Apa yang paling dirindukan dari perjalanan?
Pulang pada rumah yang kamu tuju.
Menemukan tempat untuk merangkum rindu yang kau kumpulkan dalam perjalanan.
Mendapati bahwa sebaik-baik tempat adalah rumah sendiri.
Jalanan seringkali mengajarkan banyak hal bagi saya. Tidak hanya mendapat teman perjalanan baru, namun juga mengasah skill bertahan hidup di kota lain yang notabene bukan kota yang familier bagi saya. Well ya, saya suka berlibur, hanya saja saya kadang terlalu banyak berpikir sebelum memutuskan akan pergi ke kota mana untuk memulai petualangan baru. Banyak yang harus diurus sampai akhirnya tiket berada di tangan dan ransel siap untuk disandang.
Seorang teman bertanya apa saya sekarang sudah jadi traveller? Saya jawab, ya hanya suka jalan-jalan untuk cari bahan tulisan. Liburan juga sih, tapi kadang ada jalan-jalan yang sekalian kerja juga. Buat reportase acara ataupun yang lainnya. Lalu ia menebak liburan saya yang terakhir adalah di daerah Malang dan Batu. Saya jawab, bukan itu. Jakartalah yang terakhir memberikan kesan pada saya di awal Januari 2017.
Kerasnya Jakarta ternyata memaksa saya untuk harus mau beradaptasi. Saat sedang mengantri di kamar mandi Masjid Istiqlal ada anak sekolah yang menyerobot antrian dan berkata kasar. Duh ya, sedih saya dengernya. Saat itulah saya paham bahwa setiap orang menjadi individualis dan egois sekali saat di ibukota. Tak ada yang bisa menyamai kerasnya ibukota dalam segi apapun. Tapi saya pikir di sanalah kualitas seseorang ditempa.
Baca juga : [Review] Zatarana : Penginapan Murah di Bandung
Tips Liburan Bareng Keluarga
Kalau boleh memilih saya lebih baik liburan di tempat lain deh, daripada di Jakarta. Tapi ya mau gimana ya, saya waktu itu diajak liburan bareng biar keluarga harmonis. Dan menurut saya liburan bareng keluarga juga dapat memupuk rasa kekeluargaan. Kalau biasanya liburan sendiri, kali ini saya pergi bareng bapak, ibu dan adek. Saat ibu saya tidak bisa berjalan cepat karena kelelahan saya harus ikut memelankan langkah kaki.
Liburan bersama keluarga sangat berbeda dibanding liburan bareng teman. Kalau bareng teman saya bisa mematuhi jadwal itinerary yang padat. Jam sekian harus ke tempat wisata ini, ke itu, dll. Kalau bareng keluarga paling banyak 4 tempat wisata yang bisa didatangi saat berlibur bersama mereka.
Jadi saran saya buat yang mau liburan bareng keluarga, coba kamu bikin dulu itinerary yang detail mulai dari berapa biaya yang dikeluarkan, fasilitas yang akan didapat keluarga, berapa tempat wisata yang akan didatangi per hari, sampai menu makanan apa yang cocok untuk keluarga terutama orang tua. Karena kadang ada juga kan ya orang tua yang kemungkinan punya pantangan makan tertentu. Jadi baiknya sih dipersiapkan dengan detail biar liburan tetap nyaman dan menyenangkan. Nah, apa kamu berminat untuk liburan bareng keluarga? Share dong tips liburan bareng keluarga yang pernah kamu lakukan?
Baca juga : Tebing Keraton : Wisata Alam Kekinian di Bandung
Andi Nugraha says
Setuju, selain biaya tempat juga harus dipikirkan. Liburan dengan keluarga memang tak seperti dengan teman or sahabat, tapi dengan keluarga itu menambah kedekatan, gak cuma di rumah, melainkan disaat liburan.
Salam kenal, ya..
Nur Aliah Saparida says
Kalau sama keluarga biasanya lebih manut sama bos sech..jadi kadang ya cuman itu lagi itu lagi..kebetulan ayahku ga suka jalan – jalan. makanya adik – adikku suka liburan sendiri.