Apa kamu pernah mendengar nama Desa Wisata Cempaka? Kalau belum, kamu wajib main ke desa wisata ini ya. Sebuah desa wisata di kaki gunung Slamet yang sangat jauh dari kota Tegal, namun kini mahsyur diperbincangkan oleh masyarakat Tegal dan sekitarnya.
Desa Cempaka dulunya hanya sebuah desa biasa, namun sejak April 2018, ada satu kegiatan yang selalu ditunggu oleh para warga yaitu Pasar Slumpring. Pasar Slumpring ini merupakan pasar dadakan yang digagas oleh pemuda desa Cempaka agar bisa menarik wisatawan untuk datang ke desa ini. Pasar Slumpring hanya buka setiap hari Minggu jam 7 pagi hingga 12 siang. Bagi warga Tegal seperti saya yang ingin berlibur sekadar menikmati suasana yang berbeda, kamu bisa menikmati keseruan di Pasar Slumpring, Desa Wisata Cempaka.
Pasar Slumpring yang digadang-gadang sebagai destinasi digital oleh pemerintah kabupaten Tegal, menjadikan desa wisata Cempaka sebagai primadona baru. Pasar Slumpring memiliki keunikan yang tidak dimiliki oleh pasar tradisional sejenis.
Apa saja yang bikin pasar Slumpring ini beda? Yuk disimak ya!
-
Mata Uang berupa Bambu bernama Irat
Pasar Slumpring diadakan di desa cempaka. Pasar ini ada di sebuah tempat dusun bambu yang kini berubah menjadi pasar dadakan setiap minggu pagi. Untuk bertransaksi jual beli di pasar Slumpring ini, kita harus menukarkan lebih dulu uang cash dengan pring irat.
Irat ini istilah untuk mata uang dari bambu yang disayat tipis sehingga menjadi halus, lalu bambu tersebut dipotong dan dicetak seperti uang, dengan bertuliskan Pasar Slumpring. Satu irat di Pasar Slumpring senilai dengan 2500 rupiah. Untuk membeli makanan berat harganya senilai 3-6 irat, minuman 2 irat, dan jajan lainnya 1-3 irat, tergantung jajanan apa yang kamu beli di sana. Saya menukar 40 ribu rupiah dengan 16 irat.
Selepas berkeliling di pasar Slumpring, saya pun mencicipi aneka hidangan yang disediakan. Apa saja makanan dan minuman yang saya beli? Untuk makanan yang saya beli, seperti jagung bakar 2 irat, siomay 2 irat, kupat ketoprak 3 irat, es dawet 2 irat, keripik balado 2 irat, serabi santan gurih 2 irat. Wah, banyak juga yang saya beli ya. Hehehe. Soal rasa, nggak diragukan lagi, makanannya lezat. Kalau kamu mau, kamu bisa deh cobain makanan di Pasar Slumpring ini. ๐
-
Makanan dan Minuman Tradisional Khas Kabupaten Tegal
Makanan dan minuman tradisional yang dijual di pasar ini sangat beragam. Misalnya serabi, klepon, cetot, cucur, mata sapi, ketoprak, dll. Untuk minumannya ada es slumpring yang sangat khas karena terbuat dari campuran dawet dan air jahe, dan toping roti, kacang, dll.

Penjual jagung bakar sedang melayani pembeli. 1 jagung bakar dihargai senilai 2 irat atau 5000 rupiah. Murah ya? ๐
-
Pasar Slumpring : Pasar Serba Bambu
Segala jenis ornamen di Pasar Slumpring ini dibuat dari bambu baik tempat menyajikan makanannya yaitu lincak, panggung kesenian, ornamen wayang di pintu masuk, dll. Hal ini menandakan bahwa kearifan lokal mampu menjadi daya tarik wisatawan untuk merasakan indahnya indonesia. Spirit Wonderful Indonesia bisa dirasakan oleh seluruh masyarakat yang menikmati beragam aktraksi hiburan dan kesenian di Pasar Slumpring. Selain itu nametag panitia Pasar Slumpring juga menggunakan bahasa daerah yaitu tegalan, dan menggunakan bahan baku bambu untuk dijadikan nametag.
-
Regulasi Pasar Slumpring yang Berbeda dibanding Pasar Tradisional lainnya
Setiap pasar pasti memiliki regulasi yang berbeda. Begitu pula dengan pasar Slumpring ini. Di dalam pasar kita tidak akan bisa membeli makanan dan minuman jika ngotot pakai uang cash. Karena hal ini dilarang oleh manajemen pasar Slumpring. Ya, untuk menjaga kekhasan Pasar Slumpring ini agar spirit wonderfull Indonesia tetap lestari, maka manajemen mewajibkan agar pejual dan pembeli hanya boleh bertransaksi dengan irat (mata uang di Pasar Slumpring), jika aturan ini dilanggar, maka penjual akan dikeluarkan dari pasar dan dilarang berjualan lagi di pasar ini.
Selain itu terdapat kesenian musik khas akustik yang diisi oleh seniman asli warga desa Cempaka. Nah, jika kamu ingin request lagu agar dinyanyikan oleh seniman dari tim desa Cempaka, maka kamu boleh memilih lagu apa saja asal bukan dangdut. Alasannya demi keamanan sehingga tidak rusuh ketika pasar dibuka. ๐
-
Keunikan Pasar Membuat Penjualan Irat Tembus Hingga 10.000 lebih
Bagi manajemen, aturan ketat tentang irat membuat keunikan pasar tetap lestari. Hingga saat saya akan pulang, saya dan Billa sempat bertanya pada panitia Pasar Slumpring, yaitu Pak Hidayatullah. Beliau mengatakan bahwa penjualan irat di Pasar Slumpring dapat menembus angka 10.000 lebih. Jika dikalikan dengan nilai 1 irat yang sama dengan 2500 rupiah, maka total omset Pasar Slumpring dalam waktu 5 jam tembus hingga 25 jt rupiah.

Penjual berpakaian khas batik Tegalan dan menggunakan ikat kepala. Selain itu, penjual wajib menggunakan sarung tangan untuk menjaga kebersihan makanan dan minuman yang disajikan
Di pasar Slumpring ini jumlah pedagangnya bisa mencapai 40 orang yang sebagian besar adalah warga desa cempaka sendiri. Oiya, ada aturan lainnya yaitu setiap uang yang sudah ditukar menjadi irat, tidak bisa ditukarkan kembali. Jadi harus bijak menukarkan uangya ya, agar tidak mubazir. ๐
Jadi, ekonomi desa Cempaka menggeliat karena keunikan Pasar Slumpring yang tersohor bahkan hingga ke luar pulau Jawa.ย Kebayang kan gimana sisi kreatifitas mampu membuat sebuah angka penjualan melonjak drastis. Cukup menjadi beda dan unik, maka Pasar Tradisional yang diciptakan untuk menarik minat wisatawan akan mampu menjadi nilai tambah suatu daerah wisata.
Nah, kalau kamu, apa sudah pernah ke Pasar Slumpring di Desa Wisata Cempaka Kabupaten Tegal ini? Ada banyak keunikan yang bisa kamu lihat di Pasar Slumpring ini lho. Yuk datang ya!
Artikel ini diikutsertakan dalam Lomba Blog Wonderful Indonesia
assalamualaikum…
mau tanya dong ka, untuk yang sudah sepuh dan memakai kursi roda apakah medan pasar slumpring itu cocok??
Wa’alaikumsalam wr wb. Bisa, kak. Tapi harus ditemani terus ya. Karena penuh sekali pasarnya, khawatir kalau berdesakan sedangkan pasarnya kecil seukuran lapangan bola. Atau kalau mau datang pagi2 banget, jadi masih sepi. Bisa dilihat dulu di video https://youtu.be/78RP3bgJo6E sebagai pertimbangan seberapa ramai pasarnya. ๐
kak mau tanya dong ini kalau H+2 lebaran buka ga ya
sekarang semakin banyak tempat wisata dengan konsep pasar tradisional dan nuansa yang berbeda. Saya suka bgt dgn ide kreatif ini.
Tempatnya memang asyik, dan ada spot lain disitu yang namanya “Tuk Mudal”
Sumber air mirip telaga yang katanya sih disakralkan juga sama warga sekitar.
Salam kenal Kak… ๐