Liburan tidak lengkap rasanya jika tak mencari oleh-oleh khas Banyumas. Mudah mencari oleh-oleh karena banyak pilihan produk yang bisa dipilih. Saya beserta rombongan diantar ke pusat oleh-oleh Eka Sari yang terletak di Sokaraja, Banyumas. Di sepanjang jalan menuju Eka Sari saya melihat banyak kios dan toko yang menjual getuk dengan beragam rasa. Bahkan yang masih belum dibungkus pun masih bisa saya lihat.
Kawasan Sokaraja terkenal dengan batik Banyumasan dan getuk goreng. Jadi beli dua oleh-oleh ini merupakan hal yang wajib bagi wisatawan. Untuk batik, saya tidak membeli, hanya melihat-lihat tekstur yang didisplay di dekat pintu masuk dan mengambil fotonya saja. Untuk getuk goreng saya membeli dua besek. Besek adalah tempat makanan menggunakan anyaman bambu yang biasa digunakan untuk berkat di perkampungan. ย Satu besek berisi setengah kilogram getuk goreng.
1. Getuk Goreng Sokaraja
Getuk goreng Sokaraja ini sebenarnya berawal dari ide untuk memanfaatkan getuk yang tidak terjual hari itu. Tujuannya agar getuk jadi lebih awet sehingga tidak mubazir, maka dibuatlah variasi makanan dari bahan sisa getuk. Getuk singkong sisa dibulatkan dan dicampur dengan gula kelapa. Getuk ini lalu digoreng yang ternyata rasanya malah lebih disukai pembeli. Akhirnya getuk goreng menjadi ciri khas sokaraja dan sekarang dibuat dari bahan yang fresh, bukan lagi bahan sisa.
Daerah Jawa sebelah selatan cenderung memiliki rasa makanan yang lebih manis. Ini karena daerahnya lebih dingin dibanding kawasan pantai utara laut Jawa. Getuk goreng bisa awet hingga satu minggu karena rasa manis membuat getuk lebih bertahan lama. Pemanis alami ini tidak berbahaya sama seperti manisan yang biasa kita buat di rumah.
Di Eka Sari, getuk ini dijual sejak tahun 1987. Lebih tua setahun usianya dari usia saya. Wekeke. ๐ Mungkin kalau getuk goreng bisa bertahan lama hingga anak cucu saya nanti, usianya akan sama dengan nyonya Meneer. ๐ Oh iya, getuk ini fresh dari dapurnya, lho. Karena saya dua kali melihat ada dua karyawan membawa getuk goreng ย yang masih panas.
2. Dawet Banjarnegara dan Soto Sokaraja
Rasa manis bisa dirasakan juga saat minum dawet Banjarnegara yang dijual dengan harga 4000 rupiah. Penjualnya menjual dekat rumah makan Eka Sari. Jadi sambil menunggu teman yang berbelanja oleh-oleh, bisa sekalian makan dan minum. Penjualnya memakai payung rainbow untuk menaungi gerobaknya. ๐
Tour leader menawari saya untuk memilih apa makan prasmanan seperti biasa atau mencoba makan soto Sokaraja. Jika iya, saya akan dipesankan terlebih dahulu. Jadi saya pesan soto Sokaraja dan menunggu pesanan datang sambil minum the dan makan semangka. Pesanan saya datang lumayan lama karena ada beberapa orang guru yang pesan juga. Fyi, Soto Sokaraja terdiri dari kerupuk warna warni, suiran ayam, ketupat, tauge yang diberi kuah soto. Bagi saya, rasa soto Sokaraja sangat unik dibanding soto daerah lain.
3. Kain Batik Banyumasan
Kain batik banyumasan sangat terkenal di daerah Sokaraja. Kain batik banyumas ini memiliki motif floral dan warna dasar yang lebih pekat dibanding batik daerah lain. Batik ini dibandrol dengan harga yang bervariasi mulai dari puluhan ribu hingga jutaan. Yang pasti, harga menentukan kualitas bahan yang digunakan dan pengerjaannya yang eksklusif. Untuk memilih motif batik, di Eka Sari ada display batik Banyumasan yang terletak dekat pintu. Silahkan memilih untuk oleh-oleh keluarga dan sahabat.
Nah, ketiga hal itu bisa dicicipi jika para pelancong ingin ke Sokaraja.
Apa kamu berminat mengunjungi tempat ini, teman? ๐
umi says
Saya tinggal di Banyumas nih mbaknya, temenku juga kerja sambilan di Eka Sari ๐