• Review
  • Traveling
  • Daily Notes
  • Tips
  • Mind
  • Komentar Terbaru

    • ainun on Cobain Ide Seru buat Mengisi Liburan Akhir Tahun Bareng Keluarga
    • Nyi on 5 Hal Penting Tentang Pengelolahan Media Sosial Dengan Sociosight
    • Lasmicika on Peran Influencer dan Jasa Live Streaming dalam Menaikkan Omset Penjualan E-commerce dan Cara Kerjasama dengan KOL.ID
  • HOME
  • About me
  • Blog
  • Contact Me
  • Disclosure

Ila Rizky

  • Review
  • Traveling
  • Daily Notes
  • Tips
  • Mind
You are here: Home / Traveling / Banyumas / Arum Manis, Jajanan Tradisional Generasi 90’an

Arum Manis, Jajanan Tradisional Generasi 90’an

Banyumas· Kuliner· Review· Traveling

21 Jun

Saya generasi 90-an yang masih suka mengenang masa lalu *uhuk*. 😛 Dulu ada banyak makanan dan mainan tradisional yang bisa dengan leluasa dicoba oleh anak-anak di zaman saya bertumbuh. Kini mungkin hanya segelintir makanan dan mainan yang dapat bertahan di tengah tantangan arus globalisasi. Sekarang mainan yang masih dimainkan anak-anak di sekitar tempat saya tinggal hanya jangka dan petak umpet. Monopoli sudah tidak pernah saya lihat ada yang memainkannya, meski masih ada yang jual alat mainnya. Mungkin di kampung lain masih ada yang memainkan. Untuk makanan, yang paling saya ingat adalah mie anak mas dan permen yosan. Sekarang sudah tidak ada lagi sepertinya. Makanan yang ada hanya arum manis dan permen dari adonan gula yang bisa dibentuk.

arum manis, jajanan tradisional generasi 90 an

arum manis, jajanan tradisional generasi 90 an

Kamu pernah mencoba makan arum manis? Rasanya yang legit dengan teksur berbentuk serat-serat halus seperti rambut membuat makanan ini disukai anak-anak. Dulu saat saya kecil, makanan ini hanya bisa dibeli di alun-alun kota jika saya pergi jalan-jalan saat sore atau malam bersama orang tua. Jajanan tradisional yang satu ini biasanya dijual dengan warna pink yang menarik minat pembeli. Kebanyakan memang yang membeli anak kecil.

Arum manisnya dibuat menggunakan mesin pembuat arum manis atau Cotton Candy Maker murah. Penjualnya hanya tinggal menuangkan gula ke dalam mesin, memutar mesin, lalu butiran gula akan saling bertubrukan hingga menjadi serpihan-serpihan kecil. Serpihan inilah yang nanti akan muncul menjadi lebih halus lagi seperti kapas. Saking ringannya, makanan ini bisa dibawa pulang oleh tangan mungil saya. Sayangnya, arum manis hanya bisa dimakan dalam sekali makan. Pasalnya, makanan yang satu ini sangat rentan menjadi lembek dan lengket jika terkena air liur atau tersentuh tangan. Jadi biasanya arum manis dibeli satu bungkus dan dimakan bersama-sama dengan orang tua.

arum manis atau kembang gula kapas warna warni

arum manis atau kembang gula kapas warna warni (sumber : Tokopedia)

Sekarang jajanan tradisional ini sudah beralih bentuk menjadi lebih kecil dengan potongan yang lebih pendek-pendek. Saya melihat arum manis masih dijual di Eka Sari, pusat jajanan tradisional di Banyumas saat saya berlibur tempo hari. Makanan ini djual dengan harga yang relatif sama dengan harga makanan tradisional lainnya seharga 14 ribu.

Arum manis yang dijual di Eka Sari dimodifikasi dengan cara meletakkan sempeleo (makanan ringan yang juga ada di tahun 90’an) yang ditata di atas arum manis, lalu ditutup lagi dengan sempeleo lagi. Jadi ada dua lembar sempeleo berbentuk bundar dengan isian arum manis berwarna hijau maupun pink. Satu bungkus besar isinya 8 bungkus kecil arum manis. Setiap bungkus kecil diplastik sehingga tidak mudah rusak. Yang harus diperhatikan  oleh pembeli adalah cara menyimpan makanan ini. Lebih baik jauhkan dari sinar matahari langsung dan letakan dalam tempat yang sejuk, misalnya kulkas.

arum manis eka sari

arum manis yang dibeli di Eka Sari

Soal rasa? Arum manis tetap manis seperti dulu. Manis dimulut, enak diemut di lidah. Arum manis yang dilapisi sempeleo ini lebih mudah dimakan sehingga tidak tumpah jika digigit. Porsinya juga lebih kecil jika dibandingkan dengan arum manis yang berbentuk seperti balon.  😀 Kamu juga suka dengan makanan manis ini, teman? Share dong kenanganmu dengan arum manis di kolom komentar. 😉

More from my site

  • 7 Oleh-oleh Murah yang Sering Dibeli Wisatawan7 Oleh-oleh Murah yang Sering Dibeli Wisatawan
  • 7 Makna Filosofi Rumah Joglo Jawa Tengah7 Makna Filosofi Rumah Joglo Jawa Tengah
  • 7 Kuliner Khas Semarang yang Wajib Dicoba7 Kuliner Khas Semarang yang Wajib Dicoba
  • Mau Snack Gratis dari Lifull? Daftar Di Sini!Mau Snack Gratis dari Lifull? Daftar Di Sini!
Tweet
Share
Pin
0 Shares

12 Comments

« Khasiat Buah Kurma untuk Menjaga Kesehatan
Keajaiban Rezeki dan Karakteristiknya »

Comments

  1. Salman Faris says

    June 22, 2015 at 12:43 am

    inget banget pas istirahat selalu jajan di pinggir jalan, dan disana semua jajanan ada banyak banget, salah satunya ini hahaha

    Reply
  2. Rinrin Rinjaniah says

    June 22, 2015 at 9:06 am

    Suka Arum manis, jajanan yang manis, sampai sekarang masih ada. Tapi, pernah denger katanya pewarna nya nggak bagus yah?

    Reply
  3. Dwi Aprilytanti Handayani says

    June 22, 2015 at 11:22 am

    Suka banget sama arumanis. Tapi kalau masa kecil saya dulu ada yang namanya Arbanat, bahannya gula seperti arumanis dibentuk seperti rambut. Penjualnya menggesek biola keliling kampung. Rasanya legittt….sekarang sudah ga ada cuma ada cotton candy 🙂

    Reply
  4. Prasetyo says

    June 22, 2015 at 7:14 pm

    Jadi ingat masa kecil nih, ngejar-ngejar penjual arum manis sampai ke lorong-lorong, hehehe. Gak tahu apa sekarang masih ada atau tidak bapak-bapak penjualnya.

    Reply
  5. Nathalia DP says

    June 22, 2015 at 7:34 pm

    kesukaan ibu saya nih 🙂

    Reply
  6. Nur Aliah says

    June 22, 2015 at 9:57 pm

    kesukaanku bangeetttt!!!! suka beli kalau nemu arum manis di supermarket heheeh

    Reply
  7. Idah Ceris says

    June 24, 2015 at 5:33 am

    Ya ampuuun….sempeleo. zaman TK banget. 😀

    Btw, saya jadi ingat, kalau duli rajin bgtt mengumpulkan huruf2 YOSAN itu lho. 😀

    Reply
  8. Anisa AE says

    June 24, 2015 at 7:15 am

    Inget arbanat gak sih? Yang bunyinya ngik-ngok gitu? Gak jauh beda ma arum manis. 🙂

    Reply
  9. Ranii says

    June 25, 2015 at 2:15 am

    mainan congklak juga udah ngga ada sekarang yah kak, sama ngga namanya congklak? hihi

    sempeleo itu kalau di bogor mah namanya simping ka. Nah kalo arum manis, huis nini :v
    sampe sekarang aku masih suka makanan ini 😀

    Reply
  10. Lukman Fitrianto says

    June 29, 2015 at 4:34 am

    Generasi kelahiran tahun berapa Mba tepatnya?? aku 92 masih inget itu zaman.

    Reply
  11. alannobita says

    August 17, 2015 at 6:32 am

    ada yg jual di supermarket tah,, barusan kemarin ketemu abang yang jual keliling

    Reply

Trackbacks

  1. Yang Tertinggal Dari 3 Perjalanan - NGOBROLIN JEJAK says:
    June 20, 2017 at 11:21 pm

    […] Perjalanan 2. Kembang Gula Punya Cerita. Sumber Foto : di sini […]

    Reply

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Welcome Here

Blogger, Buzzer , Bookworm
Contact me :
Twitter : @ila_rizky
Instagram : @ilarizky
Fb : Ila Rizky Nidiana
Email : sabilla.arrasyid@gmail.com

Recent Posts

  • Perbedaan Translation Agency Lokal dan Internasional: Mana yang Tepat Untuk Kamu?
  • Rekomendasi Kuliner di Victoria untuk Pecinta Budaya Jepang
  • Penting Untuk Diketahui! Apa Saja yang Menjadi Tanda-Tanda Haid? 
  • Cobain Ide Seru buat Mengisi Liburan Akhir Tahun Bareng Keluarga
  • Cobain Tempat Wisata di Bandung Setelah Naik Kereta Whoosh

Popular Posts

Categories

Archives

Blogger Perempuan

KEB

Seedbacklink

Copyright © 2025 · Refined theme by Restored 316