Cara Terbaik Mengatasi Penyakit Tifus?
Penyakit tifus merupakan salah satu jenis penyakit yang umum kita temukan di masyarakat. Penyakit ini kebanyakan ditemukan di negara-negara berkembang, dan salah satunya adalah Indonesia. Ada banyak penyebab mengapa seseorang bisa terkena penyakit tifus diantaranya adalah karena kotoran.
Kotoran manusia adalah salah satu sumber penyakit tifus. Oleh sebab itu, kita dianjurkan untuk selalu menjaga kebersihan dan menggunakan jamban atau toilet atau tempat khusus untuk buang kotoran.
Penyakit tifus disebabkan karena bakteri. Bakteri tersebut sangat mudah berkembang dan mudah sekali menular kepada manusia. Jadi, sebaiknya selalu jaga kebersihan di lingkungan tempat anda tinggal, terutama yang berkaitan dengan buang air besar.
Sedangkan untuk gejalanya, seseorang yang mengalami sakit tifus biasanya akan memunculkan tanda-tanda berikut ini.
- Mual
- Demam
- Tubuh terasa nyeri
- Tubuh terasa lemas
- Terkadang juga diikuti dengan sakit flu
- Perut menjadi kembung dan terasa kenyang atau penuh
- Kepala pusing
- Warna mata berubah kekuning-kuningan
- Air seni berwarna kecoklatan
Berbagai gejala tersebut bisa berbeda-beda antara satu orang dan orang lainnya. Pada umumnya, Perubahan warna pada mata dan perubahan warna pada air kencing tidak langsung terlihat pada hari pertama, melainkan berlangsung setelah beberapa hari terkena penyakit tifus. Setelah mengetahui penyebab tifus dan gejalanya, berikut adalah beberapa panduan cara mengatasi sakit tifus.
Tifus merupakan salah satu penyakit yang cukup berbahaya sehingga harus ditangani dengan baik. Jika ada gejala-gejala di atas, sebaiknya segeralah merujuk pasien ke rumah sakit untuk diperiksa dan mendapatkan perawatan maksimal. Biasanya, dokter akan memberikan pengobatan berupa antibiotik untuk pasien yang mengalami sakit tifus ringan.
Untuk mencegah agar tidak terkena penyakit tifus, pusat pelayanan kesehatan biasanya menawarkan vaksin sebagai antisipasi atau untuk mencegah. Biasanya vaksin tersebut diberikan kepada anak dalam bentuk imunisasi. Anak yang diberikan vaksin (yang bernama vaksin tifoid) ini rata-rata adalah anak berusia 2 tahun ke atas, dan biasanya akan diulangi setiap 3 tahun. Anak-anak berusia dibawah 6 tahun biasanya akan diberikan imunisasi atau vaksin tifoid melalui suntikan atau melalui oral.
Yang perlu diingat, vaksin hanya dapat mengurangi efek dari sebuah penyakit dan tidak mampu mencegah penyakit tersebut. Jadi, menjaga kebersihan tetap wajib untuk dilakukan. Selain itu, cobalah untuk menjalani gaya hidup sehat dengan rajin berolahraga, makan makanan sehat yang bisa meningkatkan imun tubuh, cuci tangan sebelum makan, dan sebisa mungkin cucilah tangan dengan menggunakan sabun.
Leave a Reply