Belajar dari Tokoh Hermione di Novel Harry Potter

Belajar dari Tokoh Hermione di Novel Harry Potter. Pernahkah kamu menyukai sesuatu hingga benar-benar fanatik? Saya salah seorang yang termasuk fanatik. Kalo sudah suka sesuatu ya pasti bakal deh dikoleksi.

Iya, sampai benar-benar terkumpul dengan sempurna. Rasanya menyenangkan mengumpulkan benda-benda yang dikoleksi.

Apa sih yang membuat saya tertarik? Apa yaaa… hmm, mungkin itu memang naluri aja, kepuasan aja. Misal saya suka dengan filateli, maka saya akan mengumpulkan perangko dari berbagai macam kota.

Misal saya lagi suka makan Ayam goreng lombok ijo Mbah Gembil, maka saya tiap pergi keluar pengennya ya makan itu terus sampe saya bosan. Padahal tolak ukur rasa bosan itu ya saya sendiri ya. Jadi tergantung saya sebenarnya.

Btw, ada satu hal yang saya perhatikan dari fenomena fanatik ini. Saya pernah membaca buku Harry Potter. Di situ dikisahkan, si Voldemort dan Hermione adalah seorang yang fanatik terhadap suatu benda.

Apa itu?

Iya, segala sesuatu yang membuat dia terlihat hebat. Voldemort menyukai lencana pemenang, piala, dsb.

Hermione menyukai buku, prestasi, nilai, dsb. Pokoknya segala sesuatu yang membuat dia terlihat wah.

Dia akan mengumpulkan segalanya sampai terkumpul. Hanya, nafsunyalah yang membuat Voldemort berbeda dengan Hermione, sehingga dia kalah dalam kehidupan. Dia tidak puas dengan kehidupannya.

Waktu selesai membaca tulisan tentang Voldemort dan Hermione itu, saya jadi melihat sekitar lalu melihat ke diri sendiri.

Apa memang saya memiliki sifat fanatik seperti sifat keduanya? Ternyata, bahkan menjadi jahat saja butuh belajar banyak dan fanatik. Apalagi menjadi orang baik seperti Hermione?

Saya hanya melihat ini dari sudut pandang lain. Andai saja semua pelajar menjadi fanatik dengan bidangnya masing-masing, maka sebenarnya dia tak perlu menjadi orang lain.

Cukuplah dia menjadi dirinya sendiri, maka dia akan bersinar dan menjadi pemenang seperti Hermione. Maka dia akan menemukan dirinya dicari dunia, bukan dia yang mencari dunia.

Bukankah sebenarnya orang yang berilmu adalah orang yang memang dimuliakan warga dunia?

Tegal, 261022, 10.00