan begitu, saat renang, kita tidak akan kehilangan kunci. Kotak lokernya juga berwarna-warni. Cakep kan warnanya seperti pelangi? 😀
Oh iya, ada lagi, biayanya sangat murah. Hanya dengan menggunakan KTP sebagai bukti jaminan, pengunjung bisa meminjam loker seharga lima ribu rupiah. Bahan lokernya pun berkualitas dari alumunium dan yang pasti bebas dari vandalisme alias coret-coret tulisan. Karena kotak loker ini bukan jenis kotak loker kayu yang kadang mudah rusak seperti loker perpus yang sering saya gunakan.
Kotak loker ini juga mampu menampung dua tas besar. Saya dan Ilham menggunakan tas ransel, dan kekhawatiran saya apakah kotak loker muat dimasuki dua tas, ternyata tidak terbukti. Tasnya masuk lho, padahal isinya banyak, hehe. Saya memakai kotak loker nomor 98 yang letaknya di bagian atas. Perlu berjinjit sih buat membuka kotak lokernya, wekeke. Maklumlah, saya kan mungil. 😛 😀
4. Kamar Mandi Lebih Banyak, Mushala juga Lebih Luas.
Penjual makanan dekat mushala juga ada di atas, sehingga tidak mengganggu aktivitas pengunjung dengan menjajakan jualan secara langsung. Intinya, pengurus tempat wisata benar-benar memudahkan kenyamanan. Yang mengganjal bagi saya hanya bagian mukena dan sajadah panjang yang sudah lusuh juga tempat wudhu yang terbuka. Jadi, saya berharap agar suatu saat ada tempat wudhu wanita yang tertutup sehingga lebih nyaman bagi muslimah.
Saya puas dengan kemudahan yang dibuat oleh pengurus tempat wisata Owabong. Apalagi harga yang ditawarkan pun masih murah. Untuk tiket masuk saat weekend harganya 23 ribu/orang. Jika anak berusia 3 tahun, maka sudah dihitung tiket penuh, bukan tiket anak-anak lagi. Nah, apa kamu berminat untuk ke Owabong juga? 😉
Diikutsertakan dalam Lomba Utama Blog Visit Jawa Tengah
Esti Sulistyawan says
Lain kali sangu dingklik La haha