Serba-serbi Pembuatan Visa

Serba-serbi Pembuatan Visa. Beberapa hari ini saya lagi rajin mantengin grup Backpacker Dunia karena grup ini baru ultah ke-6 tahun. Wow! Buat ukuran sebuah grup rasanya ini keren sekali. Bisa sampai bertahan hingga selama itu. Apalagi membernya makin banyak karena makin berkembang juga pemikiran orang Indonesia bahwa jalan-jalan ke luar negeri itu nggak hanya sekadar impian, tapi juga bisa diwujudkan lewat backpacker. Saya sudah lama tahu tentang grup di fb ini, sayangnya belum aktif alias hanya jadi silent reader.

Jadi waktu grup yang anggotanya hampir berjumlah 80 ribuan ini sedang aktif membuat rencana tentang ultah dan pembuatan kaos saya hanya mantengin aja. Pengin pesen kaosnya juga, tapi saya nggak aktif. Hihi, lha gimana ya? 😀

Fyi, saya makin pengin jalan-jalan setelah baca artikel Pak Rhenald Khasali tentang paspor. Katanya paspor itu jendela dunia, jadi kalau mau keliling dunia, miliki dulu paspor. Sayangnya, ternyata bikin e-paspor nggak semudah yang saya bayangkan. Haha. Saya udah niat banget bikin e-paspor karena pengin suatu saat siapa tahu ya bisa jalan-jalan dari hasil lomba ngeblog. Sayangnya, Allah belum berkehendak. Ada satu berkas yang membuat saya batal diterima pengajuan paspornya. *sigh* Pengin nangis rasanya. Ah, sudahlah. Pembuatan e-paspor agak ribet karena berhubungan dengan fasilitas free visa bagi pemegang e-paspor. Jadi begitu masuk bagian wawancara udah kayak mau ngajuin visa aja.

Oh iya, soal Backpacker Dunia itu, saya mengamati beberapa tulisannya, banyak yang sangat saya perlukan. Ada banyak informasi yang saya dapat, dan mungkin saja pembaca blog ini juga akan membutuhkannya. Jadi saya sarikan saja ya, apa saja yang saya tahu tentang cara pengajuan visa.

Syarat Pembuatan Visa :

1. Isi form dengan lengkap
2. Fotokopi KTP
3. Print booking tiket PP
4. Print booking hotel
5. Itinerary detail
6. Kartu Keluarga
7. Surat referensi bank
8. Print tabungan 3 bulan terakhir

Paspor asli juga dibawa tapi dipisah dari urutan dokumen di atas.

Berapa Jumlah Rekening untuk Pembuatan Visa?

Jumlah rekening ideal untuk pembuatan visa hendaknya mencukupi keperluan kita selama di negara mereka. Makan, minum, transport per hari hitung aja kira-kira berapa dikali jumlah hari di negara yang dituju. Jangan pas-pasan juga. Sebaiknya lebih.

Surat Referensi Bank itu Seperti Apa?

Surat referensi bank dikeluarkan pihak bank menyatakan bahwa seseorang merupakan nasabah bank tersebut dan memiliki dana sekian. Pengajuan dengan cara datang ke CS bank di mana seseorang tersebut mempunyai tabungan, minta surat referensi guna keperluan pembuatan visa Jepang, katakan kepada CS seperti itu. Nanti 3 hari kerja suratnya jadi.

Mengapa Pengajuan Pembuatan Visa Bisa Ditolak?

Hampir seluruh kedutaan punya prinsip yang sama, selama bisa membuktikan bahwa seseorang yang mengajukan visa itu bakal balik (surat keterangan kerja, surat dari kampus/sekolah untuk yang siswa), punya penghasilan tetap (transaksi gaji bulanan di buku tabungan), dan uang di tabungan cukup untuk biaya beli tiket, akomodasi, makan minum, transportasi (kalau belum beli tiket/tidak ada sponsor) – kalau sudah beli ya gpp, tinggal lampirkan surat sponsor/invitation letter bahwa akomodasi, makan dll sudah ditanggung – kemungkinan besar diapprove walau cuma 20 juta.  Ada juga yang  apply visa tanpa sponsor sama sekali, hanya modal tabungan yang nggak banyak dan surat keterangan kerja, asal kalkulasi biayanya masuk akal selalu diapprove.

Apa bedanya Sponsor Letter dan Invitation Letter?

Sponsor letter dan invitation letter itu dua hal yang berbeda. Sponsor letter artinya seseorang menanggung seluruh biaya perjalanan dan biaya hidup selama perjalanan keluar negeri. Kalau invitation letter, si pemilik paspor yang menanggung sendiri biaya perjalanan dan biaya hidup tapi dia boleh numpang tinggal di rumah teman/saudaranya.

Nah, sekian dari saya, semoga artikel ini bermanfaat ya, teman. 🙂