Ada yang menggelitik benak saya ketika membaca catatan seorang blogger yang juga sekaligus pengusaha, Pak Badroni Yuzirman. Beberapa tahun lalu, saya membacanya lewat subscribe email yang rutin dikirimkan kepada pembaca blog. Tertulis di email bahwa “Seorang manusia terhubung dengan manusia lain dalam enam tingkatan di dunia.” Jadi saya mungkin saja bisa berkenalan dengan Brad Pitt atau Lee Min Ho karena ada 3-6 tingkatan dalam lingkar pertemanan yang menghubungkan saya dengan mereka.
Kalau pernah main friendster pasti tahu tentang mutual friend. (hihi, jadul amat yak, ketahuan deh berapa umurnya. 😛) Biasanya kalau mau add atau approve pertemanan, saya bisa lihat siapa saja yang menghubungkan saya dengan si A. Nah, tingkatan pertemanan yang dimaksud si blogger ini juga begitu.
Rumus Lingkaran Pertemanan
Jika saya mengenal A, maka saya bisa berkenalan dengan teman A yaitu B. B memiliki teman akrab lagi yaitu C. Jadi karena pertemanan tersebut, saya bisa mengenal A, B, dan C sekaligus. Terdengar aneh memang, apakah pertemanan bisa langgeng jika demikian mengingat karakter manusia sebenarnya berbeda satu sama lain?
Tidak ada rumus pasti apakah jika A + B = C + A.
Misal jika saya berteman akrab dengan B, apakah menjadi hal yang lumrah jika C, teman si B pasti mau menjadi teman saya. Karena ya… itu tadi, teman-teman. Karakter setiap orang itu beda. Dan manusia yang sejiwa akan menjalin kedekatan dengan teman yang sejiwa saja. Tapi pendapat saya terpatahkan sejak saya sering sekali mendapat bantuan dari teman yang bahkan tidak terlalu dekat dengan saya. Bisa dibilang hanya kenal saja, ternyata dia mau menghubungkan saya dengan seseorang yang penting yang bisa membantu saya menyelesaikan masalah.
Pengalaman Pribadi Seputar Lingkar Pertemanan
Pernah suatu hari, saat saya melakukan perjalanan dini hari pulang ke rumah dari study tour bersama teman. Saya sudah was-was jika nanti harus berjalan kaki sejauh beratus meter untuk sampai ke rumah, karena sudah tidak ada kendaraan umum yang lewat. Hanya ada tukang becak yang menawarkan jasanya. Sedangkan saya tidak tahu reputasi tukang becaknya seperti apa. Tapi saya kaget saat si tukang becak bilang begini,
“Mbak anaknya pak B ya? Kayak pernah lihat.”
Akhirnya saat itu juga saya iyakan tawarannya untuk memakai jasa becaknya. Dia menawari kami menggunakan dua becak. Saya pun memakai jasa becaknya karena saya kerepotan membawa tas ransel, boneka, dll. Well, kelihatan ya. Gimana cara kerja rezeki itu. Seseorang bisa jadi penghubung orang lain untuk mendapatkan rezeki berupa materi.
Inilah yang Allah sebut dalam Alquran sebagai saling tolong menolong dalam kebaikan. Kita nggak pernah tahu dari mana seseorang mendapatkan bantuan. Karena Allah sebarkan bantuan tersebut lewat tangan manusia-manusia di sekitar kita. Jika tidak dekat dengan manusia lain lewat lingkar pertemanan, gimana bisa mendapat bantuan? 😛
Masalah terbesarnya adalah kita tak pernah tahu seseorang mengenal siapa saja. Karena itu, pilihlah pertemanan dengan bijak. Kita tak pernah tahu siapa yang akan menghubungkan kita dengan orang penting. Bisa jadi dia hanya seorang perempuan biasa yang bekerja menjadi pembantu si orang penting itu. Inilah pentingnya memperluas lingkar pertemanan yang bisa jadi adalah salah satu cara untuk mendapatkan kebaikan seperti yang saya katakan. Bisa saling tolong menolong meskipun tidak mengenal dengan akrab, hanya sebatas mengenal.
Wignya Wirasana says
Teman atau Sahabat??
Ila Rizky says
temen aja biasanya. malah kadang hanya sebatas kenal, jarang ngobrol juga.
Rosa says
dan kadang suka kaget sendiri mbak kalo lagi ngobrol2 sama orang yang barusan kita kenal, eh ternyata dia itu siapanya siapa kita, yang jadi seolah bikin semuanya jadi saling sambung-menyambung
Lianny Hendrawati says
Catet ah paragraf terakhir, memperluas lingkar pertemanan. Jadi inget dulu pernah ditolong orang yang tidak aku kenal malah 🙂
Reza says
Hahaha… bener2, Mbak…
kadang gue bahkan pusing, udah berapa banyak temen yang gue kenal ya??
cputriarty says
aku juga senang memiliki lingkaran pertemanan mba (big circle of friendship)
muthmainnah nasaru says
Saya sepakat sekali dgn tingkatan dalam lingkaran pertemanan…
Dulu saya pnya kenalan di dumay yg katanya suka ikutin status saya di fb, suatu ketika saya mengadakan kegiatan sosial berupa sumbangan buku ke anak anak yatim, akhirnya si teman tdi yg blm saya kenal wajahnya mempertemukan saya dgn orang2 penting yg menyumbang buku dan uang lebih dr yg saya bayangkan…
Masyaa Allah bgeet.. saya smpe speechless sm orang pertama tdi. Melailui dia sama masuk lingkaran yg super…
Mujib says
dunia pertemanan tu abstrak dan penuh dengan misteri, jadi ya jalanin aja. orang baik pasti ketemu teman yang baik, begitu pula sebaliknya