Ramadhan tahun lalu, kami sekeluarga pergi menggunakan mobil menuju terminal 3 Bandara Soekarno Hatta. Jadwal penerbangan Ayie ke Jepang dimulai sekitar jam 10-11 malam an. Sedangkan kami berencana berangkat dari rumah di Tegal saat jam 8 pagi. Sayangnya ada insiden yang membuat mobil yang dipakai justru baru siap pukul 11 siang. Tak ayal, kami pun khawatir dengan jadwal penerbangan yang sangat mepet waktunya. Jadi gimana lagi dong yaa. Huhu. Solusinya ya mobilnya ngebut menembus jalan tol mulai jam 11 siang hingga jam 3 sore. π
Berbekal google maps, Ayie, adik saya menjadi pemandu untuk rute perjalanan travelling kami. Karena rencananya dia mau kami beristirahat dulu di sebuah hotel sekitar bandara soekarno Hatta, jadi kami harus menemukan dulu lokasi hotel yang sudah dibooking.
Tak disangka, rute perjalanan ke arah hotel justru membelakangi bandara Soekarno Hatta tersebut. Jadi mobil harus memutar arah yang artinya perjalanan semakin jauh dan lama. Beruntung kami bisa sampai dengan selamat meski saat itu ada insiden lagi yaitu mobil hampir nabrak motor yang sedang lewat di tengah kemacetan jalan kampung dekat Bandara saat menjelang buka puasa. Fiuuuhh, rasanya kayak naik roller coaster ya. Apapun deh, demi ngejar jadwal penerbangan. Wkwk. Nggak lagi-lagi deh gedebrukan mepet jadwal penerbangan. Capek euy. :’)
Yaa⦠nggak kebayang kalau tiket pesawatnya hangus dan harus diganti dengan jadwal penerbangan yang baru. Alamak, mahal pula nanti beli tiket ke Jepangnya yang waktu itu tembus 6 jt an sekali jalan.
Baca juga : Perlengkapan yang Wajib dibawa saat Travelling ke Bromo
Saat itu kami nggak kepikiran juga untuk cari angkutan bandara karena kami berangkat rombongan. Coba kalau travelling sendiri pasti lebih praktis dengan menggunakan angkutan bandara seperti Damri atau kereta raillink yang disediakan pemerintah sebagai solusi anti macet-macet club.
Perjalanan travelling kali ini jadi makin nano-nano karena baru pertama kalinya kami memutar bandara sejauh itu. Yaps, nggak salah baca kok. Wekeke. Jadi tuh penginapan yang kami tempati ternyata jauh banget dari pusat bandaranya. Huhu. Istilah jawanya tuh ndlesep. Wahaha. Hotelnya ada di kawasan apartemen gitu. Jadi memang dekat dengan hotel-hotel sejenisnya yang berbudget minimalis dan kamar mandinya beneran sempit. wkwk. Baru kali ini liat kamar mandi segitu kecilnya. Ampun dijee. xD
Baca juga : Itinerary One Day Tour Pekalongan
Well ya, hal-hal tak terduga selama perjalanan inilah yang bikin kami pun hanya singgah sejenak di hotel dekat bandara. Ya, sekadar numpang mandi, berbuka puasa, sholat magrib dan shalat isya, juga istirahat sebentar untuk numpang ngecharge smartphone. Kami menginap di hotel hanya hitungan jam saja ya. Mulai dari jam 5 sore hingga jam 8 malam. Lalu selepas mengantar kami berencana akan langsung pulang ke Tegal lagi. Jadi beneran ekspress deh traveling di saat bulan Ramadhan. Hehehe. Pagi jam 5 kami dah nyampe di rumah. Gimana nggak ekspress coba? π*boyok pegel*
Sebenarnya hotel di dekat bandara tersebut memiliki fasilitas pengantaran penumpang ke bandara untuk para customer yang membutuhkan. Jadi daripada naik ojek online, bisa pakai mobil yang disediakan oleh pihak hotel. Tapi karena kami rombongan jadi ya mending pakai mobil pribadi sekalian langsung pulang gitu.
Kalau kamu backpackeran sendirian, kamu bisa cari angkutan bandara yang mudah ditemui di beberapa titik publik di Jakarta. Bahkan sekarang pun sudah ada DAMRI khusus untuk angkutan bandara yang berangkat dari Bogor. Wah, memudahkan sekali ya. Nggak perlu bolak-balik naik turun bus. Hehe. Untuk tiket bus DAMRI yang menjadi primadona angkutan bandara, harga tiketnya dijual di kisaran 40-70 rb an. Murah kan?
Nah, ada yang menyenangkan di kawasan hotel Aeropolis Cengkareng ini yaitu dekat dengan pusat perbelanjaan dan kuliner. Misal mau beli makanan ya nggak harus makan di hotelnya. Adek saya sengaja nyari warung makan padang biar hemat. Wkwk. Makan sebungkua dah kenyang banget, alhamdulillah.
So far, pengalaman kami menembus macetnya kota Tangerang di kala Ramadhan ini bikin kami jadi makin paham bahwa travelling yang sesungguhnya emang penuh dengan lika liku. Kalau nggak ada drama nggak seru deeh. π
Nah, kalau kamu gimana? Ada pengalaman unik seputar ngejar jadwal keberangkatan pesawatmu? Share dong di komentar. Hehe
Leave a Reply