Kata-kata ibarat doa, menjadi sebuah sugesti dalam diri seseorang. Saya percaya bahwa setiap kata membawa perasaan yang berbeda. Bisa membuat sedih, kecewa, bahkan marah. Atau justru membuat semakin semangat. Suatu hari, dalam perjalanan dari Tegal ke Purwokerto dalam rangka jalan-jalan, bus yang membawa saya melewati sebuah sekolah. Seorang teman guru di belakang nyeletuk dengan teman di sampingnya. Mengatakan begini, “Itu lho, salah satu sekolah favorit yang ada di Purwokerto.” Lalu karena mendengar ucapan ibu guru itu, saya menoleh mencari sekolah yang dimaksud.
Saya mengambil gambar gerbang sekolahnya dengan kamera saku. Dan tahu apa yang saya temukan di sana? Kata-kata yang berbeda dari sekolah lain, iya… kata-kata motivasi. Gerbang sekolah yang biasanya hanya sebagai tempat untuk pulang dan pergi digunakan sebagai sarana untuk memotivasi dan mensugesti siswanya agar belajar lebih baik lagi. Terdengar lebay? Nggak. Lihat deh kata-kata motivasi seperti apa yang saya maksud tadi di foto ini.
Di gerbang sekolah tertulis kata-kata motivasi “Aku datang untuk belajar”. Dan terbukti sekolah ini menjadi sekolah unggulan di kota Purwokerto. Ada lagi sekolah yang menaruh piala-piala berjejer di depan ruangan yang biasa dilewati para siswa. Padahal biasanya sekolah lain menempatkan piala-piala hanya di ruangan kepala sekolah. Jika di ruangan kepala sekolah, anak hanya akan melihatnya sekali-kali saja. Itu pun jika ada urusan dengan kepala sekolah seperti minta tanda tangan atau yang lainnya.
Itu sebabnya saya pikir bukan masalah gurunya siapa yang memberi pelajaran, tapi pelajaran hidup apa yang mereka berikan lewat kata-kata motivasi dalam pendidikan. Jika hanya diberikan pendidikan saja, seorang anak akan menjadi robot, tapi jika dia punya impian, dia akan termotivasi untuk mendapatkan hal-hal baik tersebut.
Niat awal sekolah adalah belajar, maka sugestikan pada anak untuk belajar dan mendapatkan ilmu dari aktivitasnya. Anak akan mendapatkan hal lain juga seperti pertemanan, relasi dengan guru maupun warga sekolah lain, maupun prestasi dan pemahaman hidup itu adalah bonus dari ilmu yang ia dapatkan. Anak akan belajar untuk mengatur waktu karena tahu bahwa ia akan belajar untuk menuntut ilmu, sehingga tujuannya sekolah bukan hanya untuk bermain dengan teman.
Ilmu jadi tujuan utama anak-anak sehingga mereka mendapatkan persepsi yang berbeda tentang tujuan bersekolah. Sekolah untuk mendapatkan ilmu, karena ilmu yang akan menaikkan derajat seseorang hingga orang tersebut akan dimudahkan jalannya oleh Allah dalam menjalani hari-harinya di masa depan.
Pernah kesulitan untuk mengajak anak belajar? Yuk, buat kata-kata motivasi untuk anak agar mereka dapat belajar dengan hati riang dan bahagia.
Leave a Reply