Keindahan Motif Belah Ketupat Dalam Acara Begawi Adat Lampung Pesisir (Saibatin)
Motif Belah Ketupat adalah motif khas kabupaten Tanggamus Lampung adat Saibatin. Motif ini berbentuk potongan-potongan kain berwarna putih, kuning, merah dan hitam yang menjadi motif unik khas Tanggamus. Masing-masing warna tersebut melambangkan strata atau kedudukan dalam adat masyarakat Lampung.
Di Lampung ada dua aliran adat yang masih digunakan hingga saat ini yaitu adat Saibatin dan adat Pepadun. Saibatin berasal dari dua kata. Sai berarti satu dan Batin berarti pemimpin yang berarti satu pemimpin. Istilah Saibatin selain untuk merujuk pada nama sebuah aliran adat, juga dipakai untuk panggilan pemimpin dalam adat Lampung Pesisir. Pemimpin adat di aliran Lampung Pesisir disebut juga Saibatin. Itulah mengapa selain disebut sebagai Lampung Pesisir juga disebut Lampung Saibatin.
Saibatin = pemimpin adat
Saibatin = aliran adat
Saat saya dan teman-teman peserta Tour DโSmaka 2019 berkunjung ke sentral Belah Ketupat, kami disambut oleh pemilik sentra kerajinan Belah Ketupat itu. Sang ibu mengenalkan Bu Yati, seorang penjahit yang bekerja padanya untuk membuat kerajinan belah ketupat. Alamat Sentra Kerajinan Belah Ketupat ini ada di Pekon Sukabanjar, Kecamatan Gunung Alip, Kabupaten Tanggamus. Di sana saya dan teman-teman peserta Tour D Smaka melihat pembuatan motif belah ketupat.
Saat ini motif belah ketupat khas Lampung Pesisir/ Saibatin sudah digunakan di berbagai aksesoris baik itu baju, topi, notebook, kaos, bantal, kebung, tirai, selendang, dll. Motif ini kini sedang diupayakan untuk menjadi icon khas kabupaten Tanggamus. Selain belah ketupat, Lampung juga memiliki motif lainnya yang unik yaitu motif celugam khas Lampung Pesisir bagian Barat . Ya, karena setiap daerah adat di Lampung punya icon tersendiri, jadi pastinya icon ini berbeda dibanding daerah yang lainnya.
Pengerjaan motif belah ketupat ini menggunakan tehnik patchwork atau menyambungkan potonganโpotongan kain segitiga. Motif belah ketupat digunakan pada semua acara adat Saibatin yang mencakup 4 paksi yaitu paksi Benawang, paksi Ngarip Padang Ratu, paksi Belungu dan paksi Pematang Sawa.
Warna motif belah ketupat ini menunjukkan strata sosial di kalangan masyarakat Saibatin. Motif belah ketupat ini dulunya digunakan untuk motif kebung dan tirai (tikhai), kini sudah dimodifikasi untuk berbagai kebutuhan antara lain untuk ornamen di dinding rumah, baju, notebook, topi, kaos, selendang, dll.
Kebung Tikhai (kain penutup dinding) Bermotif Belah Ketupat
Kebung dan tikhai merupakan ciri khas ornamen yang wajib digunakan dalam setiap acara adat Lampung. Kebung dan tikhai digunakan sebagai ornamen yang ditempelkan di dinding atau kain penutup dinding. Sedangkan motif kebung dan tikhai berupa belah ketupat. Warna kebung tikhainya menyesuaikan dengan adat yang berlaku di daerah Kab. Tanggamus yang termasuk wilayah adat Lampung Saibatin yaitu warna putih, merah, kuning dan hitam. Bahan untuk membuat kain kebung dan tikhai antara lain : kain jenis beludru, tamatex dan hero. Ada bahan lainnya yaitu : pita dan manik-manik (ramboci).
Pola warna dominan dari kebung dan tikhai juga disesuaikan dengan strata sosial atau adok yang ada pada masyarakat Lampung Pesisir. Nah, siapa yang sedang melaksanakan acara adat? Apakah dia adalah seorang saibatin? Jika iya, maka warna kebung tikhai yang digunakan adalah warna dominan putih. Sedangkan jika rakyat biasa maka berwarna motif dominan merah. Lain halnya dengan warna lain yaitu hitam dan kuning yang menandakan strata sosial lainnya.
Kebung tirai untuk acara adat pernikahan yaitu kebung saibatin atau disebut Lepus. Motif kebung ini tidak ada garis tanda pembatas atau sekat-sekatnya dan bentuknya ketupat semua. Sedangkan motif kebung untuk acara adat khitanan, disebut kebung ketupat biasa. Tetapi ada tanda pembatas atau sekat-sekatnya di bagian kanan kini, serta bagian atas bawahnya. Kebung ini juga bisa dipakai untuk umum.
Pada bagian atas kebung, ada kaghedaian yang merupakan kain tradisional aneka warna dan corak yang ditaruh pada bambu panjang di atas kebung. Jika kebung memenuhi ruangan saat acara adat, maka kaghedaian hanya memenuhi ruang tengah tempat berlangsungnya pesat adat. Ada dua lapisan kaghedaian yang menunjukkan di kehidupan ada dua hal yaitu ada pemimpin dan ada yang dipimpin. Warna motif kain berbeda tergantung dari kain motif yang dibawa oleh kerabat orang yang sedang melakukan acara begawi. Seiring waktu demi kepraktisan, kain motif untuk kaghedaian sudah sering juga disewakan untuk acara adat sehingga tidak perlu membuatnya sendiri.
Sarung Bantal Motif Belah Ketupat Khas Tanggamus Lampung
Ini pertama kalinya saya melihat sarung bantal motif belah ketupat. Awalnya saat masuk ke sentral kerajinan belah ketupat saya mengira bahwa belah ketupat itu nama makanan. Ya, kalau di Jawa ketupat kan identik dengan makanan ya. ๐ Nah, di sini enggak loh. Belah ketupat yang merupakan motif khas Tanggamus digunakan dalam berbagai aksesoris, salah satunya adalah digunakan di pinggiran sarung bantal.
Motif belah ketupat khas kabupaten Tanggamus akan dijahit menempel memenuhi keempat sisi sarung bantal dan juga di tengahnya. Harganya kisaran 60 rb per satuan sarung bantal. Untuk warna hitam katanya diganti dengan warna hijau karena ada pengaruh dari agama Islam di adat Lampung. Jadi kamu bisa melihat warna sarung bantalnya pun ada yang warna hijau, selain warna merah yang sering digunakan oleh masyarakat pada umumnya.
Kain Bordir Motif Belah Ketupat
Selain itu ada juga dijual satuan belah ketupat berukuran per 1 meter seharga 25 rb. Salah satu teman saya Pipih membeli motif belah ketupat ini sepanjang 2 meter. Saya kira 2 meter itu bakalan selebar kain batik yang bisa kita beli kalau belanja di toko kain. Hahaha. Ternyata enggak loh. ๐ 1 meter itu panjangnya aja. Lebarnya kecil saja, seukuran 5 cm saja. Jadi bisa bayangin kan berapa harga 1 kebung tikhai yang dijual di sentra kerajinan belah ketupat ini kalau pakai motif belah ketupatnya full frame. Haha. Pasti sampai puluhan juta deh. ๐
Penutup Talam untuk Acara Adat Lampung Saibatin
Nah, berikutnya adalah penutup talam untuk acara adat Lampung Saibatin. Di Tanggamus, penutup talam menggunakan kain khusus yang sudah dihias dengan manik-manik. Di sentral belah ketupat ini saya bisa melihat penutup talam ini dijual dengan harga yang terjangkau.
Kali ini saya akan bahas dulu tentang Pahakh. Apa itu Pahakh? Pahakh adalah satu peralatan rumah tangga yang berbentuk bundar. Selintas mirip piring berdiameter kurang lebih 30 cm. Berdasarkan bentuknya terdapat talam berkaki dan talam tidak berkaki. Talam berkaki berupa talam yang memakai dudukan atau kaki bundar dengan diameter lebih kecil dari bagian atasnya dan tigginya antara 15-20 cm.
Nah, balik lagi nih ke cerita tentang pahakh. Pahakh ini saat acara begawi adat Lampung akan diisi beraneka ragam makanan, mulai dari buah pisang, nasi, sayur, air minum, kue-kue khas Lampung, lauk khas Lampung seperti gulai, ikan, sambal, dll. Talam ini akan disajikan di acara adat saja, biasanya untuk kalangan saibatin menggunakan penutup talam yang mewah dan talamnya berkaki. Kalau rakyat biasa ya pakainya talam biasa saja, tanpa kaki. Sudah tahu kan apa bedanya? ๐
Nah, udah tahu kan gimana serunya budaya dan adat Lampung di kabupaten Tanggamus. Kalau kamu mau beli souvenir bermotif belah ketupat khas Tanggamus, kamu bisa hubungi sentral Belah Ketupat ini ya. Kalau mau ikut merasakan keseruan acara begawi Lampung datang ya saat ada festival Teluk Semaka tahun depan. See you~ ๐
Sentral Kerajinan Belah Ketupat
Pekon Sukabanjar, Kecamatan Gunung Alip, Kabupaten Tanggamus, Lampung.
No Hp : 0821-7945-2571
Sumber : teraslampung.com, andrianstory.com, instagram @adat_lampung, lampungtraveller.blogspot.com, warisanbudaya.kemendikbud.go.id
Video Kunjungan ke Sentral Belah Ketupat Khas Tanggamus
Video saat acara Tradisi Pangan Agung (Pangan Balak) di Taman Kota Agung Tanggamus, Lampung :
Hastira says
begitu banyak kearifan lokal di nusantara ini ya. oh ya kain2nya bagus 2