Mobil yang kami naiki berbelok ke arah dermaga, gerimis perlahan menerpa jendela mobil di sisi kananku. Namun saat aku turun dari mobil, gerimis segera berhenti. Aku bergegas naik ke atas dermaga untuk melihat pemandangan alam bendungan Batu Tegi yang digadang-gadang sebagai bendungan terbesar seAsia Tenggara. Aku melihat peserta Tour D’Smaka lainnya sedang mengabadikan momen seru itu. Berfoto dengan latar belakang bendungan Batu Tegi. Mereka mengambil video lalu bercuap-cuap ria layaknya presenter televisi.
Tak ingin ketinggalan momen, aku pun meminta Latifah dan Vivi untuk membantuku mengambil gambar diri dari atas dermaga. Di sini kami bisa melihat seluruh pemandangan bendungan yang indah dengan jalan berkelok delapan. Bang Yandigsa malah sempat-sempatnya menyusuri jalanan demi mengambil gambar yang berbeda dibanding yang lain. Aku takjub dengan kegigihannya mengikuti Tour D’Smaka ini. Sepanjang perjalanan ia membuat vlog dan tanpa henti berkisah tentang wisata di Lampung. Kalau kuibaratkan, Bang Yandigsa seperti baterai energizer, belum berhenti kalau belum lowbat. 😛
Bendungan Batu Tegi ini adalah bendungan terbesar di Asia Tenggara, well ya…. Bendungan ini membuatku takjub karena pemandangan alamnya yang sangat indah. Aku seperti sedang berada di Papua. Indah sekali saat mengabadikan gambar dengan kamera. Padahal ini di Kabupaten Tanggamus, Lampung lho. Di bawah sana bendungan memantulkan warna air biru tosca yang menawan.
Aku baru mendengar nama daerah ini. Batu Tegi. Ya, sebuah nama yang masih asing di telingaku. Latifah, teman blogger Lampung mengatakan padaku bahwa bendungan ini dibangun saat ia kecil. Kala itu ia pun ikut euforia peresmian Bendungan Batu Tegi ini sambil menyiapkan bendera untuk dikibarkan saat Presiden datang. Bendungan itu diresmikan oleh bu Megawati Soekarno Putri, putri Bung Karno di tanggal 8 Maret 2004.
Tahun itu, ada desas desus yang mengatakan bahwa Bendungan Batu Tegi yang luasnya hingga 3560 hektar dan terletak diantara dua bukit ini memakan tumbal saat pembuatannya. 13 orang pekerja proyek bendungan meninggal saat proses pembuatan bendungan. Who knows tentang mitos Bendungan Batu Tegi ini, apakah benar atau tidak. Tapi sampai saat ini mitos itu masih membuat bendungan Batu Tegi ini terkesan angker. Bahkan saat aku mencari informasinya di youtube, ada yang mengatakan bahwa ada siluman buaya putih di dalam bendungan. Ah, manusia. Kenapa sih takut sama hantu, tapi nggak takut kalau merusak alam? Heran akutu. 🙁 Apakah kisah-kisah mitos itu harus tumbuh subur di masyarakat agar orang takut untuk merusak alam? Kenapa tak memulainya dari kesadaran sendiri?
Batu Tegi sangat jauh dari Bandar Lampung. Aku menempuh perjalanan panjang selama 3 jam menggunakan mobil dari Bandar Lampung menuju ke tempat ini. Kami berpindah tempat beberapa kali. Sebelumnya kami berkumpul di Terminal Rajabasa, lalu melanjutkan perjalanan ke Rest Area Gisting, Pusat Kerajinan Belah Ketupat, makan siang di Agro Wisata Jambu Kristal Kedora, ke wisata batu Kapal lalu berpindah ke KPH Batu Tegi untuk bertemu Pak Ryan. Tim Pak Ryan-lah yang akan mengawal kami menuju ke Bendungan Batu Tegi dan Pulau Tanjung Harapan.
Bendungan Batu Tegi merupakan tempat wisata Lampung yang terletak di Pekon Batutegi, Kecamatan Air Naningan, Kab. Tanggamus, Lampung. Bendungan Batu Tegi yang jaraknya 85 km dari Bandar Lampung ini dapat ditempuh sekitar 3 jam perjalanan darat. Kamu bisa pakai mobil pribadi untuk menuju ke sini ya, karena belum ada kendaraan umum yang sampai ke tempat wisata ini, hehe.
Bendungan Batu Tegi kini menjadi destinasi wisata yang sedang digalakkan oleh Dinas Pariwisata Kab. Tanggamus dan KPH Batu Tegi sebagai pengelolanya bekerjasama dengan Pokdarwis (Kelompok Sadar Wisata) di sana. Aku ke sana bareng dengan teman-teman blogger, vlogger, teman media televisi dan penggiat wisata di Lampung sebanyak sekitar 20 orang.
Aku membayangkan bagaimana jika tempat ini dijadikan wisata air yang bisa dikenal banyak orang. Misal seperti di Danau Toba, nanti pengunjung bisa muterin bendungannya dengan kapal yang lebih besar. Tapi katanya sih ada mitos di sekitar bendungan soal makhluk halus ya. Wekeke. Soal benar tidaknya Wallahualam. Bendungan ini sudah memiliki potensi wisata yang menawan, sayangnya belum dikenal oleh masyarakat di luar Provinsi Lampung. Daerah Lampung masih dikenal dengan begalnya, padahal kalau diliat lagi banyak banget tempat wisata lampung yang masih asri dan indah termasuk bendungan Batu Tegi ini.
Kami lanjut perjalanan pakai mobil ke dermaga sekitar 10 menit untuk menuju Tanjung Harapan. Sampai di Tanjung Harapan, aku melihat banyak penduduk sekitar yang bercengkrama menikmati sore hari di tepi bendungan. Rombongan peserta Tour D’Smaka akan menuju ke Tanjung Harapan menggunakan perahu kecil yang sudah dipesan oleh Pak Ryan. Kami akan ke sana dengan tiga perahu karena 1 perahu hanya muat 7 orang saja.
Perjalanan menuju Pulau Tanjung Harapan ditempuh sekitar 15 menit menggunakan perahu kecil berbahan bakar solar. Waktu tempuhnya cukup singkat, tapi asli deh bikin ndredeg. Haha. Soalnya aku takut perahunya oleng, kakak. xD Awalnya kami udah pada siap-siap pakai pelampung. Giliran di tengah perjalanan pada dilepas katanya, mau foto, males pake pelampung. Wiih, berani banget sih. Aku malah kepikiran soal gimana kalau jatuh ke dalam bendungan. Ampun deh. Hahaha. Pikirannyaaa. Wkwk. Soalnya bendungan ini gede banget. Ya namanya besarnya seAsia Tenggara, masa cetek kayak di waterboom, kan ga mungkin ya. 😛
Nah, pas aku turun dari perahu trus jalan kaki naik ke area camping ground di Pulau Tanjung Harapan, ada yang bilang kalau pas musim ujan tuh, ketinggian airnya sampai batas patok tertinggi. Berhubung kami main ke sana pas musim kemarau jadilah airnya cukup surut karena sebagian dialirkan ke sawah dan untuk memenuhi kebutuhan air warga di sekitar Batu Tegi, Kecamatan Air Naningan ini. Bendungan ini juga digunakan untuk memasuk kebutuhan PLN dan PDAM. Eh aku penasaran dong berapa volume air kala banjir di musim hujan. Nah, pas searching di Google, dapet deh angka volume air di bendungan batu tegi sebesar 858.827 juta m3 di musim hujan. Berbeda saat musim kemarau airnya mencapai 687.767 juta m3. Banyak juga ya, pantas dijadikan tempat memanen air hujan di kala musim penghujan.
Baca juga : [Review] Dermaga Kota Agung Kab. Tanggamus Lampung
Perjalanan kami dilanjutkan dengan berjalan kaki ke arah camping ground. Mayan naiknya ngos-ngosan kalau bawa banyak barang. Salah satunya Vivi yang kopernya dibawain bapak-bapak. Eh iya, di tempat wisata ini kami beristirahat di sebuah pondokan berbahan bambu. Berhubung pondokannya nggak banyak, jadi ada juga yang tidur di tenda. Aku, Vivi @ViviLutviana, mba Uniek @uniekkas dan Latifah @mantuidamann tidur satu pondokan, sedangkan Dini @dinilint dan Kak Rei @raiyanim terpisah di dua tempat. Tempat wisata Pulau Tanjung Harapan ini dinamakan demikian karena memberi harapan bagi kemajuan tempat wisata ini. 🙂
Awalnya Pulau Tanjung Harapan adalah tempat berupa hutan yang masih asri. Dulunya lahan ini milik perhutani dan ditanami beraneka tanaman, namun kemudian dibakar oleh warga. Akhirnya lahan yang sudah dibakar pun dibangun kembali oleh KPH Batu Tegi dan dijadikan destinasi wisata. Karena jika dibiarkan begitu saja akan membuat tempat ini menjadi lahan kosong yang justu digunakan oleh orang iseng. Bahkan dalam proses penghijauan kembali lahan hutan ini, ada beberapa oknum yang mengambil bibit pohon durian, padahal niatnya mau ditanem di sana kan biar bisa dipanen ya. Ealaaah malah diambil dewe. Piye sih ya? 😛 Ntar kira-kira kalau ditanam pohon ciplukan bakalan diambil juga ga? xD
Diskusi Peserta Tour D Smaka bersama YIARI dan KPH Batu Tegi Seputar Perlindungan Satwa Liar dan Habitat Alam Pulau Tanjung Harapan
Malam menjelang, kami pun bercengkrama di pendopo untuk membahas tentang wisata Pulau Tanjung Harapan dan Program Konservasi Hutan Lindung Batu Tegi. Pembahasan kali ini diisi oleh mas siapa aku lupa namanya yaa. Dari pihak YIARI. Yuk kenalan dulu apa itu YIARI. 😀
YIARI merupakan lembaga konservasi non profit yang bergerak di bidang kesejahteraan perlindungan dan pelestarian satwa liar khususnya primata Indonesia sejak 14 Februari 2008. YIARI berfokus pada 5 hal yaitu
- 3R+1M (Rescue, Rehabilitation, Release, dan Monitoring)
- Perlindungan habitat
- Support penegakan hukum
- Edukasi dan penyadartahuan
- Pemberdayaan masyarakat
YIARI punya dua pusat rehabilitasi yaitu :
- Pusat Rehabilitasi Satwa Primata (PRS) IAR Indonesia, di Bogor, Jawa Barat
- Pusat Penyelamatan dan Konservasi Orang Utan IAR Indonesia, Ketapang, Kalimantan Barat.
Di sini kami membahas tentang lahan Pulau Tanjung Harapan yang awalnya hanyalah sebuah hutan namun kini dibuka untuk tempat wisata umum karena dulunya ada illegal logging di sini. Kayu-kayu ditebang, bibit tanaman dicuri, hewan diburu lalu sisa pembalakan liar dibiarkan begitu saja. Padahal ekosistem ini bukan hanya untuk keberlangsungan tanamannya saja namun juga masih menjadi habitat satwa liar yang masih dilindungi.
Jadi pertanyaannya adalah gimana caranya mengelola kembali lahan ini agar berdaya dan menghasilkan income, tidak diterlantarkan begitu saja mengingat sebenarnya hutan ini belum sepenuhnya dikelola karena masih masa percobaan sebagai tempat wisata. Nah, tugas kita buat mikirin gimana caranya biar wisata Tanjung Harapan menjadi tempat wisata yang menarik minat pengunjung dari Lampung maupun luar Lampung untuk datang ke Tanjung Harapan. Begitu ya, kakak. 😀
Salah satu yang dibahas adalah pelepasan satwa yang sudah dipelihara oleh manusia sehingga tidak liar lagi. Padahal satwa ini langka. Nah, Oscar pernah melihara hewan langka juga trus akhirnya dilepas lagi. Kalau kata pak Ryan, satwa langka yang sebenarnya liar itu, dia harus direhabilitasi dulu agar bisa survive di alam liar kembali. Karena namanya satwa liar ya, kalau kelamaan dipelihara manusia ya sifat alami liarnya hilang, itu sebabnya banyak juga satwa liar itu yang akhirnya mati di hutan karena tidak bisa survive kembali ketika dilepaskan. Itulah juga gunanya ada kamera pengawas atau kamera trap di hutan agar bisa mengawasi satwa yang masih ada di kawasan blok inti yang memang masih penuh dengan satwa liar yang dilindungi.
Rehabilitasi Lahan Hutan Pulau Tanjung Harapan Usai Terjadi Pembalakan Liar dan Perburuan Satwa Langka
Aku mau cerita dikit ya tentang Pulau Tanjung Harapan ini. Luas wilayah Pulau Tanjung Harapan mencapai kurang lebih 58.162 ha. Sebagian besar telah berubah menjadi lahan perkebunan dan sisanya 17,4% masih alami. Lahan ini fungsinya sebagai perlindungan catchment area, plasma nutfah, habitat satwa langka. Plasma nutfah itu apa, nanya ama pak Ryan aja. Hehehe
Di area kawasan Pulau Tanjung Harapan ini masih ada aktivitas masyarakat dalam kawasan hutan lindung (HL) Batu Tegi yaitu yang dilakukan oleh petani mereka mengelola lahan perkebunan, ada juga perambahan, perburuan satwa dan aktivitas lainnya. Selain itu potensi keanekaragaman hayati blok inti masih tinggi. Jadi yaa… kalau kamu jalan-jalan ke area blok Inti bakalan masih ketemu sama macan, harimau, primata, dll yang masih liar. Hehehe. Jadi jangan kelayapan sendiri ya, temans. 😀 Harus ada orang yang mendampingi ya. Terutama dari orang YIARI atau KPH Batu Tegi biar kamu nggak nyanyi… “Akuu tak tahuu arah jalan pulaaaang~ Wekeke 😛
Sinergi YIARI bersama KPH Batu Tegi untuk Keberlangsungan Habitat Satwa di Tanjung Harapan
YIARI sendiri punya visi yang bagus yaitu mempertahankan kelangsungan hidup satwa liar dan melestarikan habitatnya. Selain itu juga meningkatkan kesejahteraan satwa liar dengan cara menciptakan lingkungan yang sehat di mana manusia dapat hidup harmonis dengan satwa.
Sedangkan misinya adalah mendukung upaya peningkatan kesejahteraan satwa liar yang menjadi korban karena berbagai tindakan manusia, melakukan upaya perlindungan dengan penegakan hukum, penyelamatam rehabilitasi satwa dan upaya pelepasliaran satwa lair tersebut ke habitat alaminya, serta melakukan penyadartahuan melalui tindakan kolektif bersama dengan masyarakat, pemerinta, bersama dengan LSM dan kerjasama penelitian dengan perguruan tinggi dan otoritas ilmiah.
Nah, pas malem itu kami banyak membahas tentang gimana caranya perlindungan hutan dan potensi wisata di Batu Tegi sendiri. Sebenarnya masih banyak hal yang bisa dilakukan salah satunya adalah menjadikan pulau tanjung harapan sebagai tempat wisata. Tapi kata Pak Ryan, sebagai perlindungan dari hal-hal yang tidak diinginkan, tempat wisata ini pun dikasih camera tersembunyi yang bisa menangkap pergerakan satwa liar maupun aktivitas lainnya. Hal ini bertujuan agar nggak ada lagi pembalakan liar lagi, kalau pun ada bisa diburu orangnya, ben kapok gitu. Cuma kan namanya tempat wisata sepi gitu kadang ada yang iseng ya. Haha.
Nah, ada kejadian juga yang bikin keki. Salah satunya yaitu ada cowo cewe yang iseng ehem ehem di pojokan tempat lalu ketangkaplah kerekam kamera tersembunyi itu. Setelah liat baru tahu kalau ada kamera, mereka pun minta buat dihapus datanya. Jadi, dikasih datanya nggak ya? 😛 *Tanya ama pohon yang bergoyang* Makanya mbok kalo bikin yang aneh-aneh jangan di hutan yaa. Nek ketemu macan kan bahaya. Lol
Baca juga : 15 Fakta Tentang Budaya dan Adat Lampung Yang Wajib Kamu Tahu
Paket Tour Murah Trip Liburan di Pulau Tanjung Harapan, Kab. Tanggamus, Lampung.
Well ya… meskipun tempat wisata Pulau Tanjung Harapan ini terbilang masih hutan dan jauh dari kota. Sebenarnya ada hal yang bikin aku nyaman di sini. Tempatnya adem, suasana dan pemandangannya mirip dengan Ranu Kumbolo, Gunung Semeru dan sekilas pun mirip di Pulau Labuan Bajo. Kalau kamu pernah ke gunung Semeru pasti deh liat Ranu Kumbolo. Pemandangannya seindah itu gaes. Apalagi kalau sore dan pagi hari, kalau beruntung kamu bisa liat sunset dan sunrise yang indah banget. Buat yang suka tidur di tenda bisa bawa perlengkapan camping sendiri lho, hehe. Seru kan tidur di tenda, meskipun kalau musim kemarau ya udaranya panas bin pliket gitu, huhu. Tapi kalau musim hujan juga khawatir jalannya licin. Hehehe.
Untuk tempat wisata, Pulau Tanjung Harapan menawarkan paket tour menginap di Tanjung Harapan dengan harga yang murah meriah lho. Harganya hanya 150 rb/ malam. Fasilitasnya antara lain dapat makan dua kali yaitu makan malam di Tanjung Harapan dan makan pagi di Air Terjun Tirai Lebuay, Kec. Air Naningan. Lalu termasuk biaya ojek ke air terjun Tirai, dan biaya pp naik perahu dari Dermaga Batu Tegi ke Pulau Tanjung Harapan.
Di sini sudah ada kamar mandi, jadi nggak usah khawatir kehabisan air buat mandi ya. Kalau kurang air bisa mandi di bendungan *lho haha. Selain itu ada beberapa fasilitas lainnya yaitu trampoline, kamar berupa pondokan bamboo, makan malam dan snack juga kopi. Jangan lupa ya, makannya ikan dan minumnya kopi. Nggak lengkap rasanya makan di Lampung kalau nggak makan ikan. xD
Baca juga : 7 Kuliner Khas Lampung yang Terkenal
Oiya, ada juga souvenir Pulau Tanjung Harapan yaitu gelas bambu dan tumbler bambu juga. Harganya untuk gelas bambu sebesar 30 rb, dan tumblr bambu seharga 250 rb. Buat yang mau beli bisa hubungi pak Ryan untuk dibuat dulu, sistemnya PO ya, karena nggak ready barangnya. Kalau pesan baru deh dibikinin souvenirnya. Rencananya gelas bamboo ini akan dipaket bundling dengan harga paket tournya, jadi aku kurang tahu nih berapa harga tripnya setelah dibundling dengan souvenirnya. Hehe
Nah, buat yang mau paket liburan di Tanjung Harapan, kamu bisa hubungi Pak Ryan dan tim di @trip_lebuay. Oke, sekian dulu ya. See you next chapter karena perjalanan ini masih panjang~ 😛
Video Tour D’Smaka day 1. Sorry yang malem aku nggak dokumentasikan soalnya hp udah lowbat. 😀
Jiah says
Gimana itu kok harga tumblr lebih mahal dari penginapan permalamnya, hahaha. Kalau ada kesempatan mau tuh nginep di sana. Udah lama gak main di alam. Kalau hutan2 kaya gitu, pas malam tuh merdu dengan suara jangkrik dan lainnya
vanisa says
gede bangeeet. pantes aja jd terbesar seasia tenggara yaaa 😁
seru banget mbak ☺
Latifah says
Sebenernya aku berharap someday pak Ian buka paket wisata jelajah malam di sekitaran tanjung harapan gitu, liat liat potensi hewan hewan nokturnal di sono, duh seru banget pasti, syukur2 ketemu harimau sumatra langsung di habitat aslinya 😍😍😍
Ruli retno says
Kan ya aku tu gemas, kalo mau membuat perubahan yg lebih baik tapi masyarakatnya bukan mendukung malah mencuri. Di daerahku sering juga kejadian gitu. Jleb banget kan ya, takut sm hantu tapi gak takut merusak alam. Tolong di sampaikan ke pembakar2 hutan kalimantan, hihihi
Hastira says
wow bendungannya bagus ay, airnya begitu tenang dan damai rasanay kalau ada di sana
Mechta says
Waaah…asyik sekali acara jalan2 di Lampung ini ya.. semoga aku bisa ikutan juga kapan2.. TFS La..
ainun says
wish list buat main main ke lampung