Suat hari di tahun 2009, saya dan teman ikut salah satu acara di kantor bursa saham. Acaranya berisi workshop selama 5 hari seputar saham dan Indonesia Stock Exchange. Alasan saya ikut waktu itu buat cari sertifikat workshop, makan gratis, ilmu, networking dan isi waktu luang. Kebetulan nyari infonya di sekitaran mading kampus. Di sana ada berderet info seputar beasiswa dan workshop lainnya yang gratis maupun berbayar. Saya berpikir hal-hal seperti ini perlu untuk menambah ilmu. Tak peduli apakah berhubungan dengan jurusan yang diambil di perkuliahan atau tidak. Yang penting cari pengalaman aja.
Kantor saham ini memiliki dua lantai. Di lantai dua kami menempati ruangan kecil yang dipakai untuk mentraining orang-orang yang berminat untuk belajar tentang saham. Saya yang baru paham saham itu gimana jadi makin tahu dan excited. Kayak apa ya pergerakan saham nanti? Kayak apa ya aplikasi ilmu peramalan yang ada di matematika. Apa beneran bisa dipakai di sini? Dan ternyata beneran bisa. Hanya saja butuh kejelian untuk melihat pola naik turunnya nilai saham di bursa efek. Setiap sore pukul 16.00 akan diumumkan hasil akhir harga penutupan saham hari itu.
Btw, bukan hanya soal ilmu yang dikasih tapi juga soal wisdom yang diajarkan oleh trainer. Beliau mengatakan, “Generasi sekarang harus mulai menahan diri untuk keinginan yang sesaat. Biar nggak boros di kemudian hari.” Dan saya baru sadari hal itu benar adanya ketika sudah beberapa tahun berlalu. Dulu sih nggak gitu kepikiran soal kata-kata si bapak. Tapi sekarang mengatur finansial ibarat efek butterfly yang akan menjadi besar jika kita amati.
Jika mengatur keuangan dengan baik mulai sekarang, kamu akan merasakan dampaknya 10-30 tahun nanti saat kamu sudah mulai merasakan bahwa pengeluaran setiap tahun semakin mahal. Mengatur finansial bukan hal yang mudah, tapi juga bukan hal yang sulit. Yang terpenting tidak membeli sesuatu yang tidak diperlukan, tidak belanja saat emosional (tipe pembeli yang impulsif buyer), juga berinvestasi saat masih usia produktif lewat menabung, deposito, investasi emas, maupun lainnya.
Berinvestasi selagi muda sangat membantu bagi kita menentukan arah ke depan. Juga paham bahwa hidup tidak selamanya berada di atas. Jadi bersiap selagi masih muda untuk menyisihkan penghasilan untuk disimpan demi masa depan yang lebih baik. Nah, kalau kamu, apa investasi yang sesuai dengan kebutuhanmu? Share dong di komentar. 😉
Saya juga baru melek investasi setelah nikah, karena suami yang sering membahas ini (otak laki-laki memang beda ya). Tapi sampai sekarang masih blass, krn merasa ada suami yang paham dan ngurusin ini. Padahal salah ya, perempuan/istri juga harus paham karena kita gak tau masa depan apa yang Allah takdirkan.