Anak-anak adalah aset terbesar sebuah negara, karena di tangan mereka terwujud sebuah negara yang akan terlihat 20 tahun lagi. Membayangkan Indonesia 20 tahun lagi, kita perlu bercermin dengan melihat anak-anak masa kini. Bagaimana mereka mendapatkan pendidikannya saat ini? Merekalah yang akan mewarnai kehidupan di Indonesia di masa depan. Jika anak-anak bertumbuh dengan semestinya dan mendapatkan hak untuk menjadi anak sesuai usianya, anak akan menjadi manusia yang santun dan bermoral.
Mewujudkan sebuah kota ramah anak adalah sebuah PR besar yang perlu segera direalisasikan. Sebagai gambaran bahwa anak memang membutuhkannya karena perlu menangkal hal-hal negatif yang mungkin timbul jika lingkungan tidak ramah bagi anak. Anak seperti spons, mereka menyerap apa pun yang ada di lingkungan dengan mudah. Jadi memastikan mereka mendapatkan kehidupan dari lingkungan yang baik dan aman adalah kunci untuk menjadikan mereka generasi idaman.
7 Kriteria Kota Ramah Anak yang Perlu Diwujudkan:
Apa saja kriteria kota ramah anak?
- Aman bagi anak
Anak tidak takut untuk menggunakan waktu mereka di luar rumah maupun di dalam rumah. Karena mereka tahu tidak ada kejahatan yang akan mengganggu mereka, misalnya tidak ada pedofil, bullying, penculikan, kejahatan seksual, dsb. Aman bagi anak akan membuat mereka menjadi anak yang bertumbuh dalam kondisi lingkungan yang asri dan aman, bebas dari asap maupun polusi udara.
- Ada zebra cross dan trotoar
Zebra cross diperlukan agar anak mudah menyebrang di jalan, sehingga mereka aman saat di luar rumah. Di Jepang, anak-anak dibebaskan untuk berangkat berkelompok sehingga tanpa pengawasan orang tua. Karena anak-anak berjalan di area yang ada trotoar, maka mereka aman sehingga bisa sampai di sekolah dengan selamat.
- Bebas kriminalitas terhadap anak
Untuk kriteria kota yang ramah anak ini yaitu bebas kriminalitas terhadap anak. Anak tidak akan takut diculik penjahat karena pergi keluar rumah, atau anak tidak akan takut berkenalan dengan orang karena tahu mereka orang yang baik. Anak juga bebas dari pedhofil yang berkeliaran. Indonesia butuh kota yang bebas dari kriminalitas terhadap anak agar anak-anak bisa bertumbuh dengan baik. Untuk mewujudkan hal ini, orang tua perlu membekali anak-anak dengan informasi yang penting agar anak bisa menjaga diri sendiri jika berada jauh dari pengawasan orang tua.
- Mempunyai museum gratis
Untuk yang satu ini, kota Bandung sudah menjadi salah satu kota yang nyaman untuk dihuni karena sangat banyak museum gratis dan bisa dikunjungi oleh wisatawan bahkan anak-anak sekalipun. Saat saya ke Bandung Agustus lalu, saya bertemu dengan anak-anak SMP yang sedang melakukan kunjungan ke museum pos untuk reportase tugas sekolah.
- Ada pentas seni dan budaya
Dulu kita mengenal banyak budaya dan tradisi yang ada, sayangnya seiring waktu, tradisi seni dan budaya kurang berkembang. Padahal anak-anak akan menjadi generasi yang akan melanjutkan perjuangan kita 20 tahun yang akan datang. Maka pentas seni dan budaya perlu untuk mengenalkan nilai-nilai luhur dari bangsa kita agar anak-anak mengenal budaya yang berasal dari daerah di Indonesia.
- Ada sumber informasi yang cukup (brosur, perpustakaan, buku gratis, tv edukasi)
Bagi anak-anak, mendapatkan informasi yang cukup adalah sebagai sarana mereka untuk mendapatkan ilmu pengetahuan. Selain perpustakaan, buku gratis melalui perpustakaan keliling yang menggunakan mobil akan sangat membantu anak-anak agar bisa mendapatkan akses baca buku gratis.
Ajarkan anak untuk menjaga buku perpustakaan yang dipinjam sehingga bukunya bisa dipergunakan oleh anak lainnya. Selain itu, brosur tentang suatu tema misalnya museum, budaya, tradisi ataupun event seni akan membantu anak mengenal kebudayaannya dengan baik. Anak-anak juga bisa menonton tv edukasi yang menawarkan beragam informasi yang layak anak, seperti program televisi petualangan si unyil, bocal petualang (bolang), ataupun lagu-lagu anak yang asyik untuk didengar dan mendidik.
- Banyak tempat bermain
Tempat bermain bagi anak sangat diperlukan agar mereka berinteraksi dengan anak yang lain. Jika tempat bermain dipenuhi dengan mainan, mereka akan bisa menjalin tim yang kompak karena permainan tradisional biasanya dilakukan secara bersama-sama. Misalnya permainan egrang, petak umpet, gobak sodor, dll. Permainan tersebut akan membuat anak menjadi lebih rileks dalam menjalani kehidupan mereka sebab kebutuhan bermainnya terpenuhi, sehingga anak-anak akan semangat belajar di sekolah.
Nah, itulah 7 kriteria kota ramah anak yang akan membuat anak-anak aman menikmati hari-hari mereka di sekolah maupun di lingkungan rumahnya. Siapkah kita mewujudkan kota ramah anak bagi anak-anak tercinta? Yuk wujudkan bersama-sama!
Mugniar says
Nah, kota2 di Indonesia, terutama kota2 besar harus berjuang keras utk yang ini: Bebas kriminalitas terhadap anak … karena masih ada kasus2 kekerasan pada anak di mana2 🙁
ruri says
Ijin copas n share dgn sumber… boleh?