Tentunya nama Nike Pegasus sudah tidak asing di telinga kita lagi ya. Nike memperkenalkan Pegasus pada tahun 1983, yang dibuat untuk menjadi sepatu andalan untuk setiap pelari. Sepatu ini dirancang dari setengah udara untuk menunjang gerakan, kecepatan dan daya pikat terbang dalam sesi olahraga. Berikut 10 pelari elit Nike yang menggunakan Pegasus untuk berlatih:
- Joan Benoit Samuelson
- Matthew Centrowtiz
- Timothy Cheruiyot
- Amy Cragg
- Lelisa Desisa
- Evan Jager
- Geoffrey Kamworor
- Eliud Kipchoge
- Faith Kipyegon
- Bernard Lagat
Dalam 35 tahun lamanya, sepatu ini telah mengalami perubahan besar dari sisi teknologi guna menunjang pelatihan dan kenyamanan pelari sehari-hari yang sudah tak terhitung jumlahnya, bahkan untuk beberapa pelari jarak jauh terbaik dunia. Kali ini ada 8 fakta dari sepatu Pegasus yang mungkin belum kamu ketahui:
- Percaya atau tidak, perusahaan mengatakan bahwa sepatu Nike Pegasus adalah sepatu lari terlaris mereka sepanjang waktu. Wow!
- Mark Parker, selaku CEO dan Chairman dari Nike, Inc. adalah bagian dari tim yang diberi penghargaan dalam pembuatan Pegasus pertama. Pada saat itu, Mark Parker adalah manajer dari advanced products, juga direktur dari konsep desain dan teknik Nike Pegasus.
- Sepatu ini adalah sepatu pertama yang menampilkan Air Wedge dan melakukan penyerapan lebih dari 12%.
- Bagi kalian yang tidak tahu, Pegasus juga didesain untuk kids. Model untuk anak-anak menjadi bagian dari line-up pada tahun 1987.
- Visible air pada sepatu diperkenalkan pertama kali pada tahun 1996. Teknologi visible air sendiri adalah bantalan udara yang memiliki performa baik untuk menyempurnakan latihan. Teknologi ini menggunakan bahan seperti jaring-jaring atau benang dan di isi oleh udara.
- Founder dari Nike, Inc. yakni Phil Knight terlihat mengenakan Pegasus dalam beberapa kesempatan acara, diantaranya black-tie events, acara public speaking dan pertemuan di Nike’s World Campus di Beaverton, Oregon.
- Pada tahun 2004 dan untuk pertama kalinya dalam sejarah Pegasus, versi perempuan diadaptasi khusus untuk anatomi kaki perempuan. Desain pijakan sepatu untuk wanita dibuat lebih “lengkuk” sesuai kebutuhan alas kaki wanita. Baru pada tahun 2006, sepatu ini benar-benar diproduksi untuk gender secara spesifik. Pada 2018 untuk pertama kalinya, busa cushlon responsif khusus disetel untuk wanita.
- Pegasus 2018 mengambil inspirasi dari Nike Zoom Vaporfly 4%, dan untuk pertama kalinya menawarkan teknologi Zoom Airbag yang memberi pelari manfaat dari lari yang lebih responsif dan energik. Teknologi ini juga dapat membantu rebound dari jalan, membuat kaki pelari dari tanah lebih cepat ke langkah berikutnya. Demi membuktikan bahwa Airbag bisa melengkung sama dengan cara carbon-fiber Zoom Vaporfly 4%, perancang bahkan melakukan uji dalam membuat Airbag ini dengan memanaskan Airbag di microwave-nya lalu membungkusnya di atas gelas.
Intip 5 Edisi Khusus Pegasus yang Mengagumkan
- The 1988 Men’s Air Pegasus ACG dibuat dengan pelindung berbahan kulit sintetis pada bagian atas dan jari kaki. Pelari memiliki alternatif untuk menggunakan pada kondisi dingin, basah dan off-road running.
- The 1991 Men’s Air Pegasus A/T dibuat dari kulit sintetis hitam dan abu-abu untuk berlari di seluruh medan.
- The 1991 Air Pegasus Racer didesain sama seperti Air Pegasus yang terakhir pada saat itu. Racer menawarkan untuk para pelari sehari-hari sebuah sepatu yang lebih ringan untuk berlari. Menyentuh skala 7.7 oz., lebih rendah dibandingkan Air Pegasus pada saat itu, sekitar 10 oz.
- The 2003 Air Trail Pegasus didesain keras, traction trail waffle outsole di sepatu ini dibuat untuk menggenggam selama kondisi basah. Serat atau jaring di bagian atas dan pada pelindung jari kaki didesain breathable, menawarkan perlindungan lebih lanjut.
- The 2017 Air Zoom Pegasus Mo Farah. Untuk merayakan pencapaian Mo Farah, yakni atlet British-Somalia, Nike menyesuaikan sepatu training model terbaru dengan personal detail favoritnya. Termasuk warna merah (mendukung klub sepak bola favoritnya), bendera Union Jack (ia memegang kehormatan “CBE” Komandan Kerjaan Inggris, dianugerahi oleh Queen Elizabeth II) dan aksen emas (untuk sembilan medali emas dari karirnya).
Nah, sekarang sudah tahu sejarah sepatu Nike kan? Kalau kamu, pakai produk Nike yang mana nih? Share dong di komentar. 😉
Leave a Reply