[Review] Hotel Dafam Pekalongan
Bulan lalu saya berkesempatan meliput event Pekan Batik Nusantara 2016 yang diadakan di Pekalongan. Saya berangkat dari Tegal pukul 5 pagi sampai Pekalongan pukul 6 pagi. Setelah keluar dari stasiun saya berniat untuk jalan kaki ke Hotel Dafam Pekalongan, tempat teman saya menginap sehari sebelumnya. Tapi ternyata langit Pekalongan hari itu mendung sekali. Jadilah saya pun mendekati tukang becak untuk menanyakan letak hotel Dafam Pekalongan. Hotel ini cukup jauh dari stasiun, saya harus mengambil jalan memutar ke ruas jalan di belakang stasiun jika ingin ke sana. Karena itu saya pun meminta tukang becak itu mengantar saya ke Hotel Dafam Pekalongan. Biayanya 15 rb. Mahal nggak segitu? Lumayan sih, hehe. Tapi ternyata hotelnya emang jauh. Wekeke. Jadi mending pakai becak saja. 😀
Baca juga : Arak-arakan Batik: Ajang Aktualisasi Diri Para Pecinta BatikÂ
Hotel Dafam Pekalongan sekilas mirip gedung Indosat Jateng di Semarang. Hehe. Jadi ya bentuknya tinggi menjulang seperti gedung pencakar langit pada umumnya. Saat masuk ke dalam lobi hotel, saya disuguhkan pemandangan menarik. Seperangkat gamelan berjejer rapi di depan  meja lobi, di seberangnya ada kursi yang ditata apik dan ada wallpaper dinding yang kekinian ala-ala doddle art. Sayangnya saya nggak sempat fotoin lobi hotel karena harus segera ke restoran. Letak restoran agak ke dalam, dekat dengan pintu lobi hotel tadi. Jadi tinggal jalan dikit aja trus belok ke kanan. Restoran Hotel Dafam Pekalongan bernuansa tradisional khas Jawa yang dipadukan dengan  susunan meja dan kursi modern.
Hotel Dafam Pekalongan menyajikan beragam menu pilihan yang enak untuk dinikmati. Saya cobain nasi goreng dengan mie dan ikan fillet yang digoreng. Rasanya enak banget, hehe. Untuk minuman saya ambil jus jeruk yang sudah disediakan di meja. Tinggal ambil gelas dan isi gelas dengan jus jeruk sesuai kebutuhan.
Kata mba Ayu, di sini kami bisa menggunakan kamar di lantai 5, seingat saya itu lantainya. Hehe. 😛 Mba Ayu harus meninggalkan kami, mba Ika dan saya untuk segera checkout. Karena mba Ayu akan pulang ke rumah hari itu. Jadi saya dan mba Ika pun memilih menggunakan waktu yang kami punya untuk staycation di hotel saja.
Berhubung memang hari itu cuaca kurang mendukung. Langit mendung masih menggelayut hingga siang hari. Saya yang lupa membawa payung  kemudian menghubungi mas Yuno dan mas Sahiri untuk menanyakan tentang payung panitia yang bisa saya pinjam. Sayangnya nihil. Siangnya saya nggak ketemu dengan Mas Sahiri di sekretariat karena kami sibuk masing-masing sesaat sebelum meliput acara. Yasudahlah ya, hehe. Mungkin memang jatah saya hanya bisa ketemu dengan mba Ayu dan mba Ika saja. 😛
Hotel Dafam Pekalongan, Hotel Bernuansa Tradisional
Oke, saya review hotelnya ya. Dafam Hotel Pekalongan banyak direferensikan oleh para traveller selain hotel Horison Pekalongan. Harga kamar hotel per malamnya bisa mencapai  400 rb rupiah. Hotel Dafam Pekalongan masuk dalam jajaran hotel bintang 4 yang sering dipakai wisatawan baik untuk tujuan traveling maupun pekerjaan.
Kesan saya dengan hotel ini cukup baik. Makanan enak dan beragam, letaknya mudah dijangkau oleh kendaraan seperti becak. Kalau angkutan saya kurang tahu apa lewat sini atau tidak. Tapi kata mba Noorma, bisa juga pakai ojek kalau nggak nemu becak. Harga sekali pakai ojek 15 rb an.
Seingat saya hotel ini ada 7 lantai. 😀 Saat saya dan mba Ika ke lantai 5 untuk masuk ke kamar. Kami kesulitan memasukkan kartu hotelnya. Jadi pintu kamar nggak bisa dibuka, sampai akhirnya mba Ika minta tolong mas-mas karyawan hotel yang ada di dekat lift. Akhirnya kami bisa masuk kamar setelah pakai kartu punya mas karyawan hotelnya.
Kesan saya terhadap kamar hotel Dafam Pekalongan, luas kamarnya cukup sempit, masih lebih luas kamar Quest Hotel Surabaya. Di kamar ada dua bed ukuran single, jadi masing-masing bisa tidur di kasurnya sendiri. 😛 Kalau soal empuk, kasurnya empuk kok. Wekeke. Bantalnya juga. Hanya saja saya kurang nyaman dengan pencahayaan kamar yang kurang terang. Jadi terasa sendu gitu.
Baca juga : Kemewahan Premium Quest Hotel SurabayaÂ
Kamar Hotel Dafam Pekalongan memiliki kamar mandi yang cukup kecil. Tapi amenitiesnya lengkap lho, temans. Nuansa kamar yang kami pakai berwarna hijau putih. Warna ini membuat suasana jadi lebih sejuk. Selain itu ada juga fasilitas lain seperti free wifi, tv channel yang beragam, dan ada layanan pesan antar makanan. Untuk kolam renang saya kurang tahu ada di mana letaknya, soalnya nggak sempet lihat ruangan hotel yang lain. Hehe
Minusnya ya : suara dari lorong bisa terdengar sampai ke kamar kalau pas berisik banget, ukuran kamar sempit untuk standar hotel bintang 4, warna seprai agak kusam, lampu kamar kurang terang. Itu aja sih kekurangannya. But ya, menurut saya harga yang ditawarkan sesuai dengan fasilitas yang diberikan.  Waktu checkout jam 12 siang, tapi kami udah keluar sebelum jam 12. 😀
Nah, sekian review Hotel Dafam Pekalongan sesuai pengalaman saya. Semoga bermanfaat ya, temans. Buat kamu yang pengin dapet harga hotel murah, catat deh tanggalnya. Akan ada promo diskon gede sampai dengan 50% untuk booking hotel di pegipegi.com mulai 1 Desember 2016. Info lengkapnya ada di http://pegi.pe/promokado tanggal 1 Desember 2016 ya. Selamat berlibur ya. 😉
indri says
bintang 4 tapi kamarnya kecil ya mb, kemarin aku juga review hotel bintang 4 di palangkaraya. kayaknya luas yang di palangkaraya deh kamarnya..eehhh mungkin beda harga juga kali ya
Esti Sulistyawan says
Hotel Dafam sering sih dipke buat kegiatan kantor, cuma aq blm pernah dapat tugas yg mengharuskan nginep disana
cputriarty says
Kok malah jadi kepengin stayvacation ke sana ya mbak.Insyallah kalo liburan ke hotel Dafam Pekalongan
Naqiyyah Syam says
Wah bersih ya hotelnya, kalau jalanjalan bareng keluarga asyik banget.
Yurmawita says
Wah kopdar.. asyiknya.. happy Weekend ya, kalau family roomnya yang menengah berapaan ya mba?
andyhardiyanti says
Wuih..serunya yang kopdaran. Kopdaran sama saya kapan dong nih? 😀
Eni martini says
Asyik bangett klo bisa dapat promo ya, mb
Ratna Dewi says
Kalau ke Pekalongan bisa jadi referensi menginap nih hotelnya. Yang unik itu kok ada gamelan di pojok ruangan.
Hastira says
boleh nih buat referensi kalau mau ke pekalongan
Nurul Fitri Fatkhani says
Sayang kamarnya kelihatan kecil dan kayaknya lebih asyik kalo bisa menikmati kolam renangnya juga hihihi…tapi semuanya itu jadi lebih menyenangkan karena bisa kopdaran ya…
Yervi Hesna says
Hotel tradisional tapi fasade-nya modern mbak
eka fikry says
cakep, jadi pengen tiduran di hotel, sudah lama tidak, hiihihih
Nyi Penengah Dewanti says
hotel ini terkenal banget ya 😀
menunya menggiurkan